Quote:
NUGarisLurus.Com, Papua - Pembakaran masjid di Torikara, Papua saat hari raya Idul Fitri menyentak semua pihak. Berikut ini seruan mantan ketum GP Anshor sebelum era Nusron Wahid yang di dapatkan NUGarisLurus.Com, Minggu 19 Juli 2015.
“Seruan untuk para pimpinan GP Ansor dan Banser atas peristiwa pembakaran tempat ibadah umat Islam oleh orang-orang yang tidak senang terhadap Islam:
Ansor dan Banser sibuk jaga gereja saat acara ritual dan kebaktian umat kristiani (mungkin ada bayarannya di dunia) sampai-sampai melupakan tugas utama menjaga ulama dan masjid (mungkin tidak ada bayarannya di dunia). Peristiwa pembakaran tempat solat idhul fitri oleh siapapun hrs jadi instropeksi pemimpin ansor dan banser agar tidak lupa akan tujuan pendirian ansor dan banser.
Saya sama sekali tidak keberatan Banser menjaga tempat-tempat ibadah non muslim saat mereka menjalankan ibadah dan ritual menurut keyakinannya, tentu tanpa melupakan penjagaan thd tempat-tempat ibadah umat Islam. Islam ahlussunah waljamaah telah mengjarkan kepada kita bagaimana seorang muslim bersikap thd sesama manusia (ukhuwah basyariyah), sesama orang Islam (ukhuwah Islamiyah), dan dan sesama warga bangsa (ukhuwah wathoniyah). Saya berharap Ansor dan Banser harus tetap mendahulukan tugas utama dan semangat dasar pendirian Banser.
Demikian sekedar mengingatkan bagian akhir surat al-‘Ashr.
Khatibul Umam Wiranu (Ketua PP GP Ansor 2005-2010)
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UUN.
Wallahul Mustaa’an.
arrahmah.com
Sumber lainnya biar kagak didelet nih trid
V
V
V
Quote:
KERUSUHAN TOLIKARA: Ansor-Banser Terlalu Sibuk Jaga Tempat Ibadah Nonmuslim
Kabar24.com, JAKARTA-- Mantan Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nahdhatul Ulama, Khatibul Umam Wiranu, menyatakan kaum Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) terlalu sibuk menjaga gereja dari rangkaian kebaktian umat kristiani.
Gara-gara itu, kata dia, mereka malah melupakan tugas utamanya menjaga ulama dan masjid.
"Saya sama sekali tidak keberatan Banser menjaga tempat-tempat ibadah nonmuslim, tapi tentu tanpa melupakan penjagaan tempat-tempat ibadah umat Islam," kata dia dalam keterangan yang diterima, Minggu (19/7/2015).
Wiranu menegaskan, peristiwa pembakaran tempat salat Ied di Papua menjadi intropeksi para pimpinan Ansor dan Banser.
"Supaya mereka tidak melupakan tujuan pendirian Ansor dan Banser," ujarnya.
Kerusuhan terjadi di Kaburaga, Kabupaten Tolikara, Papua, tepat pada perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat (17/7/2015). Sekelompok warga Tolikara membakar kios, rumah, dan musala Baitul Mutaqin yang terletak di dekat tempat penyelenggaraan Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Injili Pemuda.
Para pelaku pembakaran sempat melempari musala dengan batu sambil melarang pelaksanaan salat Idul Fitri. Saat kebakaran meluas, warga muslim Tolikara langsung membubarkan diri.
Salat terpaksa dibatalkan. Enam rumah, sebelas kios, dan satu musala ludes terbakar.
Berdasarkan keterangan polisi, satu orang warga jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) tewas tertembak dalam insiden tersebut.
"Dikasih tembakan peringatan tidak digubris, akhirnya tertembak oleh anggota," kata juru bicara Markas Besar Polri Komisaris Besar Suharsono.
Source : Tempo
Editor : Nancy Junita
pkspiyungan
Memang di papua ada cabang banser yah ??? #seriusnanya
Buat aswaja yg merasa garis lurus, dengerin tuh kata eks pimpinan ente, dan wiranu jangan ente tuduh wahabi yah
Edit, ada bantahan dari twitter Pak Khatibul
Quote:
Original Posted By pemantik.api►awas hati2!!!
ini isu seksi, banyak penumpang gelap
banyak potensi distorsi informasi
coba TS angkut ke depan

Semoga website nugarislurus mau klarifikasi berita yg mereka posting

: