- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bule Menganggap Nama Orang Indonesia Aneh


TS
anwar04
Bule Menganggap Nama Orang Indonesia Aneh

Quote:
Hi, gansis, apa kabar nih? Ane mau numpang ngesharetulisan orang bule yang dimuat di www.ibtimes.com. Artikel tersebut ditulis oleh seorang bernama Palash Ghosh.
Nah, sebelum kita bahas lebih jauh isinya, ane mau tanya nih, "siapa nama lengkap presiden pertama dan kedua Indonesia?" (pemegang pemerintahan darurat nggak termasuk, ya
)
Jadi, inti dari tulisan yang berjudul "Sukarno, Suharto, Megawati: Why Do Some Indonesians Have Only One Name?" itu seputar pemberian nama anak di Indonesia, gansis. Orang bule heran, "kok bisa-bisanya orang Indonesia (kebanyakan) menamai anak mereka dengan hanya SATU kata?"
Bahkan, nama mantan presiden wanita pertama pun nggak luput dari komentar pedas dalam artikel tersebut. Disebutkan bahwa Megawati memiliki nama belakang Soekarnoputri yang jika diterjemahkan adalah daughter of Soekarno. Menurut mereka ini nggak masuk standar family name.
Sebagaimana kita tahu, banyak orang Indonesia yang hanya menamai anak mereka dengan satu kata seperti: Ahmad, Saepudin, Winarko, Jambrong, dan lain sebagainya tanpa embel-embel nama marga. Menurut mereka, Indonesia itu yang mayoritas penduduknya Muslim setidaknya berkiblat pada sistem penamaan Arab yang menyertakan nama kabilah atau suku.

Nggak heran kalau syarat pembuatan visa Arab Saudi itu harus ada 3 kata. Kalau cuma Ahmad, ya, otomatis nombok 2 kata lagi. Paling sering penambahannya berupa 'Ahmad bin Sulaiman'. Maksudnya menggunakan kata bin diikuti nama bapak.
Dalam tulisan tersebut, seorang Profesor bernama Ariel Heryanto juga menguatkan pandangan para bule. Beliau menambahkan bahwa masyarakat Indonesia itu lebih mengindahkan hukum yang disampaikan secara lisan dibanding yang tertulis. Beliau mencontohkan: di Indonesia, pergantian lampu hijau ke merah itu tidak berarti BERHENTI bagi kebanyakan pengendara, mereka lebih memilih untuk mempercepat laju kendaraan saat lampu berganti warna. Atau orang yang parkir sembarangan padahal ada tulisan 'DILARANG PARKIR!'
Bahkan, yang lebih parah lagi, banyak orang yang suka ngeganti nama mereka ketika dewasa karena satu alasan. Entah karena sakit-sakitan, biar hoki, dan lain sebagainya.
Masih menurut Prof. Heryanto, beberapa daerah yang memiliki marga di Indonesia antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku. Profesor ini menambahkan bahwa ketiga daerah tersebut merupakan bekas pemukiman misionaris Eropa yang sukses. "Namun, apakah agama mempengaruhi penyematan nama keluarga di tiga daerah tersebut masih harus dikaji lebih dalam," tambah profesor.
Selain itu, profesor juga mengatakan bahwa ada banyak orang Indonesia yang namanya lebih dari dua kata, tetapi tetap saja, hal itu tidak berarti mereka memiliki nama keluarga. Nama yang panjang itu diambil dari berbagai sumber saja.
Jadi gimana menurut agan? Seberapa penting sih nama keluarga disematkan dalam nama anak?

Kalo kita lihat nama orang bule (kebetulan ane pernah jadi freelancer di sebuah sekolah internasional), nama anak-anak yang adik kakak memang selalu ada family name gitu kayak Cohen Osborne, Tayler Osborne, Sena de Flueter, Isa de Flueter, dsb.
Nah, sebelum kita bahas lebih jauh isinya, ane mau tanya nih, "siapa nama lengkap presiden pertama dan kedua Indonesia?" (pemegang pemerintahan darurat nggak termasuk, ya

Jadi, inti dari tulisan yang berjudul "Sukarno, Suharto, Megawati: Why Do Some Indonesians Have Only One Name?" itu seputar pemberian nama anak di Indonesia, gansis. Orang bule heran, "kok bisa-bisanya orang Indonesia (kebanyakan) menamai anak mereka dengan hanya SATU kata?"
Bahkan, nama mantan presiden wanita pertama pun nggak luput dari komentar pedas dalam artikel tersebut. Disebutkan bahwa Megawati memiliki nama belakang Soekarnoputri yang jika diterjemahkan adalah daughter of Soekarno. Menurut mereka ini nggak masuk standar family name.
Sebagaimana kita tahu, banyak orang Indonesia yang hanya menamai anak mereka dengan satu kata seperti: Ahmad, Saepudin, Winarko, Jambrong, dan lain sebagainya tanpa embel-embel nama marga. Menurut mereka, Indonesia itu yang mayoritas penduduknya Muslim setidaknya berkiblat pada sistem penamaan Arab yang menyertakan nama kabilah atau suku.

Nggak heran kalau syarat pembuatan visa Arab Saudi itu harus ada 3 kata. Kalau cuma Ahmad, ya, otomatis nombok 2 kata lagi. Paling sering penambahannya berupa 'Ahmad bin Sulaiman'. Maksudnya menggunakan kata bin diikuti nama bapak.
Dalam tulisan tersebut, seorang Profesor bernama Ariel Heryanto juga menguatkan pandangan para bule. Beliau menambahkan bahwa masyarakat Indonesia itu lebih mengindahkan hukum yang disampaikan secara lisan dibanding yang tertulis. Beliau mencontohkan: di Indonesia, pergantian lampu hijau ke merah itu tidak berarti BERHENTI bagi kebanyakan pengendara, mereka lebih memilih untuk mempercepat laju kendaraan saat lampu berganti warna. Atau orang yang parkir sembarangan padahal ada tulisan 'DILARANG PARKIR!'
Bahkan, yang lebih parah lagi, banyak orang yang suka ngeganti nama mereka ketika dewasa karena satu alasan. Entah karena sakit-sakitan, biar hoki, dan lain sebagainya.
Masih menurut Prof. Heryanto, beberapa daerah yang memiliki marga di Indonesia antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku. Profesor ini menambahkan bahwa ketiga daerah tersebut merupakan bekas pemukiman misionaris Eropa yang sukses. "Namun, apakah agama mempengaruhi penyematan nama keluarga di tiga daerah tersebut masih harus dikaji lebih dalam," tambah profesor.
Selain itu, profesor juga mengatakan bahwa ada banyak orang Indonesia yang namanya lebih dari dua kata, tetapi tetap saja, hal itu tidak berarti mereka memiliki nama keluarga. Nama yang panjang itu diambil dari berbagai sumber saja.
Jadi gimana menurut agan? Seberapa penting sih nama keluarga disematkan dalam nama anak?

Kalo kita lihat nama orang bule (kebetulan ane pernah jadi freelancer di sebuah sekolah internasional), nama anak-anak yang adik kakak memang selalu ada family name gitu kayak Cohen Osborne, Tayler Osborne, Sena de Flueter, Isa de Flueter, dsb.
Spoiler for Seputar Pemberian Nama:
Quote:
Quote:

Diagram nama kecil, nama tengah, dan nama keluarga. J.S. Bach sebagai contoh. Kelima kakak laki-lakinya juga diberi nama kecil Johann. Nama kecil ayahnya juga Johann.
Nama kecil atau nama pemberian (bahasa Inggris: given name) adalah nama yang diberikan ketika masih kecil. Dalam konteks Barat, nama kecil disebut sebagai nama depan (bahasa Inggris: forename) atau nama pertama (bahasa Inggris: first name) yang merupakan bagian dari nama diri (nama pribadi) dan dipakai untuk membedakan dan mengidentifikasi seseorang dari anggota sebuah kelompok, terutama di dalam sebuah keluarga karena semua anggota keluarga umumnya memiliki nama keluarga/ marga (bahasa Inggris: family name/ surname) yang sama. Nama kecil diberikan dengan sengaja, biasanya oleh kedua orang tua atau sebelum/ ketika anak itu lahir atau nama ketika baptisan, dan berbeda dari nama keluarga yang diwarisi turun temurun. Nama kecil kadang-kadang dapat diganti melalui penetapan pengadilan.
Nama kecil sering hanya digunakan dalam situasi informal untuk memanggil orang terdekat atau telah terjalin hubungan akrab. Teman baru atau orang lain dipanggil memakai nama keluarga dengan gelar sosial yang sesuai. Dalam situasi lebih formal, nama keluarga lebih umum dipakai, kecuali bila perlu membedakan dua orang atau lebih yang bernama keluarga sama.
Sebuah keluarga tidak jarang memiliki lebih dari satu orang anak yang bernama sama. Biasanya ini terjadi bila anak pertama yang memakai nama itu meninggal, dan keluarga itu memutuskan untuk memakai nama kecil dari anak yang telah meninggal itu untuk anak yang lahir berikutnya.
Sistem penulisan nama kecil diikuti nama keluarga seperti cara Barat bukanlah cara universal. Di banyak negara di dunia, orang memakai nama tunggal (hanya terdiri dari satu kata atau mononim), seperti pada nama Burma dan nama Jawa.
Hubungannya dengan budaya
Nama kecil adalah lambang identitas kultural yang erat hubungannya dengan identitas religius. Afiliasi religius dan bahasa ibu sering menjadi faktor penting, secara sadar maupun tidak sadar dalam pemilihan nama yang sesuai untuk anggota keluarga yang baru.
Nama seseorang dapat menunjukkan budaya asal orang tersebut. Seorang wanita bernama Ida Ayu dapat diduga berasal dari suku Bali, atau setidaknya orang tua yang memilihkan nama untuknya, ingin menyatakan identifikasi kultural dengan budaya Bali.
Nama-nama yang paling umum bahkan berubah bentuk mengikuti budaya setempat. John adalah nama depan paling umum di Eropa, tapi masih masuk akal untuk menebak bahwa seorang pria bernama John dapat berbahasa Inggris. Bila pria itu berkebangsaan Jerman, maka kemungkinan namanya adalah Johann atau Hans. Kalau orang tua berkebangsaan Jerman memberi nama John untuk anaknya, maka kemungkinan kedua orang tuanya adalah Anglofilia.
Di sebagian besar budaya Eropa (dan budaya berakar dari Eropa), nama kecil biasanya ditulis sebelum nama keluarga (kecuali dalam daftar dan katalog). Di Hongaria, sebagian Afrika, dan lingkungan budaya Asia Timur, nama keluarga/ marga ditulis di depan.
Di sejumlah kebudayaan, nama tengah (bahasa Inggris: middle name) ditulis di antara nama kecil dan nama keluarga. Nama tengah dapat berupa nama kecil lainnya (Anthony Michael Hall) atau nama keluarga (seperti pada George Walker Bush).
Istilah nama Kristen sering sinonim dengan nama kecil/ nama depan. Nama Kristen adalah nama secara formal yang diberikan kepada bayi atau anak kecil ketika baptisan anak. Nama baptisan umumnya diambil dari nama-nama dalam Alkitab.
Nama lengkap (full name) dapat terdiri dari nama depan, nama tengah, dan nama akhir (last name). Dalam konteks Indonesia, nama akhir dapat berupa nama marga (misalnya Nasution) atau nama keluarga (misalnya Djojohadikusumo), nama ayah (misalnya Yusuf pada Ismail Yusuf), atau nama sendiri (misalnya Aminah pada Siti Aminah).
Pada nama patronimik dan matronimik, nama kecil (nama pertama) dari ayah/ibu dijadikan bagian dari nama diri untuk keturunannya. Pada sistem teknonimik, orang tua dikenal dengan nama kecil anak-anaknya.
wikipedia.org
Quote:
Sekian dulu tret ane, gan. Bisa jadi bahan renungan kalau nanti agan kasih nama ke anak agan
Jangan cuma jadi pembaca sunyi, ya!
Ane doain yang bantu
biar cepat kaya. Yang kasih
cepat naik pangkat, dan ane menolak dengan keras pelemparan 

Jangan cuma jadi pembaca sunyi, ya!
Ane doain yang bantu



Diubah oleh anwar04 05-01-2016 19:27
0
28.4K
Kutip
193
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan