Harini ini bbm jenis baru mulai dijual di 101 SPBU ( baca news ticker di salah satu stasiun tv), bbm yang dikasih nama pertalitetersebut dijual dengan harga Rp 8.400 lebih murah Rp 1000 dari bbm RON 92 ( pertamax) yang dibandrol RP 9.400 dan lebih mahal Rp 800 dari bbm RON 88 yang bersubsidi yang kondang disebut Premiun atau di tempat saya disebut bensin ( ketawa juga boleh kok ).

Kata subsidi sengaja ane cetak tebal karena ini yang bikin ane galau merasa dikibuli
Beberapa bulan lalu pemerintah menaikkan bbm jenis premium menjadi Rp 7.600 di pulau jawa yang katanya itu sudah disubsidi dengan skema subsidi tetap yang nilainya hampir Rp 1000 /liter ( ini yang bikin galau akut ), artinya jika tanpa disubsidi berarti bbm ini harusnya harganya dikisaran Rp 8600

Gimana? sudah mulai ngeh saudara - saudara, ya betul kok bisa harga bbm RON 88 dan RON 90 ( dengan tanpa subsidi ) kok mahalan RON 88. Mungkin subsidinya tidak Rp 1000 gan, ok kita asumsikan 800 saja ya hingga harga RON 88 non subsidi jadi Rp 7600+ Rp 800 = Rp 8400
Nah, lohhhhhh kok jadinya sama dengan harga RON 90

atau dibalik saja cara pandangnya? kita ambil saja selisih harga RON 92 ke RON 90 yang selisih Rp 1000 buat nentukan harga premium non subsidi. Anggap saja penurunan nilai oktan 2 angka akan menurunkan harga Rp 1000 ( lihat jiga selisih harga pertamax ke pertamax plus, juga gak jauh - jauh dari seribu rupiah ). Jika pakai asumsi ini maka harga premium yang notabene RON 88 harusnya Rp 8400 - RP 1000 = RP 7400 dan harga ini harusnya non subsidi tapi kok katanya disubsidi pemerintah

Dari sini kelihatan ada yang janggal, ada yang melakukan kebohongan besar dalam penentuan harga premium. Tentu saja tersangkanya ada 2:
1. Pemerintah
2. Pertamina

Apakah Pemerintah bohong kalau premium itu sebenarnya tidak disubsidi, atau Pertamina bohong harga premium sebelum disubsidi ke pemerintah?

Tentu saja keduanya bisa terjadi, ane tidak tahu pastinya. Tapi yang pasti terlepas munculnya pertalite kabar baik bagi masyarakat yang ingin bbm berkwalitas tapi kejanggalan ini perlu ditelisik karena ada potensi "mencurangi"

Monggo yang punya opini lain atau punya tersangka lain silahkan dilanjut.