- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sani: Tak Boleh Larang Umat Muslim yang Ingin Takbir Keliling


TS
namimi
Sani: Tak Boleh Larang Umat Muslim yang Ingin Takbir Keliling
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana sepakat dengan pendapat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahwa melakukan takbir di masjid lebih baik daripada di jalanan. Meski demikian, Triwisaksana berharap Pemerintah Provinsi DKI juga tidak melarang jika ada masyarakat yang ingin melakukan takbir keliling.
"Takbir di masjid lebih baik. Tapi jika umat Muslim ingin takbir keliling, tidak boleh dilarang," ujar Sani, sapaan Triwisaksana, kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2015).
Sani mengerti bahwa Basuki khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan jika takbiran dilakukan di jalan. Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah keselamatan masyarakat yang ingin takbir keliling tersebut.
Sani mengerti Basuki mengacu kepada kebiasaan masyarakat yang takbir keliling tanpa menggunakan helm. Berkaitan dengan hal ini, menurut Sani, Pemprov jangan sampai melarang kegiatan takbiran seluruhnya.
"Seharusnya Pemprov mengimbau takbir keliling dengan menggunakan helm. Bukannya melarang takbir keliling," ujar Sani.
Ahok sebelumnya mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait penertiban malam takbiran di Jakarta. Kedua pihak menyepakati untuk tetap menindak warga yang tidak tertib ketika melaksanakan takbiran di jalan raya.
"Enggak boleh, yang bawa motor enggak boleh takbiran, kata Polda," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (15/7/2015).
Ahok mengimbau, takbiran lebih baik dilaksanakan di masjid dan di kampung masing-masing. Pelarangan takbir keliling di jalan arteri ataupun protokol diberlakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tak hanya itu, kebijakan ini juga untuk mencegah kemacetan di beberapa ruas jalan di Ibu Kota.
Berbagai langkah dilakukan Polda Metro Jaya untuk mencegah terjadinya tawuran saat malam takbiran. Salah satunya dengan melokalisir peserta takbiran di beberapa daerah seperti Depok, Bekasi dan Tangerang.
"Mereka melaksanakan takbir di wilayah masing-masing. Tangerang di Tangerang, Bekasi di Bekasi dan tidak masuk ke DKI Jakarta. Supaya tidak tumpah di DKI," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Sumur
Quote:
Ahok: Yang Bawa Motor Enggak Boleh Takbiran Kata Polda
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait penertiban malam takbiran di Jakarta.
Kedua pihak menyepakati untuk tetap menindak warga yang tidak tertib ketika melaksanakan takbiran di jalan raya.
"Enggak boleh, yang bawa motor enggak boleh takbiran kata Polda," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (15/7/2015). Ahok mengimbau, takbiran lebih baik dilaksanakan di masjid dan di kampung masing-masing.
Pelarangan takbir keliling di jalan arteri ataupun protokol diberlakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tak hanya itu, kebijakan ini juga untuk mencegah kemacetan di beberapa ruas jalan di Ibu Kota.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya tidak melarang kegiatan takbiran menjelang Lebaran. Namun, Tito meminta masyarakat untuk tertib dalam menggelar kegiatan takbiran.
Jika melanggar, maka masyarakat tetap dikenakan sanksi yang setimpal. "Kalau ada yang tidak pakai helm, atau naik bak terbuka, kami pasti akan lakukan penertiban," kata Tito.
Sumur
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait penertiban malam takbiran di Jakarta.
Kedua pihak menyepakati untuk tetap menindak warga yang tidak tertib ketika melaksanakan takbiran di jalan raya.
"Enggak boleh, yang bawa motor enggak boleh takbiran kata Polda," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (15/7/2015). Ahok mengimbau, takbiran lebih baik dilaksanakan di masjid dan di kampung masing-masing.
Pelarangan takbir keliling di jalan arteri ataupun protokol diberlakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tak hanya itu, kebijakan ini juga untuk mencegah kemacetan di beberapa ruas jalan di Ibu Kota.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya tidak melarang kegiatan takbiran menjelang Lebaran. Namun, Tito meminta masyarakat untuk tertib dalam menggelar kegiatan takbiran.
Jika melanggar, maka masyarakat tetap dikenakan sanksi yang setimpal. "Kalau ada yang tidak pakai helm, atau naik bak terbuka, kami pasti akan lakukan penertiban," kata Tito.
Sumur
Quote:
Bupati Pamekasan Larang Takbir Keliling
PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Ahmad Syafii melarang warga menggelar takbir keliling pada malam idul fitri, karena kerap disalahgunakan sebagai ajang untuk dugem di jalan raya.
Larangan itu khusus bagi warga yang akan takbir keliling menggunakan kendaraan bermotor. Sebab dimanfaatkan sebagai media membawa sound system dan memutar musik keras, bukan bertakbir. "Yang dilarang adalah takbir keliling menggunakan kendaraan, karena itu dimanfaatkan sebagai media membawa sound system," terang Syafii, Jumat (26/6/2015).
Selain itu, masuknya kendaraan rombongan takbir keliling akan menyebabkan terjadinya penumpukan kendaraan di wilayah kota Pamekasan dan menyebabkan kemacetan di berbagai titik. "Kami dalam rangka mempermudah kepolisian, kalau ada kendaraan takbir keliling ditangkap saja, kalau tidak dilarang sulit kan," imbuhnya.
Dikatakan Syafii, jika masyarakat ingin melakukan takbir keliling tetap diperbolehkan selama tidak menggunakan kendaraan bermotor. Seperti pawai keliling diiringi musik ul daul
Sumur
PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Ahmad Syafii melarang warga menggelar takbir keliling pada malam idul fitri, karena kerap disalahgunakan sebagai ajang untuk dugem di jalan raya.
Larangan itu khusus bagi warga yang akan takbir keliling menggunakan kendaraan bermotor. Sebab dimanfaatkan sebagai media membawa sound system dan memutar musik keras, bukan bertakbir. "Yang dilarang adalah takbir keliling menggunakan kendaraan, karena itu dimanfaatkan sebagai media membawa sound system," terang Syafii, Jumat (26/6/2015).
Selain itu, masuknya kendaraan rombongan takbir keliling akan menyebabkan terjadinya penumpukan kendaraan di wilayah kota Pamekasan dan menyebabkan kemacetan di berbagai titik. "Kami dalam rangka mempermudah kepolisian, kalau ada kendaraan takbir keliling ditangkap saja, kalau tidak dilarang sulit kan," imbuhnya.
Dikatakan Syafii, jika masyarakat ingin melakukan takbir keliling tetap diperbolehkan selama tidak menggunakan kendaraan bermotor. Seperti pawai keliling diiringi musik ul daul
Sumur
Quote:
Polisi Larang Masyarakat Takbir Keliling
SURYA.CO.ID | SURABAYA – Polda Jatim mengimbau masyarakat agar tidak menggelar Takbir Keliling saat malam lebaran Idul Fitri. Polisi menyarankan, masyarakat sebaiknya menggelar takbir di Masjid atau di Mushola di wilayahnya masing-masing.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, takbir keliling menggunakan mobil, motor atau kendaraan lain dengan berkonvoi di jalan malah berpotensi menimbulkan masalah. Selain rawan terjadi kerusuhan, juka berpotensi mengganggu pengguna jalan lain, kecelakaan lalu lintas, tawuran dan berbagai hal lain.
“Selain untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, (larangn takbir keliling) juga untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama malam takbiran. Daripada takbiran sambil konvoi, akan lebih bagus jika takbir digelar di masjid atau mushola,” kata Kapolda Anas.
Seperti diketahui, sebelumnya juga pernah terjadi bentrok antarwarga saat menggelar takbiran keliling. Selain itu, juga ada kasus-kasus anarkis lain yang terjadi di sela takbir keliling. “Termasuk ada yang takbiran keliling sambil membawa dan melemparkan mercon dan sebagainya itu, ini perlu diantisipasi,” sambungnya.
Pihaknya berharap, para tokoh masyarakat, ormas, dan elemen-elemen lain turut aktif untuk menjaga kondusifitas wilayahnya masing-masing. Karana jika hanya polisi yang mengimbau dan bertindak, sulit untuk mewujudkan ketertiban, keamanan dan kondusifitas Jawa Timur.
Tapi bagi kelompok masyarakat atau sebagainya yang benar-benar ingin menggelar takbir keliling, polisi menyarankan supaya melapor atau memberitahukan dulu kegiatannya ke kantor polisi terdekat. Jika memungkinkan, akan diberikan izin tapi tetap dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
“Namun, konvoi menggunakan mobil bak terbuka tetap dilarang, apapun alasannya. Karena hal itu sangat membahayakan penumpangnya dan pengguna jalan lain. Bagi masyarakat yang hendak menggelar takbiran, kami sarankan untuk takbiran di masjid atau mushola saja, itu jauh lebih baik dan aman,” lanjut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuono.
Imbauan larangan takbir keliling itu sudah sejak beberapa waktu lalu disosialisasikan Polda Jatim kepada sejumlah kelompok masyarakat, tokoh masyarakat dan elemen-elemen lain. Serta, imbauan ini juga sudah disampaikan ke semua Polres Jajaran untuk menerapkan imbauan tersebut di wilayahnya masing-masing.
Sumur
SURYA.CO.ID | SURABAYA – Polda Jatim mengimbau masyarakat agar tidak menggelar Takbir Keliling saat malam lebaran Idul Fitri. Polisi menyarankan, masyarakat sebaiknya menggelar takbir di Masjid atau di Mushola di wilayahnya masing-masing.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, takbir keliling menggunakan mobil, motor atau kendaraan lain dengan berkonvoi di jalan malah berpotensi menimbulkan masalah. Selain rawan terjadi kerusuhan, juka berpotensi mengganggu pengguna jalan lain, kecelakaan lalu lintas, tawuran dan berbagai hal lain.
“Selain untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, (larangn takbir keliling) juga untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama malam takbiran. Daripada takbiran sambil konvoi, akan lebih bagus jika takbir digelar di masjid atau mushola,” kata Kapolda Anas.
Seperti diketahui, sebelumnya juga pernah terjadi bentrok antarwarga saat menggelar takbiran keliling. Selain itu, juga ada kasus-kasus anarkis lain yang terjadi di sela takbir keliling. “Termasuk ada yang takbiran keliling sambil membawa dan melemparkan mercon dan sebagainya itu, ini perlu diantisipasi,” sambungnya.
Pihaknya berharap, para tokoh masyarakat, ormas, dan elemen-elemen lain turut aktif untuk menjaga kondusifitas wilayahnya masing-masing. Karana jika hanya polisi yang mengimbau dan bertindak, sulit untuk mewujudkan ketertiban, keamanan dan kondusifitas Jawa Timur.
Tapi bagi kelompok masyarakat atau sebagainya yang benar-benar ingin menggelar takbir keliling, polisi menyarankan supaya melapor atau memberitahukan dulu kegiatannya ke kantor polisi terdekat. Jika memungkinkan, akan diberikan izin tapi tetap dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
“Namun, konvoi menggunakan mobil bak terbuka tetap dilarang, apapun alasannya. Karena hal itu sangat membahayakan penumpangnya dan pengguna jalan lain. Bagi masyarakat yang hendak menggelar takbiran, kami sarankan untuk takbiran di masjid atau mushola saja, itu jauh lebih baik dan aman,” lanjut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuono.
Imbauan larangan takbir keliling itu sudah sejak beberapa waktu lalu disosialisasikan Polda Jatim kepada sejumlah kelompok masyarakat, tokoh masyarakat dan elemen-elemen lain. Serta, imbauan ini juga sudah disampaikan ke semua Polres Jajaran untuk menerapkan imbauan tersebut di wilayahnya masing-masing.
Sumur
Quote:
Konvoi Malam Takbiran Dilarang di Yogyakarta
Liputan6.com, Yogyakarta - Ramadan segera berganti dengan Syawal. Itu artinya, Lebaran sudah di pelupuk mata. Salah satu momen yang ditunggu masyarakat adalah malam takbiran. Namun, sejumlah daerah melarang konvoi takbir, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan takbir keliling dengan kendaraan atau konvoi dilarang di DIY. Sebab, arus lalu lintas dikhawatirkan jadi terganggu. Terlebih, arus lalu lintas di Kota Gudeg itu dipastikan ramai dengan datangnya para pemudik.
"Imbauan ke masyarakat, melarang takbir keliling dengan konvoi karena mengganggu arus lalu lintas. Cukup di masjid saja," ujar Pudjiastuti, Yogyakarta, Rabu 15 Juli 2015.
Menurut dia, Polda DIY akan melakukan tindakan tegas kepada masyarakat yang melakukan takbir keliling dengan konvoi di jalanan. Sebab, aksi ini juga membahayakan bagi pengendara lain.
"Ya jelas anggota di lapangan akan tindak supaya kembali tidak lakukan konvoi," ujar Pudjiastuti.
Untuk itu, Polda DIY akan melakukan apel pagi pukul 09.00 WIB dan apel sore pukul 17.00 WIB sebelum memulai operasi. "Kita terjunkan 2.960 polisi dan ditambah TNI dan 17 instansi, total ada 4 ribu personel," pungkas Pudjiastuti
sumur
Liputan6.com, Yogyakarta - Ramadan segera berganti dengan Syawal. Itu artinya, Lebaran sudah di pelupuk mata. Salah satu momen yang ditunggu masyarakat adalah malam takbiran. Namun, sejumlah daerah melarang konvoi takbir, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan takbir keliling dengan kendaraan atau konvoi dilarang di DIY. Sebab, arus lalu lintas dikhawatirkan jadi terganggu. Terlebih, arus lalu lintas di Kota Gudeg itu dipastikan ramai dengan datangnya para pemudik.
"Imbauan ke masyarakat, melarang takbir keliling dengan konvoi karena mengganggu arus lalu lintas. Cukup di masjid saja," ujar Pudjiastuti, Yogyakarta, Rabu 15 Juli 2015.
Menurut dia, Polda DIY akan melakukan tindakan tegas kepada masyarakat yang melakukan takbir keliling dengan konvoi di jalanan. Sebab, aksi ini juga membahayakan bagi pengendara lain.
"Ya jelas anggota di lapangan akan tindak supaya kembali tidak lakukan konvoi," ujar Pudjiastuti.
Untuk itu, Polda DIY akan melakukan apel pagi pukul 09.00 WIB dan apel sore pukul 17.00 WIB sebelum memulai operasi. "Kita terjunkan 2.960 polisi dan ditambah TNI dan 17 instansi, total ada 4 ribu personel," pungkas Pudjiastuti
sumur
Quote:
Depok Larang Konvoi Takbir Keliling
Rimanews - Pemerintah Kota Depok, Polresta Depok dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencegah adanya konvoi arak-arakan yang berlebihan saat malam takbir merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Sosialisasi tersebut dilakukan dengan menggelar rapat koordinasi dan instruksi langsung oleh Walikota dan Kapolresta Depok.
Ketua Umum MUI Depok KH Dimyatai Badruzzamn menilai takbir keliling dilarang jika memudaratkan diri sendiri dan orang lain. Ia mengimbau agar menjaga lingkungan dari hal negatif, setelah susah payah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan.
"Agar menjaga ketaqwaaan kita sampai malam takbiran pun tetap jangan dinodai dengan hal - hal merugikan kita, penuhi masjid untuk takbir," tandas Dimyati, Rabu (15/7/2015).
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono meminta agar konvoi takbir keliling tidak dilakukan. "Kami minta agar tidak takbir keliling konvoi dan kami tidak mau berandai- andai jika ada maka bagaimana, intinya tidak dilakukan keliling," tegasnya.
Dwiyono menilai takbir lebih bermanfaat dilakukan di masjid dan musala. "Perbanyak di masjid, semoga malam takbir masjid dan musala penuh. Kapolsek terus bersinergi," ungkapnya.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan sepakat bahwa takbir bertujuan menyemarakan atau memeriahkan hari kemenangan bagi kaum muslim. Namun lebih baik, kata dia, dilakukan sesuai rangkaian itikaf 10 hari terakhir dengan bertakbir di masjid.
"Takbir keliling kita tak mengadakan, sebaiknya tidak, diimbau juga oleh Polda. Berzikir di rumah saja. Kalau ada, itu prosesnya oleh Kapolres," tuturnya.
Sumur
Rimanews - Pemerintah Kota Depok, Polresta Depok dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencegah adanya konvoi arak-arakan yang berlebihan saat malam takbir merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Sosialisasi tersebut dilakukan dengan menggelar rapat koordinasi dan instruksi langsung oleh Walikota dan Kapolresta Depok.
Ketua Umum MUI Depok KH Dimyatai Badruzzamn menilai takbir keliling dilarang jika memudaratkan diri sendiri dan orang lain. Ia mengimbau agar menjaga lingkungan dari hal negatif, setelah susah payah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan.
"Agar menjaga ketaqwaaan kita sampai malam takbiran pun tetap jangan dinodai dengan hal - hal merugikan kita, penuhi masjid untuk takbir," tandas Dimyati, Rabu (15/7/2015).
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono meminta agar konvoi takbir keliling tidak dilakukan. "Kami minta agar tidak takbir keliling konvoi dan kami tidak mau berandai- andai jika ada maka bagaimana, intinya tidak dilakukan keliling," tegasnya.
Dwiyono menilai takbir lebih bermanfaat dilakukan di masjid dan musala. "Perbanyak di masjid, semoga malam takbir masjid dan musala penuh. Kapolsek terus bersinergi," ungkapnya.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan sepakat bahwa takbir bertujuan menyemarakan atau memeriahkan hari kemenangan bagi kaum muslim. Namun lebih baik, kata dia, dilakukan sesuai rangkaian itikaf 10 hari terakhir dengan bertakbir di masjid.
"Takbir keliling kita tak mengadakan, sebaiknya tidak, diimbau juga oleh Polda. Berzikir di rumah saja. Kalau ada, itu prosesnya oleh Kapolres," tuturnya.
Sumur
Quote:
Di Bandung, Takbir Keliling tak Dilarang
Metrotvnews.com, Bandung: Polrestabes Bandung menegaskan tidak akan melarang warga yang akan melakukan takbir keliling pada malam Idul Fitri 2015. Namun, kepolisian mengimbau agar warga memperhatikan sisi keamanan, ketentraman, dan kenyamanan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, mengatakan warga yang hendak melakukan takbir keliling agar menggunakan sarana transportasi umum. Hal itu diakuinya guna menghindari terjadi kemacetan.
"Sementara tak ada larangan, hanya imbauan keamanan dan kami imbau warga menggunakan sarana yang ada," ujar Yoyol, kepada awak media, Sabtu (11/7/2015).
Selain itu, Yoyol mengimbau warga tidak menggunakan mobil bak terbuka untuk pawai. "Kita tidak bisa melarang orang. Tapi, kita mengimbau demi keselamatan agar tidak menggunakan mobil bak terbuka," tambah Yoyol.
Sementara itu, terkait masalah keamanan jelang Lebaran, Yoyol juga mengatakan polisi akan menjaga keamanan rumah-rumah kosong yang ditinggal pemiliknya untuk mudik. Polisi mengerahkan personel Babinkamtibmas untuk keperluan pengamanan rumah-rumah kosong tersebut.
"Untuk rumah kosong yang ditinggalkan mudik, kita sudah tugaskan Babinkantibmas," tuturnya.
Terkait prediksi arus puncak liburan ke Kota Bandung, Yoyol memperkirakan akan terjadi pada Lebaran kedua atau H+1. Untuk menjaga ketertiban Kota Bandung pada puncak tersebut, Yoyol akan melakukan penjagaan khususnya di pusat keramaian seperti tempat hiburan, tempat wisata, hotel, hingga di jalan.
Sumur
Metrotvnews.com, Bandung: Polrestabes Bandung menegaskan tidak akan melarang warga yang akan melakukan takbir keliling pada malam Idul Fitri 2015. Namun, kepolisian mengimbau agar warga memperhatikan sisi keamanan, ketentraman, dan kenyamanan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, mengatakan warga yang hendak melakukan takbir keliling agar menggunakan sarana transportasi umum. Hal itu diakuinya guna menghindari terjadi kemacetan.
"Sementara tak ada larangan, hanya imbauan keamanan dan kami imbau warga menggunakan sarana yang ada," ujar Yoyol, kepada awak media, Sabtu (11/7/2015).
Selain itu, Yoyol mengimbau warga tidak menggunakan mobil bak terbuka untuk pawai. "Kita tidak bisa melarang orang. Tapi, kita mengimbau demi keselamatan agar tidak menggunakan mobil bak terbuka," tambah Yoyol.
Sementara itu, terkait masalah keamanan jelang Lebaran, Yoyol juga mengatakan polisi akan menjaga keamanan rumah-rumah kosong yang ditinggal pemiliknya untuk mudik. Polisi mengerahkan personel Babinkamtibmas untuk keperluan pengamanan rumah-rumah kosong tersebut.
"Untuk rumah kosong yang ditinggalkan mudik, kita sudah tugaskan Babinkantibmas," tuturnya.
Terkait prediksi arus puncak liburan ke Kota Bandung, Yoyol memperkirakan akan terjadi pada Lebaran kedua atau H+1. Untuk menjaga ketertiban Kota Bandung pada puncak tersebut, Yoyol akan melakukan penjagaan khususnya di pusat keramaian seperti tempat hiburan, tempat wisata, hotel, hingga di jalan.
Sumur
Quote:
Takbir Keliling Hanya Boleh Dilakukan Hingga Pukul 12 Malam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PADANG PARIAMAN - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) akan membatasi waktu bagi masyarakat yang akan melakukan pesta menyambut lebaran Idul Fitri 1436 H di antaranya dengan menggelar takbir keliling.
"Kami hanya akan memberi waktu kepada warga hingga pukul 12 malam untuk melakukan takbir keliling dan semacamnya menjelang Lebaran guna menjamin keamanan di daerah," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Padang Pariaman Anwar, di Padang Pariaman, Sabtu.
Dia menyebutkan untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan seperti Polisi, Polisi Pamong Praja dan TNI.
Selain itu juga dibuat imbauan yang disampaikan kepada camat dan lurah untuk diteruskan kepada warga. Pemerintah kabupaten juga akan menyebarkan selebaran pembatasan waktu takbil keliling di sejumlah lokasi.
"Pembatasan waktu untuk pesta Lebaran ini juga untuk menghindari adanya bentrokan dan gesekan antar-satu daerah dengan yang lain," ujarnya dan menambahkan bahwa itu juga dilakukan demi keamanan para pengendara maupun pemudik dalam perjalanan.
Ia berharap seluruh warga untuk mematuhi peraturan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Sumur
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PADANG PARIAMAN - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) akan membatasi waktu bagi masyarakat yang akan melakukan pesta menyambut lebaran Idul Fitri 1436 H di antaranya dengan menggelar takbir keliling.
"Kami hanya akan memberi waktu kepada warga hingga pukul 12 malam untuk melakukan takbir keliling dan semacamnya menjelang Lebaran guna menjamin keamanan di daerah," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Padang Pariaman Anwar, di Padang Pariaman, Sabtu.
Dia menyebutkan untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan seperti Polisi, Polisi Pamong Praja dan TNI.
Selain itu juga dibuat imbauan yang disampaikan kepada camat dan lurah untuk diteruskan kepada warga. Pemerintah kabupaten juga akan menyebarkan selebaran pembatasan waktu takbil keliling di sejumlah lokasi.
"Pembatasan waktu untuk pesta Lebaran ini juga untuk menghindari adanya bentrokan dan gesekan antar-satu daerah dengan yang lain," ujarnya dan menambahkan bahwa itu juga dilakukan demi keamanan para pengendara maupun pemudik dalam perjalanan.
Ia berharap seluruh warga untuk mematuhi peraturan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Sumur
tapir g negh yg larang2..

Diubah oleh namimi 16-07-2015 08:36
0
6.5K
Kutip
71
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan