- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Olok-Olok untuk Presiden Joko


TS
bocahbadeur
Olok-Olok untuk Presiden Joko
Quote:
PRIBUMINEWS – Cara pandang yang berbeda terhadap pembakaran tempat ibadah umat Islam di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7) diberikan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane. “Saya melihat perbuatan ini sengaja dilakukan untuk mempermalukan Jokowi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu,”ujar Neta di Jakarta, Sabtu (18/7).
Kelompok itu, tambahnya, sengaja mengacak-acak Papua karena beberapa alasan, antara lain karena kedekatan Joko dengan Papua. “Kedekatan Jokowi dan Papua dibuktikan dengan kedatangan Jokowi ke Bumi Cenderawasih. Bapak Iriana [istri Jokowi] juga salah seorang yang ikut dalam Operasi Mandala dan Iriana dilahirkan ketika bapaknya sedang bertugas di sana, makanya dia dinamakan Iriana, yang diambil dari nama Irian Jaya [nama Papua di era setelah Perang Kemerdekaan]. Pembakaran tempat ibadah umat Islam ini tentunya akan mempertaruhkan citra Jokowi,” tutur Neta.
Selain itu, lanjut Neta, peristiwa itu ingin menggambarkan betapa keputusan Joko mengangkat tokoh tua seperti Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) janggal, padahal justru kabinetnya banyak diisi oleh tokoh-tokoh muda. “Jadi, memang, ada orang yang sengaja bermain untuk memperolok-olok Jokowi,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan kenapa BIN dan jajaran Polda Papua tidak bisa mengantisipasi peristiwa ini padahal selama ini BIN memiliki rekor yang baik di Papua. “Sekarang kenapa bobol? Padahal, surat edaran yang berbau SARA sudah beredar beberapa hari sebelumnya. Kenapa BIN tidak berkoordinasi dengan polda sana dan kenapa tidak ada reaksi saat surat edaran bermasalah itu ke luar? Atau memang sudah berkoordinasi, tapi karena Kapoldanya Irjen Yotje Mende sibuk ikut ujian fit and proper test pimpinan KPK, jadi lalai dengan tugasnya sebagai kapolda? Dan jadinya seperti meninggalkan tugas? Kalau begini, lebih baik Yotje mundur dari pencalonan pimpinan KPK saja,” kata Neta.
(Ton/Pur)
Kelompok itu, tambahnya, sengaja mengacak-acak Papua karena beberapa alasan, antara lain karena kedekatan Joko dengan Papua. “Kedekatan Jokowi dan Papua dibuktikan dengan kedatangan Jokowi ke Bumi Cenderawasih. Bapak Iriana [istri Jokowi] juga salah seorang yang ikut dalam Operasi Mandala dan Iriana dilahirkan ketika bapaknya sedang bertugas di sana, makanya dia dinamakan Iriana, yang diambil dari nama Irian Jaya [nama Papua di era setelah Perang Kemerdekaan]. Pembakaran tempat ibadah umat Islam ini tentunya akan mempertaruhkan citra Jokowi,” tutur Neta.
Selain itu, lanjut Neta, peristiwa itu ingin menggambarkan betapa keputusan Joko mengangkat tokoh tua seperti Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) janggal, padahal justru kabinetnya banyak diisi oleh tokoh-tokoh muda. “Jadi, memang, ada orang yang sengaja bermain untuk memperolok-olok Jokowi,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan kenapa BIN dan jajaran Polda Papua tidak bisa mengantisipasi peristiwa ini padahal selama ini BIN memiliki rekor yang baik di Papua. “Sekarang kenapa bobol? Padahal, surat edaran yang berbau SARA sudah beredar beberapa hari sebelumnya. Kenapa BIN tidak berkoordinasi dengan polda sana dan kenapa tidak ada reaksi saat surat edaran bermasalah itu ke luar? Atau memang sudah berkoordinasi, tapi karena Kapoldanya Irjen Yotje Mende sibuk ikut ujian fit and proper test pimpinan KPK, jadi lalai dengan tugasnya sebagai kapolda? Dan jadinya seperti meninggalkan tugas? Kalau begini, lebih baik Yotje mundur dari pencalonan pimpinan KPK saja,” kata Neta.
(Ton/Pur)
Barcah
hmm sudah kuduga

Diubah oleh bocahbadeur 19-07-2015 01:46
0
5K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan