Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

munarmanAvatar border
TS
munarman
Waspada…Politisi Golkar Ini Ancam Bakar Gereja Di Hari Natal Nanti
Waspada…Politisi Golkar Ini Ancam Bakar Gereja Di Hari Natal Nanti


Ada yang pernah mendengar nama Yayat Biaro? Kalau belum, coba saja googling “yayat bairo”. Dari situ bisa diketahui kalau hanya ada 7.370 tautan yang terkait “yayat bairo”.

Padahal Yayat Bairo adalah anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar. Bandingkan kalau meng-googling “gatot swandito”. Dari “gatot swandito” yang bukan siapa-siapa ini Google memunculkan 141.000 tautan terkait “gatot swandito”.

Ya, nama Yayat Bairo memang tidak terkenal, tapi sejak semalam nama itu “mengorbit” di media sosial. Gara-garanya kicauan Yayat tentang kerusuhan di Tolikara.

Begini cecuitan Yayat yang meroketkan namanya itu, “jika tindakan membubarkan sholat ied, kemudian bakar mesjid tdk diberi hukuman setimpal, jgn salahkan jika natalan nanti gereja2 dibakari!”

Kicauan itu dipublis Yayat lewat akun Twitter-nya @yayatbiaro pada 17 Juli 2015 pukul 05.10. Kalau dilihat dari waktunya, cecuitan Yayat ini hanya berselang beberapa menit setelah kerusuhan Tolikara yang terjadi pada sekitar pukul 07.30 WIT atau 05.00 WIB.

Artinya saat memposting kicauannya, Yayat belum mendapat informasi cukup. Bagaimana mungkin seorang wakil rakyat yang mengaku sebagai “Yang Terhormat” menyebarluaskan informasi yang sangat sensitif yang ia sendiri belum tentu memiliki data yang mencukupi.

Lebih dari itu, cuitan Yayat bisa dikatakan sebagai bentuk provokasi. “jgn salahkan jika natalan nanti gereja2 dibakari!” kalau memang ia ingin pelaku mendapat hukuman yang setimpal, pastinya ia tidak berkicau seperti itu. Kenapa Yayat sampai menuliskan kalimat itu. Apakah pikirannya sudah buntu sampai ia melontarkan pernyataan yang provokatif bahkan mengandung unsur ancaman.

Lalu secara berurutan, Yayat menegaskan kicauannya. Di antaranya, “ini warning buat kaum nasrani, tokoh2 & pemimpin2 nasrani, komitmen anda thd keutuhan bangsa terpaksa kami pertanyakan, jika kalian diam” yang dipublis 20 menit kemudian.

Lucu sekali, apakah Yayat tidak berpikir kalau kerusuhan tersebut baru saja terjadi sekitar 20 menit sebelum ia twit "peringatan"-nya tersebut.

Dengan waktu yang baru 20 menit bagaimana mungkin keluar komentar dari penganut Kristen, apalagi jika mereka tidak berada di TKP.

Umat Kristiani pastinya akan lebih berhati-hati dalam menyikapi peristiwa yang bermuatan SARA ini. Jadi buat apa Yayat memberi peringatan kepada umat Kristiani?

Selanjutnya, Yayat pun membantah tudingan kalau dirinya melakukan provokasi, “sy bela muslim teraniaya, ingatkan kemungkinan ada pembalasan jika hukum tak tegak, apa urusanya dg provokasi? jangan alihkan masalah bung!” Demikian bantahan Yayat yang dipublis pada pukul 06.17 atau ketika umat Muslim di wilayah Jakarta dan sekitarnya tengah menanti detik-detik menjelang Shalat Ied dilangsungkan.

Bantahan-bantahan Yayat berlanjut hingga pada pukul 06.38 ia memposting, “yg bilang twit sy perkeruh suasana, sy provokator, sy malah curiga, jangan jangan kalian emang punya niatan jelek, dg alihkan cerita?”

Lucu sekali, diingatkan baik-baik oleh sejumlah netizen, bukannya berterima kasih, Yayat malah menuding kalau yang mengingatkannya itu justru punya niat jelek dan mencoba mengalihkan isu.

Sepertinya kader Golkar ini belum juga mengerti kalau kicauannya yang pertama sangat provokatif. Di situ jelas terbaca “jgn salahkan jika natalan nanti gereja2 dibakari”

Kalau memang Yayat tidak bermaksud memperkeruh situasi mengapa harus menyertakan ancaman seperti itu. Bukankah banyak kalimat yang lebih bijak yang bisa dipilih oleh Yayat yang Terhormat ini.

Kalau Yayat seorang yang pantas disebut terhormat, ia bisa mencontoh akun-akun Facebook yang mencoba mendinginkan situasi dengan menyampaikan status-status yang mencoba meluruskan pemberitaan yang sudah banyak dibumbui ini.

Pertanyaan selanjutnya untuk Yayat, apakah jika sampai natal nanti proses hukum para peluku masih berjalan, lalu terjadi pembakaran di banyak gereja, maka Yayat akan membela para pembakar gereja dengan alasan “jangan salahkan”

Sayangnya kita tidak tahu motif Yayat yang sebenarnya. Kita hanya bisa menilai kalau cecuitannya itu jauh dari elok dan tidak layak dikeluarkan oleh orang yang mendapat stempel “terhormat”.

Sumber

emoticon-Takut (S)
0
5.8K
58
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan