25052015Avatar border
TS
25052015
[HOAX] Ini SURAT LARANGAN IDUL FITRI di Tolikara Papua Yang Dikeluarkan Gereja Injil
Suasana Idul Fitri 1436 H yang khusyu' di Kabupaten Tolikara, Papua, berubah jadi bencana. Saat Umat Islam sedang melaksanakan Sholat Idul Fitri pagi (17/7) tadi sekitar pukul 07.00 WIT, massa dari GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) wilayah Toli tiba-tiba menyerbu jamaah dan membakar masjid. (BACA KRONOLOGISNYA - KLIK INI)

Laporan dari sumber di Papua, ada 10 orang yang terluka dan lainnya diungsikan.

Penyerbuan oleh massa GIDI disinyalir karena ada larangan bagi Umat Islam di Kabupaten Tolikara untuk merayakan/sholat Idul Fitri. GIDI beralasan karena tanggal tersebut bertepatan dengan adanya kegiatan GIDI tingkat internasional. GIDI sudah membuat surat pemberitahuan larangan Idul Fitri dan juga larangan memakai jilbab bagi muslimat.

Berikut kutipan SURAT LARANGAN DARI GIDI yang redaksi dapatkan dari viral social media.



GEREJA INJILI DI INDONESIA (GIDI)
BADAN PEKERJA WILAYAH TOLI

Kepada Yth: Umat Islam Se-Kabupaten Tolikara

Badan Pekerja Wilatah Toli (BPWT) Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) memberitahukan bahwa pada tanggal 13-19 Juli 2015 ada kegiatan Seminar dan KKR Pemuda GIDI tingkat Internasional.

Sehubungan dengan kegiatan tersebut kami memberitahukan bahwa:
1. Acara membuka lebaran (Idul Fitri –red) tanggal 17 Juli 2015, kami tidak mengijinkan dilakukan di Wilayah Kabupaten Tolikara (Karubaga)
2. Boleh merayakan hari raya di luar Kabupaten Tolikara
3. Dilarang Kaum Muslimat memakai pakain Yilbab (jilbab –red)

Demikian pemberitahuan kami dan atas perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Karubaga, 11 Juli 2015

KETUA WILAYA TOLI: Pdt. Nayus Wenea, S.Th
SEKRETARIS: PDt. Marthen Jingga, S.Th.MA

http://www.pkspiyungan.org/2015/07/i...ri-di.html?m=1

nah sekarang bandingin

Tanda-tanda hoax

Paido itu kenyataannya BUKAN nama distrik, melainkan nama desa di Distrik/ Kecamatan Umagi, Itu pun bukan nama resmi, nama resmi Desanya adalah Desa Pagongga. Kesalahan ini menandakan pembuat hoax ini tidak tahu kondisi lapangan di Tolikara. Nampaknya, pembuat surat ini bukan orang Papua atau bukan orang yang tinggal di Papua dan tidak mengenal kondisi demografis dan geografis Papua.paido itu desa bukan distrik


sumber :http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-kabupaten-tolikara-provinsi-papua.html

2. Acara Seminar dan KKR kenyataannya diadakan pada 15-20 Juli 2015, BUKAN 13-19 Juli.KKR 15-20 Juli, bukan 13-19 Juli. Angka 19 pada hoax tersebut diduga kode bagi jaringan teroris Islam internasional Al-Qaidah yang terkait dengan PKSPiyungan.com.

http://tabloidjubi.com/2015/07/14/ha...i-di-karubaga/

3. Perbesar gambar hingga 500%, maka nampak dugaan editan menggunakan teknik copy-paste per elemen gambar. Nampak jejak blok-copy-paste saat gambar tersebut diperbesar. Perhatikan jejak block dan copy/ cut yang mencoba disamarkan dengan blur. Pengedit gambar hoax ini nampaknya amatir, sehingga cuma mengaburkan jejak block dengan blur saja tidak bisa.


4. Perbesar gambar hingga 500%, maka nampak dugaan editan menggunakan teknik copy-paste per elemen gambar. Nampak jejak blok-copy-paste saat gambar tersebut diperbesar. Perhatikan jejak block dan copy/ cut yang mencoba disamarkan dengan blur. Pengedit gambar hoax ini nampaknya amatir, sehingga cuma mengaburkan jejak block dengan blur saja tidak bisa.


Sementara itu, kelengkungan badan surat tak sebanding dengan kop surat


Kelengkungan di bawah kop surat tidak sebanding dengan kelengkungan kop surat
dan malah ada yang benar-benar lurus.


Badan surat lurus, tidak sebanding dengan lengkungan kop yang menunjukkan bekas gulungan kertas tersebut.
Badan surat lurus, tidak sebanding dengan lengkungan kop yang menunjukkan bekas gulungan kertas tersebut.
Ini mengindikasikan badan surat di bawah kop surat ditambahkan kemudian.


5. Perbesar gambar 500- 700%, amati bagian stempel. Nampak tanda-tanda editan stempel, bekas block-copy-paste. Perhatikan bekas tracking kasar di sekeliling lingkaran stempel. Teknik tracking-nya terlihat kasar, pertanda pengedit gambar ini amatir di bidang edit gambar. Selain itu, ketidakkonsistenan pencahayaan bagian lingkaran (pencahayaan sangat terang) dan bagian tengah stempel (kurang cahaya) juga menimbulkan kecurigaan keduanya berasal dari 2 gambar berbeda yang disatukan.


6.EXIF metadata gambar tersebut (rincian pada lampiran di bawah) menunjukkan gambar tersebut diedit menggunakan software image editor buatan Google (yaitu: Google Picasa), sedangkan perangkat keras aslinya menggunakan produk Apple, Inc. Ini menunjukkan gambar itu editan. Data rinci perangkat yang normalnya ada pada saat scan atau foto telah dihapus bersih, menandakan penghapusan identitas untuk menyembunyikan pembuatnya. Ini indikator pembuat hoax amatir. Pakar gambar hoax profesional akan lebih memilih memasukkan data palsu dalam metadata ketimbang menghapusnya.

7. Perbesar gambar 500-700%. Amati bagian lipatan kertas bawah. Lipatan kertas yang normalnya melintasi stempel ternyata tidak ada!!!!! Artinya, gambar stempel ditambahkan kemudian melalui rekayasa komputer. Dan memang, menambahkan jejak lipatan kertas pada gambar yang ditambahkan kemudian itu sangat sulit dan butuh waktu lama. Ada pakar gambar yang bisa melakukannya, tapi harganya mahal banget.


Tidak ada bekas lipatan kertas pada gambar stempel, artinya, stempel diduga ditambahkan kemudian melalui rekayasa. komputer.

8. Sekretaris Sinode GIDI Wilayah Toli kenyataannya adalah Pdt. Menase Wamimbo BUKAN Pdt Marthen Jingga.
http://bintangpapua.com/index.php/la...-sukseskan-kkr

9.Bersumber dari media massa pkspiyungan.com yang telah berulangkali kedapatan menyebarkan hoax Islami. Keterlibatan PKS Piyungan dalam penyebarluasan surat palsu ini memunculkan pertanyaan: Apakah pelaku penembakan terhadap 12 orang pribumi yang memicu amuk massa pribumi kepada pendatang itu ada hubungannya dengan PKSPiyungan.com???????
Dapat kita katakan, ketrampilan edit gambar hoax tersebut masih level amatir abal-abal, sehingga ke-hoax-an gambar tersebut sangat mudah untuk dideteksi. Alangkah mengerikannya jika pembuat hoax itu adalah pakar di bidang imaging (jika pembuatnya pakar bidang imaging, maka akan lebih mudah ditemukan, karena hanya sedikit saja jumlah pakar di bidang ini dan sesama pakar biasanya mengenal ciri khas pakar lain dalam karyanya).

Spoiler for tambahan:


emoticon-Angkat Beer
0
22.5K
270
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan