zainullahmsAvatar border
TS
zainullahms
Tragedi tolikara adalah skenario amerika untuk memisahkan papua dari NKRI !!!
PESAN KH. AHMAD BAIHAQI (DA'I PAPUA) UNTUKYANG SIAP BERJIHAD KE PAPUA

KH. Ahmad Baihaqi memulai dakwah di Papua semenjak mudanya.
Di sana, dulu pertama kali datang
ke Papua bersama sang guru,
KH. Ma'sum Jauhari (Gus Ma'sum) Lirboyo.
Diantara inilah yang menjadikan al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa semakin cinta dan memiliki hubungan dekat denganPondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Berikut adalah pesan beliau terkait tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.
"Perkenankan saya berbagi sedikit fakta bahwa ada 'sekenario lain' di balik aksi pembakaran masjid, rumah dan kios milik umat Islam di Tolikara pada saat Idul Fitri kemarin.
Ini juga yang menjadi pertimbangan saya (dan saya harap untuk semua umat Islam di Indonesia) untuk lebih hati-hati dan waspada menghadapi situasi yang sangat mudah disusupi oleh kepentingan lain selain masalah agama.
Pada tulisan saya yang pertama saya sampaikan bahwa di Papua pada umumnya, toleransi sudah bukanlah barang baru lagi.
Ia sudah mendarah daging di setiap warga di Papua, baik Muslim maupun non-Muslim.
Maka terjadinya aksi intoleranini dapat dipastikan bukan diakibatkan oleh hal yangsepele. Apalagi hanya urusan 'speaker'. Bukan itu!
Dapat dipastikan ada skenario dan aksi liar yang dilakukan oleh sutradara handal.
Di Papua, ada 'dua hal' yang sangat menjadi perhatian utama Pemerintah Daerah serta aparat penegak hukum; "Isu yang berkenaan dengan agama" dan "Isu yang berkenaan dengan Merdeka". Sehingga, jika surat yang beredar dari Gereja Injili diIndonesia itu adalah benar, apalagi tembusannya kepada Bupati, Ketua DPRD, Kapolres dan Danramil, tentunya ini sudah pasti akan diantisipasi dengan cepat.
Karena sekali lagi, ini sudah menjadi cocern aparat TNI/POLRI yang utama.Apa skenario lainnya? Dugaan sementara dari hasil diskusi kami (tokoh Islam, Kristen, Pemerintah Daerah, Muspida) adalah upaya membuat suasana kacau lalu kemudian menjadi alasan untuk organisasi yang sekarang berkonsentrasi untuk melepaskan Papua dari Indonesia menyatakan bahwa; "Selama diurusi oleh Indonesia, Papua tidak aman." Masyarakat resah.
Kehidupan dan kerukunan beragama kacau.
Lalu kemudian mereka meminta perlindungan negara yang mendukung kemerdekaan Papua dari Indonesia seperti AmerikaSerikat, Inggris, Belanda, Australia dan lainnya.
Contoh:1. Apa hubungan Pendeta Nayus Wenda (penandatangan surat edaran yang diduga dari GIDI) dengan Benny Wenda (tokoh Papua yang tinggal di Oxford, Inggris yang juga mendapatkan perlindungan dari kerajaan Inggris dan sangat concern mengkampanyekankemerdekaan Papua di dunia internasional)?
2. Beberapa hari sebelumnya, Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan aksi demonstrasi di depan KBRI London, tepatnya di Grosvenor Square dan juga di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Meneriakkan kembali tentang kemerdekaan Papua lengkap dengan atribut dan busana Papua.Inikah yang kita harapkan?! Jika memang ini yang kita harapkan, baiklah.

Datanglah ke Papua. Angkatlah senjata, perangi mereka yang memerangi. Berjihadlah dengan melakukan perlawanan.Ketahuilah, jarak dari Pulau Jawa ke Papua itu ditempuh dengan transportasi udara adalah kurang lebih 6 jam.
Jika ditempuh perjalanan laut bisa hingga 2 minggu. Itu pun baru ke kota besarnya seperti Jayapura, Timika atau Merauke.
Jika ingin ke Tolikara, tidak ada jalur darat, perlu menggunakan pesawat kecil lagi yang terbang berdasarkan cuaca. Jika cuaca bagus, terbang selama kurang lebih 1,5 jam.
Dan jika cuaca buruk, tidak ada yang sanggup ke sana.
Atau jalan kaki menembus hutan perawan Papua yang bisa berminggu-minggu baru sampai. Ditambah biaya transportasi bisa hingga 6-7 juta Rupiah per orang dimusim hari raya ini.
Catat, itu baru sekali pergi. Belum lagi jika nantinya mau pulang kembali.
Dan catat juga, pesawat kecil sebagai sarana transportasi ke Tolikara kebanyakan dimiliki oleh Misionaris.
Sangat mudah mereka tidak mengangkut mereka yang mau berjihad mengangkat senjata ke sana.
Namun, jika kita tidak ingin peristiwa mengenaskan ini terus membesar seperti menggelindingnya bola salju, mari kita selesaikan dengan bijaksana.
Fiqih Dakwah dan Fiqih Aulawiyat di sini berbeda dengan di Jawa, Sumatera dan daerah lain di Indonesia. Kami tidak pernah takut berjihad melawan tindakan mereka. Namun jika kami melawan, ada yang terbahak-bahak tertawa." (Via KH. Em Hariri Syujak)

Diubah oleh zainullahms 21-07-2015 02:47
0
5.8K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan