Original Posted By kunderemp►Uhuk.

Film Soekarno ini memang tidak akurat 100%. Bahkan beberapa di antaranya sengaja digeser oleh si Nakal Hanung


Tapi,
*uhuk*
mengoreksi sebuah film drama sejarah, jauh lebih mudah daripada mengoreksi film dokumenter atau buku tulisan sejarah atau bahkan tulisan di blog. Pola pikir penonton saat menerima tayangannya sudah disusun dengan konsep:
- ini film tafsir dari sutradara
- ini produksi Punjabi
dengan demikian penonton tidak akan menerima cerita film ini mentah-mentah tetapi justru akan tertarik untuk mempertanyakan.

Jadi aku tetap mendukung film ini dengan harapan, orang akan tertarik mendiskusikannya dan ketika didiskusikan, yang salah dari film ini akan terkoreksi dengan sendirinya sementara generasi apolitis yang tadinya masa bodoh, jadi tertarik.


Ngomong2, saya dan istri saya termasuk yang berdiri saat upacara dan ikut menyanyi. Tapi saya dan istri tidak sampai menghormat seperti para penonton di depan kami.

Oh iya, sepanjang babak Bengkulu, saya dicubiti terus-terusan oleh istri saya. Sakiiiit

Jadi buat yang mau nonton, jangan bawa pasangan anda.




Saya kutip lagi di sini ya


Fakta sejarah itu ada di dalam filmnya.
Tuh mahasiswa UBK tidur kali ya pas nonton filmnya?
Nonton film aja tidur, bagaimana saat belajar di kelas?


Percaya atau tidak,
saya tahu Bung Karno itu penyalur Romusha di zaman Jepang.
Tapi saya tetap shock melihat adegan Jugun Ianfu.

Tapi, ternyata dari diskusi di salah satu kawan yang pecinta sejarah,
Bung Karno sungguh tahu dan berinisiatif tentang penyediaan wanita untuk Jepang. Jadi memang terjadi.



Sukarno dan Fatmawati memang pertama kali berkenalan sebagai guru dan murid dan hubungan mereka mulai terbentuk di situ.

Jadi justru bagian ini akurat.



*uhuk...
ini sejarawannya tidur ya pas nonton film
Dan dia berarti juga perlu diragukan kemampuan sejarahnya.


PERTAMA:
SOEKARNO dan HATTA memang dijanjikan hadiah kemerdekaan saat mereka berdua dipanggil ke DALAT (bukan Saigon seperti di film.. itu kesalahan film).

Jadi itu fakta!


KEDUA:
Berbekal janji ini, ketika Sutan Sjahrir kemudian pada malam harinya, para pemuda memaksa Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan, Bung Karno dan Bung Hatta menolak dan tetap memilih melalui jalur BPUPKI.

Ini fakta!

KETIGA:
Bahkan setelah penculikan 16 Agustus, yang dalam versi Hatta disebut sebagai penculikan sia-sia karena menunda proklamasi sesungguhnya karena BPUPKI akan mengumumkan proklamasi di hari itu, Bung Karno dan Bung Hatta menemui komandan Jepang.

Kali ini mereka berdua kecewa karena Jepang ingkar janji. Bung Hatta sampai membentak, "Mana janji anda sebagai seorang Bushi! (Bung Hatta pakai kata 'Bushi' bukan 'Samurai' seperti di film)".

Ini fakta! Saya lupa yang mengisahkan, setahu saya Hatta sendiri.

KEEMPAT
kemudian Laksamada Maeda, yang tersinggung dengan ucapan Bung Hatta, diam-diam mengumpulkan para pemuda yang menculik, Achmad Subarjo dan sejumlah tokoh dan kemudian mengundang Bung Hatta ke rumahnya.

Ini fakta! Ada di buku pelajaran sekolah.


Nah, yang menyimpang di film adalah,
Sutan Sjahrir tersenyum dengan rencana Proklamasi.
Kenyataannya, Sutan Sjahrir marah karena penyusunan Proklamasi dilakukan di rumah seorang Jepang.


Jadi,
IYA
Suka atau tidak suka, Kemerdekaan Indonesia bisa ditafsirkan sebagai hadiah dari Jepang.



Sosok Hatta justru tidak akurat di film ini, Bung.
Hatta bukan sosok peragu dan bimbang seperti di film.
Hatta adalah sosok tegas yang tidak banyak bicara tetapi sekali bicara dia akan menyerang ke ulu hati lawan bicaranya.

Nada bicaranya datar, tidak berapi-api seperti Soekarno. Tetapi pilihan katanya menyakitkan buat yang mengerti.

Original Posted By fah.reza►gue cuman heran kenapa ario bayu yang dipilih memerankan tokoh soekarno, sama sekali ga cocok dan ga ada kharismanya

IMHO kenapa ga gatot brajamusti aja yang jadi soekarno nya, karena aa' di mata gue bukan hanya tokoh yang sangat karismatik, tetapi juga cerdas, soleh, jagoan, suka menolong sesama dan pemikat wanita yang sangat handal, sangat mendekati dengan tokoh bung karno yang sebenarnya.

Original Posted By JSignora1897►Bagus nih film, tapi ane 'sedikit' kecewa dikirain ini seluruh kehidupan pak Soekarno diceritakan dari pas kelahiran hingga tiada. Ternyata cuman sampe proklamasi doang.

Situasinya bagus lah menegangkan ane nah tapi pas pendudukan Jepang kayaknya dilamain gitu.

Ane juga jadi tahu apa yang belum dikasih tau buku sejarah.

Btw, Fatmawatinya bening gan. Itulah yang membuat ane rada sesek napas 2 hari yang lalu.

Adegan yang menjadi favorit saat beliau diceraikan bu Inggit kalo row ane kosong, ane mewek dah.

Keren dah nih film.

Original Posted By betharichika►udah lihat ...... dan boleh sedikit berkomentar ya agan agan semuanya

1. Dari segi pengambilan gambar bagus, ada shot-shot yang saya suka sekali, walaupun ada beberapa shot yang disayangkan tapi it's okay untuk orang awam tidak begitu melihat itu. Untuk DOP nya saya kasih semua jempol saya deh

2. Art dan property nya juga menurut saya lumayan oke, crew fil Soekarno berhasil membawa saya ke zaman itu. Karena kita semua tahu membuat set pada zaman dulu pasti susah sekali dan uang akan keluar banyak.

TETAPI..............

3. Validitas sejarah perlu dipertanyakan. Ada beberapa sejarah yang cacat dan keliru. Contohnya : Saat rakyat dipaksa menjadi romusha dengan diseret-seret, menjadi Romusha bukan dipaksa melainkan diiming-iming (dijebak). dan ada beberapa sejarah lain, silahkan bagi yang mau menambahkan, karena saya bukan ahli sejarah, saya tidak mau berkomentar banyak mengenai sejarah

4. Sungguh, karakter Soekarno tidak kuat dalam film ini, saya sangat jatuh cinta dengan HATTA dan SYAHRIR. Karena yang saya ihat disini Soekarno banyak galaunya

5. Scope yang terlalu luas dan lompatan sejarah yang terlalu jauh. Entah apa yang membuat Hanung mengambil cerita sejak Soekarno kecil- Remaja- menikah-proklamasi. Tetapi ini membuat penonton tidak memahami kemana "fokus" ceritanya. Scope yang terlalu luas seharusya membuat Hanung memilih-milih cerita sejarah yang bagus serta cerita sebab-akibat ( contoh : apa penyebab Soekarno terjun ke dunia politik dan bagaimana hasilnya). Namun justru ada cerita yang tidak penting jadi bagian film ini

6. Saya menyayangkan bagaimana penggambaran Ibu Negara, Fatmawati. Fatmawati versi film SOEKARNO nya Hanung seperti (maaf) perebut suami dan tidak suka sama sekali dengan Inggit. Setahu saya dalam buku "Istri-Istri Soekarno" : Fatmawati banyak menangis apabila dibandingkan dengan Inggit. Selain itu Fatmawati pernah meminta maaf pada Inggit saat dia tahu Soekarno akan menikah lagi.

TAPI WALAU BAGAIMANAPUN, FILM KARYA ANAK NEGERI PATUT DIAPRESIASI. MAJU TERUS PERFILMAN INDONESIA


Yang mau menambahkan silahkan

Original Posted By aih1234►imho penggambaran sosok soekarno disini bikin dilemma sebenernya buat gua pribadi.
satu sisi, soekarno the founding father kita yg digambarkan kelewat genit dan playboy ampun-ampunan itu bikin gua geli sama film ini...
tp juga, di sisi lain soekarno digambarkan sangat amat manusiawi, sosok yg bisa galau, cemas, gelisah itu bikin gua suka sama film ini...

imho, pesona soekarno kalah sama hatta di film ini (terlepas dari akting lukman sardi yang emang bagus), pikiran hatta yang melebihi jamannya sangat tergambarkan.

buat yang gemes sama kurang akuratnya validitas sejarah di film ini, yaa enjoy aja. cuman beda interpretasi aja, toh sejarah itu sendiri kan emang buah dari interpretasi.