Pernah dengar istilah 'Yulin Festival' di China? Yap, festival ini adalah acara paling ngeri bagi pecinta hewan peliharaan jenis anjing dan kucing deh. Bagaimana tidak, festival yang selalu diadakan setiap tahun di puncak musim panas daerah Guangxi, China ini terlalu keji dilakukan meski berkedok tradisi.
Tradisi yang diakui dimulai sejak tahun 1990an ini, setiap tahunnya hampir menghabiskan sekitar 10 ribu anjing dan kucing. Kedua binatang lucu-lucu yang tak diketahui asal-usulnya ini kebanyakan diambil dari jalanan atau dicuri dari rumah ke rumah di seluruh pelosok China. Meski akibatnya, tingkat kasus penyakit rabies banyak tercatat menjangkiti penduduk di daerah ini.

Namun, warga Yulin tetap saja banyak yang percaya bahwa memakan anjing dan kucing dapat membawa keberuntungan dan kesehatan. Memang sih, kebanyakan orang di China menganggap anjing dan kucing seperti makanan tak ubahnya hewan ternak yang bisa dipanen dagingnya kemudian hari. Tapi, kenyataan mereka menyiksa hewan tak berdosa untuk dimakan adalah hal yang paling sadis, seperti dilansir Dailymail.

Kebanyakan cara mereka menyediakan hidangan di festival ini penuh dengan kengerian. Bagaimana tidak, selain menghidangkan makanan ini dengan buah leci dan minuman beralkohol. Sebelumnya, mereka bakal merebus anjing dan kucing hidup-hidup dalam satu panci besar, ada juga yang dibakar dan dikuliti hidup-hidup, ada yang disiksa (dipukul dan dibanting) sampai mati.

Menurut warga yang berpartisipasi dalam festival ini menganggap bahwa acara ini adalah ladang basah dalam mendatangkan banyak uang. Karena selain menjual anjing dan kucing hidup yang tidak diketahui asalnya. Mereka juga bisa mengambil untung dari beberapa orang yang mau menghabiskan uang banyak demi menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa anjing dan kucing tersebut.

Acara festival ini memang mengundang reaksi negatif dari semua kalangan baik dalam maupun luar negeri. Banyak yang berdemo langsung maupun tak langsung (dunia maya) untuk menghentikan festival menyeramkan ini. Namun, meski semua upaya masyarakat dan lembaga non pemerintah mengambil aksi atau membuat petisi untuk menghentikan acara tahunan tersebut. Tetap saja acara ini berlangsung setiap tahunnya. Seperti yang terjadi pada tanggal 22 Juni kemarin. Wah, bagaimana menurut pendapat kalian soal festival ini? Pantaskah dihentikan? Bagaimana caranya ya kira-kira?