Saat berkunjung ke reaktor nuklir milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Kompleks Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (7/7/2015) kemarin, Menteri Riset dan Teknologi Dikti Mohamad Nasir, takjub ternyata reaktor tersebut bisa digunakan untuk mewarnai batu akik jenis Topaz menjadi biru.

Hal tersebut terkuak setelah ada perusahaan asal Jerman yang melakukan order kepada BATAN untuk membirukan berton-ton batu Topaz yang akan digunakan untuk perhiasan.

Dengan kemampuannya ini, Nasir pun menganggap selama ini BATAN sudah bisa menggunakan segi komersial dari reaktor nuklir, selain digunakan untuk riset.

"Akik Topaz ini nilainya luar biasa. Dan di sini bisa mengubah warna batu tersebut dari putih jadi biru. Sebenarnya proses di sini hanya mempercepat penuaan batu tersebut," ungkapnya.

Batu akik yang sudah diikat ke cincin itu pun sempat dicoba oleh Menteri Nasir, dan memang sangat indah dilihat.
Kepala BATAN Djarot Sulistio kemudian memaparkan beberapa tahapan agar batu Topaz jadi biru dan berkilau. Pertama, batu topaz yang masih berwarna putih diberi paparan radiasi agar muncul warna-warna yang indah seperti cokelat, biru, oranye,kuning, merah, dan pink.

Proses radiasi batu Topaz bisa dilakukan di dalam teras reaktor dan di luar teras reaktor. Waktu yang dibutuhkan untuk iradiasi batu topaz dengan posisi di dalam teras reaktor adalah 10 jam, dan untuk posisi di luar teras adalah 8 hari.

Sementara itu proses untuk menghilangkan kadar radiasi di batu tersebut justru memakan waktu lama. Djarot mengatakan butuh waktu dua bulan hingga dua tahun agar radiasinya benar-benar hilang.