Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndiolopAvatar border
TS
ndiolop
(share)Anak-anak karbitan
Anak-anak yang digegas Menjadi
cepat mekar Cepat matang Cepat
layu…


Pendidikan bagi anak usia dini
sekarang tengah marak-maraknya.
Dimana mana orang tua merasakan
pentingnya mendidik anak melalui
lembaga persekolahan yang ada.
Mereka pun berlomba untuk
memberikan anak-anak mereka
pelayanan pendidikan yang baik.
Taman kanak-kanak pun berdiri
dengan berbagai rupa, di kota dengan berbagai rupa, di kota dengan berbagai rupa, di kota dengan berbagai rupa, di kota hingga
ke desa. Kursus-kursus kilat untuk
anak-anak pun juga bertaburan di
berbagai tempat. Tawaran berbagai
macam bentuk pendidikan ini amat
beragam. Mulai dari yang puluhan ribu
hingga jutaan rupiah per bulannya.
Dari kursus yang dapat membuat otak
anak cerdas dan pintar berhitung,
cakap berbagai bahasa, hingga fisik
kuat dan sehat melalui kegiatan
menari, main musik dan berenang.
Dunia pendidikan saat ini betul-betul
penuh dengan denyut kegairahan.
Penuh tawaran yang menggiurkan
yang terkadang menguras isi kantung
orangtua …

Captive market! Kondisi diatas terlihat
biasa saja bagi orang awam. Namun
apabila kita amati lebih cermat, dan
kita baca berbagai informasi di intenet
dan lileratur yang ada tentang
bagaimana pendidikan yang patut bagi
anak usia dini, maka kita akan terkejut!
Saat ini hampir sebagian besar
penyelenggaraan pendidikan bagi
anak-anak usia dini melakukan
kesalahan. Di samping ketidakpatutan
yang dilakukan oleh orang tua akibat
ketidak tahuanketidak tahuanketidak tahuanketidak tahuannya!

Anak-Anak Yang Digegas…

Ada beberapa indikator untuk melihat
berbagai ketidakpatutan terhadap
anak. Diantaranya yang paling
menonjol adalah orientasi pada
kemampuan intelektual secara dini.
Akibatnya bermunculanlah anak-anak
ajaib dengan kepintaran intelektual
luar biasa. Mereka dicoba untuk
menjalani akselerasi dalam
pendidikannya dengan memperoleh
pengayaan kecakapan-kecakapan
akademik di dalam dan di luar sekolah.
Kasus yang pernah dimuat tentang
kisah seorang anak pintar karbitan ini
terjadi pada tahun 1930, seperti yang
dimuat majalah New Yorker. Terjadi
pada seorang anak yang bernama
William James Sidis, putra seorang
psikiater. Kecerdasan otaknya
membuat anak itu segera masuk
Harvard College walaupun Harvard College walaupun Harvard College walaupun Harvard College walaupun usianya
masih 11 tahun. Kecerdasannya di
bidang matematika begitu
mengesankan banyak orang.
Prestasinya sebagai anak jenius
menghiasi berbagai media masa.
Namun apa yang terjadi kemudian?
James Thurber, seorang wartawJames Thurber, seorang wartawJames Thurber, seorang wartawJames Thurber, seorang wartawan
terkemuka, pada suatu hari
menemukan seorang pemulung mobil
tua, yang tak lain adalah William James
Sidis. Si anak ajaib yang begitu
dibanggakan dan membuat orang
banyak berdecak kagum pada
beberapa waktu silam.
Kisah lain tentang kehebatan Kisah lain tentang kehebatan Kisah lain tentang kehebatan Kisah lain tentang kehebatan kognitif
yang diberdayakan juga terjadi pada
seorang anak perempuan bernama
Edith. Terjadi pada tahun 1952, di
mana seorang Ibu yang bernama Aaron
Stern telah berhasil melakuStern telah berhasil melakuStern telah berhasil melakuStern telah berhasil melakukan
eksperimen menyiapkan lingkungan
yang sangat menstimulasi
perkembangan kognitif anaknyperkembangan kognitif anaknyperkembangan kognitif anaknyperkembangan kognitif anaknya, sejak
si anak masih berupa janin. Baru saja
bayi itu lahir ibunya telah
memperdengarkan suara musik klasik
di telinga sang bayi. Kemudian diajak
berbicara dengan menggberbicara dengan menggberbicara dengan menggberbicara dengan menggunakan
bahasa orang dewasa. Setiap saat sang
bayi dikenalkan kartu-kartu bergambar
dan kosa kata baru. Hasilnya sungguh
mencengangkan! Di usia 1 tahun Edith
telah dapat berbicara dengan kalimat
sempurna. Di usia 5 tahun Edith telah
menyelesaikan membaca ensiklopedi
Britannica. Usia 9 tahun ia membaca
enam buah buku dan Koran New York
Times setiap harinya. Usia 12 tahun dia
masuk universitas. Ketika usianya
menginjak 15 tahun la menjadi guru
matematika di Michigan State
University. Aaron Stem berhasil
menjadikan Edith anak jenius karena
terkait dengan kapasitas otak terkait dengan kapasitas otak terkait dengan kapasitas otak terkait dengan kapasitas otak yang
sangat tak berhingga.
Namun khabar Edith selanjutnya juga
tidak terdengar lagi ketika ia dewasa.
Banyak kesuksesan yang diraih Banyak kesuksesan yang diraih Banyak kesuksesan yang diraih Banyak kesuksesan yang diraih anak
saat ia menjadi anak, tidak menjadi
sesuatu yang bemakna dalam
kehidupan anak ketika ia menjadi
manusia dewasa. Berbeda dengan
banyak kasus legendaris orang-orang
terkenal yang berhasil menggterkenal yang berhasil menggterkenal yang berhasil menggterkenal yang berhasil mengguncang
dunia dengan penemuannya. Di dunia dengan penemuannya. Di dunia dengan penemuannya. Di dunia dengan penemuannya. Di saat
mereka kecil mereka hanyalah anak-
anak biasa yang terkadang juga dilabel
sebagai murid yang dungu.
Seperti halnya Einstien yang
mengalami kesulitan belajar hingga
kelas 3 SD. Dia dicap sebagai anak
bebal yang suka melamun. Selama
berpuluh-puluh tahun orang begitu
yakin bahwa keberhasilan anak di
masa depan sangat ditentukan oleh
faktor kognitif. Otak memang memiliki
kemampuan luar biasa yang tiada
berhingga. Oleh karena itu banyak
orangtua dan para pendidik tergoda
untuk melakukan “Early Childhood
Training”. Era pemberdayaan otak
mencapai masa keemasannya. Setiap
orangtua dan pendidik berlomba-lomba
menjadikan anak-anak mereka menjadi
anak-anak yang super (Superkids).
Kurikulum pun dikemas dengan
muatan 90 % bermuatan kognitif yang
mengfungsikan belahan otak mengfungsikan belahan otak mengfungsikan belahan otak mengfungsikan belahan otak kiri.
Sementara fungsi belahan otak kanan
hanya mendapat porsi 10% saja.
Ketidakseimbangan dalam
memfungsikan ke dua belahan otak
dalam proses pendidikan di sekolah
sangat mencolok. Hal ini terjadi
sekarang di mana-mana, di Indonesia.

“Early Ripe, early Rot…!”

Gejala ketidakpatutan dalam mendidik
ini mulai terlihat pada tahun 1990 di
Amerika. Saat orangtua dan para
professional merasakan pentingnya
pendidikan bagi anak-anak semenjak
usia dini. Orangtua merasa apabila
mereka tidak segera mengajarkan
anak-anak mereka berhituanak-anak mereka berhituanak-anak mereka berhituanak-anak mereka berhitung,
membaca dan menulis sejak dini maka
mereka akan kehilangan “peluang
emas” bagi anak-anak mereka
selanjutnya. Mereka memasukkan
anak-anak mereka sesegera mungkin
ke Taman Kanak-kanak (Pra Sekolah).
Taman Kanak-kanak pun dengan
senang hati menerima anak-anak yang
masih berusia di bawah usia 4 tahun.
Kepada anak-anak ini gurunya
membelajarkan membaca dan
berhitung secara formal sebagai
pemula.
Terjadinya kemajuan radikal dalam
pendidikan usia dini di Amerika sudah
dirasakan saat Rusia meluncurkan
Sputnik pada tahun 1957. Mulailah
“Era Headstart” merancah dunia
pendidikan. Para akademisi begitu
optimis untuk membelajarkan wins dan
matematika kepada anak sebanyak
dan sebisa mereka (tiada berhingga).
Sementara mereka tidak tahu banyak
tentang anak, apa yang mereka
butuhkan dan inginkan sebagai anak.
Puncak keoptimisan era Headstart
diakhiri dengan pernyataan Jerome
Bruner, seorang psikolog dari Bruner, seorang psikolog dari Bruner, seorang psikolog dari Bruner, seorang psikolog dari Harvard
University yang menulis sebuah buku
terkenal “The Process of Education”
pada tahun 1990. Ia menyatakan
bahwa kompetensi anak untuk belajar
sangat tidak berhingga. Inilah buku
suci pendidikan yang mereformasi
kurikulum pendidikan di Amerika . “We
begin with the hypothesis that any
subject can be taught effectively in
some intellectually honest way to any
child at any stage of development”.
Inilah kalimat yang merupakan
hipotesis Bruner yang di salahartikan
oleh banyak pendidik, yang akhirnya
menjadi bencana! Pendidikan
dilaksanakan dengan cara memaksa
otak kiri anak sehingga membuat
mereka cepat matang dan cepat
busuk… early ripe, early rot!
Anak-anak menjadi tertekan. Mulai dari
tingkat pra sekolah hingga usia SD. Di
rumah para orangtua kemudian juga
melakukan hal yang sama, yaitu
mengajarkan sedini mungkin anak-
anak mereka membaca ketika Glenn
Doman menuliskan kiat-kiat praktis
membelajarkan bayi membaca.
Bencana berikutnya datang saat Arnold
Gesell memaparkan konsep “kesiapan-
readiness ” dalam ilmu psikologi
perkembangan temuannya yang
mendapat banyak decakan kagum. Ia
berpendapat tentang “biological
limititations on learning’. Untuk itu ia
menekankan perlunya dilakukan
intervensi dini dan rangsangan
inlelektual dini kepada anak agar
mereka segera siap belajar apapun.
Tekanan yang bertubi-tubi dalam
memperoleh kecakapan akademik di
sekolah membuat anak-anak menjadi
cepat mekar. Anak -anak menjadi
“miniature orang dewasa “. Lihatlah
sekarang, anak-anak itu juga
bertingkah polah sebagaimana
layaknya orang dewasa. Mereka
berpakaian seperti orang dewasa,
berlaku pun juga seperti orang dewasa.
Di sisi lain media pun merangsang
anak untuk cepat mekar terkait dengan
musik, buku, film, televisi, dan internet.
Lihatlah maraknya program teve yang
belum pantas ditonton anak anak yang
ditayangkan di pagi atau pun sore hari.
Media begitu merangsang
keingintahuan anak tentang dunia
seputar orang dewasa. sebagai seksual
promosi yang menyesatkan. Pendek
kata media telah cumiarkan bahasa,
berpikir dan perilaku anak tumbuh
kembang secara cepat.
Tapi apakah kita tahu bagaimana
tentang emosi dan perasaan anak?
Apakah faktor emosi dan perasaan juga
dapat digegas untuk dimekarkan
seperti halnya kecerdasan? Perasaan
dan emosi ternyata memiliki waktu dan
ritmenya sendiri yang tidak dapat
digegas atau dikarbit. Bisa saja anak
terlihat berpenampilan sebagai
layaknya orang dewasa, tetapi
perasaan mereka tidak seperti orang
dewasa. Anak-ana
Diubah oleh ndiolop 04-12-2013 21:10
0
1.6K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan