misi agan agan , biasanya ane cuma jadi silent reader, tapi kali ini ane pengen mencoba nulis cerita..
tapi ada beberapa hal penting yang perlu ane sampaikan supaya tidak terjadi miss antara apa yang ane tulis dengan ekspektasi agan-agan semua..
Quote:
pertama.. cerita ini mungkin tidak se-romantis cerita di SFTH lainya.
Quote:
Oke gan.. cerita ini bukan tentang kisah gw sama cewek ataupun cerita romance gitu, walaupun masalah cewek juga mungkin akan mewarnai kisah ini nantinya.. emang sih masih seputar cewek, tapi faktor ane sendiri gak pinter nulis jadi mungkin gak akan seromantis itu. tapi mostly cerita ini gw tulis karena.. ya yang jelas karena pengin sih, tapi ini cerita tentang perbedaan, gimana ya.. ini sedikit banyak tentang perjalanan ane yang seringkali merasa ane kurang... kurang "nyata". ane salah satu orang yang "dijinakkan" dunia, ane merasa kehilangan keorisinalan nya demi dapat diterima (karena sebelumnya ane ga diterima). yang gw pengin, siapapun kalian, merasa spesial lah. jangan dijinakkan dunia yang menuju fase homogenitas manusia ini.. jinakkanlah dunia
kedua.. cerita ini gak 100% real, cuma sekitar 50-70% demi kenyamanan bersama.. dari nama sampai tempat.. beberapa ada yang disamarkan. termasuk nama "aku" disini bukan nama asli gw

intinya cerita ini adalah cerita kegelisahan seonggok manusia yang merasa kehilangan jati dirinya.. dan mungkin jauh dari kata romance.. bahkan ane sendiri gak tau genrenya nanti bakal apaan
sekian dulu muqaddimah nya..
Prolog:
Perkenalan
Quote:
aku.. adalah seorang manusia yang dilahirkan di suatu tempat di bumi tanah jawa ini dengan nama Bima Abdi Tirani. biasa dipanggil Bima oleh teman sebaya ku. Secara fisik aku lahir normal, sehat wal afiat tanpa ada cacat, begitupun secara mental. Aku tumbuh sebagai seorang anak rumahan, ya anak rumahan, mungkin kalian tidak asing dengan sebutan itu. 2 fase pendidikan, taman kanak-kanak dan sekolah dasar aku habiskan di sekolah islam, sedangkan 2 fase berikutnya aku habiskan di sekolah negeri. selama Tk - SMA aku tak banyak memiliki teman, ya karena aku "anak rumahan" , mungkin. entahlah aku tak tau. tapi aku menduga seperti itu karena mostly aku kehilangan teman karena sangat jarang aku diizinkan untuk bermain diluar rumah. dan keluhan dari "teman" tersebut.. "ah gak asik kamu dirumah terus". Begitulah, aku tumbuh dengan kondisi seperti itu, awalnya memang dulu aku merasa betapa jahat orang tua ku. tapi tidak sekarang.. karena sekarang aku sadar itulah bentuk rasa cinta, rasa cinta yang mungkin pelampiasanya berbeda dari sebagian orang tua lain. dulu aku melupakan bahwasanya walaupun orang tua ku melarangku bermain diluar, tapi mereka juga memberi kasih yang lebih.. bapak dan ibu sepakat bahwa ibu tak akan berkarir, dan menemani aku dirumah. pun mereka memberi cukup banyak mainan dan sangat banyak buku untuk aku menghabiskan waktu luang. satu hal yang tak pernah ditolak mereka adalah ketika aku meminta komik / novel (meski setelah SMA tak pernah diperbolehkan membeli komik) dan juga bapak memberikan ku komputer, komputer pentium 2 diberikanya saat aku masih SD dan sebuah Laptop ketika aku masuk SMA.
Meski masa SD-SMP kulewati dengan banyak kesendirian, masa SMA ku tidak sepenuhnya begitu. masa SMA aku mulai banyak berada diluar rumah. namun masih jarang yang namanya nongkrong. efek kesendirian ku di 2 fase awal aku sekolah itu membuatku susah bergaul. sungguh aku tak mengerti, ketika berhadapan dengan orang , aku tak tau apa yang harus aku bicarakan, pun aku juga tak tau apa yang mereka bicarakan. kita jauh dari kata sama dan terlalu banyak orang yang menginginkan kesamaan. hal yang paling susah membuatku bergaul dengan kawan laki-laki : aku tidak menyukai sepak bola; bukan tidak menyukai pertandinganya.. aku suka bermain sepak bola. tapi aku tidak pernah suka menonton sepak bola. kalau dengan teman perempuan? entahlah mungkin karena aku gak ada keren-keren nya

oh iya, kenapa semasa SMA aku bisa lumayan banyak berada diluar? karena aku memberontak, aku sudah lelah terkurung dalam tempurung. meski hasilnya satu satunya tempat yang membuatku nyaman adalah : Warnet. ya, justru banyak teman yang merasa membuatku nyaman di warnet, karena satu kesamaan juga: sama sama suka main game. jaman itu adalah awal awal game DoTA menjadi booming. sering aku habiskan waktu di warnet, beramai ramain main LAN game. ya sebatas itu kegiatanku diluar.. dalam fase ini adalah fase awal aku memberontak mencari kebebasan.. dan ketika kuliah.. kebablasan

. banyak hal yang sekarang aku sesali telah melakukanya.