- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Di Batam Relawan Jokowi Diperlakukan Seperti Penjahat


TS
pumm
Di Batam Relawan Jokowi Diperlakukan Seperti Penjahat
BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pengamanan kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/6/2015), disesali Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Provinsi Kepri.
Puluhan relawan yang sedianya ingin bertatap muka dengan Jokowi terpaksa batal. Tidak itu saja, mereka bahkan tak bisa mendekat ke lokasi tempat presiden menggelar pembagian kartu sakti.
“Lebay, baru kali ini relawan di kota Batam diperlakukan seperti penjahat,” ujar Vivi Evilia, Ketua Umum Srikandi Jokowi. Vivi bahkan sengaja datang ke Kota Batam untuk memberikan dukungan kepada Bara JP Kepri untuk bertemu presiden.
Kekesala Vivi ditumpahkannya di jejaring sosial Facebook. “Bahkan masuk lokasi acara pun tak boleh menggunakan seragam Bara JP. Jangan jauhkan presiden dari rakyatnya, kami bangga pakai seragam Bara JP,” ujar Vivi yang terkesan geram.
Bahkan para relawan yang menyambut Jokowi di perempatan Bandara Internasional Hang Nadim, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau sembari membentangkan spanduk, juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian berpakaian lengkap.
“Sudah seperti teroris,” ujar Vivi. Kekesalan juga ditumpahkan Ketua Bara JP Provinsi Kepri Birgaldo Sinaga.
Menurut Birgaldo, hanya di Batam relawan Jokowi diperlakukan seperti penjahat. “Diusir dari bandara, dihalang-halangi dengan membuat pagar betis agar kami tak bisa dilihat Jokowi yang hanya sekadar melambaikan tangan selamat jalan kepada Jokowi,” ujar Birgaldo.
Birgaldo menilai, berbeda halnya dengan para petinggi partai PDI Perjuangan, yang diperlakukan istimewa.
“Perlakuan aparat keamanan berlebihan, sangat melukai hubungan relawan Jokowi dengan Presiden Jokowi. Di situ kami merasa muak,” ujar Birgaldo.
Menurut sejumlah netizen yang mengomentari peristiwa itu menuturkan, relawan Jokowi seolah-olah secara sengaja tidak diperkenankan tampil. “Itu sudah dipesan orang partai,” ujar seorang netizen.
Menurut Birgaldo, dirinya sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak keamanan terutama pihak kepolisian, namun sejumlah agenda Jokowi batal.
Birgaldo menyampaikan, maksud mereka ingin bertemuk Jokowi agar bisa bertatap muka dan memberikan masukan tentang kondisi terkini Kepulauan Riau dari sisi relawan.
“Presiden Jokowi mendengarkan pejabat OB atau Gubernur tentu akan berbeda jika mendengarkan relawan yang menyerap aspirasi masyarakat,” ujar dia.
Ia mengatakan, mengenai rencana presiden membuat kebijakan order kapal diminta ke galangan kapal Batam.
“Lha semua galangan kapal batam itu milik asing juga. Dan bagaimana nasib buruh galangan kapal yang tereksploitasi tenaga dan nasib kesejahteraannya krn outsourcing melulu? Uang rakyat dipakai membeli kapal, tapi buruh yg mengerjakan kapal notabenenya rakyat malah tidak terangkat nasib hidupnya,” kata Birgaldo
₪
habis manis sepah di buang
Puluhan relawan yang sedianya ingin bertatap muka dengan Jokowi terpaksa batal. Tidak itu saja, mereka bahkan tak bisa mendekat ke lokasi tempat presiden menggelar pembagian kartu sakti.
“Lebay, baru kali ini relawan di kota Batam diperlakukan seperti penjahat,” ujar Vivi Evilia, Ketua Umum Srikandi Jokowi. Vivi bahkan sengaja datang ke Kota Batam untuk memberikan dukungan kepada Bara JP Kepri untuk bertemu presiden.
Kekesala Vivi ditumpahkannya di jejaring sosial Facebook. “Bahkan masuk lokasi acara pun tak boleh menggunakan seragam Bara JP. Jangan jauhkan presiden dari rakyatnya, kami bangga pakai seragam Bara JP,” ujar Vivi yang terkesan geram.
Bahkan para relawan yang menyambut Jokowi di perempatan Bandara Internasional Hang Nadim, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau sembari membentangkan spanduk, juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian berpakaian lengkap.
“Sudah seperti teroris,” ujar Vivi. Kekesalan juga ditumpahkan Ketua Bara JP Provinsi Kepri Birgaldo Sinaga.
Menurut Birgaldo, hanya di Batam relawan Jokowi diperlakukan seperti penjahat. “Diusir dari bandara, dihalang-halangi dengan membuat pagar betis agar kami tak bisa dilihat Jokowi yang hanya sekadar melambaikan tangan selamat jalan kepada Jokowi,” ujar Birgaldo.
Birgaldo menilai, berbeda halnya dengan para petinggi partai PDI Perjuangan, yang diperlakukan istimewa.
“Perlakuan aparat keamanan berlebihan, sangat melukai hubungan relawan Jokowi dengan Presiden Jokowi. Di situ kami merasa muak,” ujar Birgaldo.
Menurut sejumlah netizen yang mengomentari peristiwa itu menuturkan, relawan Jokowi seolah-olah secara sengaja tidak diperkenankan tampil. “Itu sudah dipesan orang partai,” ujar seorang netizen.
Menurut Birgaldo, dirinya sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak keamanan terutama pihak kepolisian, namun sejumlah agenda Jokowi batal.
Birgaldo menyampaikan, maksud mereka ingin bertemuk Jokowi agar bisa bertatap muka dan memberikan masukan tentang kondisi terkini Kepulauan Riau dari sisi relawan.
“Presiden Jokowi mendengarkan pejabat OB atau Gubernur tentu akan berbeda jika mendengarkan relawan yang menyerap aspirasi masyarakat,” ujar dia.
Ia mengatakan, mengenai rencana presiden membuat kebijakan order kapal diminta ke galangan kapal Batam.
“Lha semua galangan kapal batam itu milik asing juga. Dan bagaimana nasib buruh galangan kapal yang tereksploitasi tenaga dan nasib kesejahteraannya krn outsourcing melulu? Uang rakyat dipakai membeli kapal, tapi buruh yg mengerjakan kapal notabenenya rakyat malah tidak terangkat nasib hidupnya,” kata Birgaldo
₪
habis manis sepah di buang

Diubah oleh pumm 29-06-2015 05:21
0
11.1K
127


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan