- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bijung Gua, Hari Raya Harus Ikutan Siapa: Pemerintah, NU, Muhammadiyah, Arab ...


TS
shopishields
Bijung Gua, Hari Raya Harus Ikutan Siapa: Pemerintah, NU, Muhammadiyah, Arab ...
Masyarakat Diimbau Ikut Lebaran Versi Pemerintah
Selasa, 14 Juli 2015, 17:37 WIB

Umat Islam mengikuti shalat ied di alun-alun Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sleman Muhammad Lutfi mengimbau masyarakat mengikuti masa Lebaran versi pemerintah. Sebab menurutnya, berdasarkan ketentuan Islam, jika ada perselisihan di tengah masyarakat keputusan harus diserahkan pada pemerintah.
"Kami mengimbau agar masyarakat merayakan Lebaran sesuai dengan keputusan pemerintah," katanya pada Republika, Selasa (14/7). Pemerintah sendiri baru akan memutuskan hari Idul Fitri usai sidang isbat,Kamis (16/7).
Lutfi menyampaikan, keputusan isbat akan ditentukan oleh kondisi hilal pada kamis nanti.
Namun begitu, Lutfi menuturkan, sejauh ini meskipun ada perbedaan tanggal hari raya aktivitas masyarakat Sleman tetap kondusif. Hal ini pun dibenarkan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. Menurutnya masyarakat Sleman sudah biasa menghadapi perbedaan.
"Seandainya pun beda, masyarakat sudah dewasa. Tidak akan menimbulkan perselesihan," katanya. Sri mengatakan bahwa perbedaan seharusnya dijadikan sebagai rahmat dan berkah yang harus disyukuri. Ia mengemukakan, Muhammadiyah sendiri akan merayakan Idul Fitri pada Jumat (17/7).
Sejauh ini Sri sudah dijadwalkan untuk menjadi khatib Shalat Ied di Lapangan Denggung pada hari Jumat. Namun begitu ia mengemukakan, jika ada undangan Idul Fitri selain hari Jumat, Sri akan datang. Adapun tempat yang diprediksi akan ramai digunakan sebagai lokasi shalat ied adalah lapangan dan masjid.
Lutfi mengatakan bahwa jumlah lokasi tersebut mencapai ratusan. Namun begitu, jajaran pemerintah banyak yang akan melaksanakan shalat ied di Lapangan Denggung.
http://www.republika.co.id/berita/ra...rsi-pemerintah




Di Kota Malang, setiap ada sholat Ied, jamaah masjid Jamek sampai meluber ke halaman Gereja didekatnya
Muhammadiyah Putuskan 1 Syawal 17 Juli 2015
Selasa, 14 Juli 2015, 14:32 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. DR. Din Syamsuddin, menyatakan bahwa Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh tanggal 17 Juli 2015. Ini sesuai dengan hisab hakiki wujudnya hilal Majelis Tarjih dan Takdir PP Muhammadiyah.
"Muhammadiyah sudah memutuskan karena ijtima akhir Ramadhan akan terjadi pada hari Kamis pukul 08:26, dan waktu matahari terbenam pada hari itu bulan belum terbeban sempat ada di atas ufuk, berada di ketinggian sekitar 3 derajat," ujar Din Syamsuddin setelah acara Colloqium Astrology Indonesia di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (14/7).
Ia mengatakan, bahwa Kamis malam itu adalah malam takbiran. Esok harinya, Jumat, 17 Juli 2015 sudah memasuki bulan baru, yaitu bulan Syawal yang menandakan Hari Raya Idul Fitri.
Keputusan Idul Fitri dari pemerintah bisa jadi sama jika memang hilal terlihat lebih dari dua derajat, tapi jika sebaliknya mungkin akan terjadi perbedaan perayaan Idul Fitri di Indonesia. "Ini jangan dibesar-besarkan, Insya Allah umat bisa menerima," ujar Din Syamsuddin.
Ia menambahkan bahwa penentuan yang dilakukan kedua pihak tidak main-main dan tidak mengada-ada. Sehingga ada baiknya sikap toleransi antar umat Islam yang lebih ditunjukan.
http://nasional.republika.co.id/beri...l-17-juli-2015
Majelis Mujahiddin Tetapkan 1 Syawal 1436 H Jatuh Pada Jum’at 17 Juli 2015
MMI mengikuti kriteria rukyatul hilal bila posisi hilal kurang dari 2 derajat.
Rabu, 15 Juli 2015 - 04:37 WIB
“Idul Fithri, 1 Syawal 1436 Hijriyah itu jatuh hari Jum’at, 17 Juli 2015,” kata Irfan saat dihubungi hidayatullah.com, Senin (13/07/2015) malam.
Irfan menyampaikan jika MMI mengikuti kriteria rukyatul hilal bila posisi hilal kurang dari 2 derajat. Serta, lanjutnya, bila menurut hisab posisi hilal sudah mencapai 3 derajat lebih maka tidak perlu lagi dilakukan rukyat.
“Kriteria MMI mengikuti rukyatul hilal apabila posisi hilal kurang dari 2 derajat. Dan jika menurut hisab posisi hilal sudah mencapai lebih dari 3 derajat maka nggak perlu lagi dilakukan rukyat,” papar Irfan.
Selain itu, Irfan menegaskan MMI tidak memiliki keterkaitan dengan persoalan apakah harus mengikuti keputusan dari sidang istbat pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) atau tidak.
“Nggak ada batasannya juga ingin mengikuti metode yang mana,” imbuh Irfan.
Sebagaimana dberitakan sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1436H, pada 16 Juli 2015 mendatang. [baca: Pemerintah Gelar Sidang Istbat 16 Juli Mendatang Untuk Tetapkan 1 Syawal].
“Terkait dengan penetapan kapan 1 Syawal, pemerintah akan mengadakan sidang isbat dengan mengundang tokoh agama dan ahli astronomi tanggal 16 Juli 2015,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta seperti dilansir dari laman Kemenag, Kamis (09/07/2015)
http://www.hidayatullah.com/berita/n...juli-2015.html
Soal 1 Syawal 1436 H, HTI Akan Ikuti Hasil Rukyat Pemerintah 16 Juli 2015
Selasa, 14 Juli 2015 - 07:15 WIB
Rukyat global di sini maksudnya posisi hilal terlihat dimanapun, itu bisa dijadikan dasar penetapan 1 Syawal, dan tidak harus terlihat di Indonesia,
Hidayatullah.com– Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyampaikan bahwa metode yang digunakan oleh HTI dalam menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1436 Hijriyah adalah melalui rukyat global.
“Rukyat global di sini maksudnya posisi hilal terlihat dimanapun, itu bisa dijadikan dasar penetapan 1 Syawal, dan tidak harus terlihat di Indonesia,” kata Yusanto saat dihubungi hidayatullah.com, Senin (13/07/2105) malam.
Yusanto menambahkan jika HTI juga akan melakukan rukyat di beberapa tempat. Namun, meski demikian, lanjutnya, HTI masih menunggu hasil rukyat dari seluruh dunia, termasuk dari wilayah Indonesia pada akhir Ramadhan, pada 16 Juli 2015 petang mendatang.
“Kami akan mengikuti hasil rukyat yang dilakukan pemerintah Indonesia pada Kamis, 16 Juli 2015 mendatang. Kami juga akan melakukan rukyat di sejumlah tempat,” ungkap Yusanto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1436H, pada 16 Juli 2015 mendatang. [baca: Pemerintah Gelar Sidang Istbat 16 Juli Mendatang Untuk Tetapkan 1 Syawal].
“Terkait dengan penetapan kapan 1 Syawal, pemerintah akan mengadakan sidang isbat dengan mengundang tokoh agama dan ahli astronomi tanggal 16 Juli 2015,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta seperti dilansir dari laman Kemenag, Kamis (09/07/2015)
http://www.hidayatullah.com/berita/n...juli-2015.html
\
-----------------------------
Ikutan yang duluan aja?
Selasa, 14 Juli 2015, 17:37 WIB

Umat Islam mengikuti shalat ied di alun-alun Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sleman Muhammad Lutfi mengimbau masyarakat mengikuti masa Lebaran versi pemerintah. Sebab menurutnya, berdasarkan ketentuan Islam, jika ada perselisihan di tengah masyarakat keputusan harus diserahkan pada pemerintah.
"Kami mengimbau agar masyarakat merayakan Lebaran sesuai dengan keputusan pemerintah," katanya pada Republika, Selasa (14/7). Pemerintah sendiri baru akan memutuskan hari Idul Fitri usai sidang isbat,Kamis (16/7).
Lutfi menyampaikan, keputusan isbat akan ditentukan oleh kondisi hilal pada kamis nanti.
Namun begitu, Lutfi menuturkan, sejauh ini meskipun ada perbedaan tanggal hari raya aktivitas masyarakat Sleman tetap kondusif. Hal ini pun dibenarkan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo. Menurutnya masyarakat Sleman sudah biasa menghadapi perbedaan.
"Seandainya pun beda, masyarakat sudah dewasa. Tidak akan menimbulkan perselesihan," katanya. Sri mengatakan bahwa perbedaan seharusnya dijadikan sebagai rahmat dan berkah yang harus disyukuri. Ia mengemukakan, Muhammadiyah sendiri akan merayakan Idul Fitri pada Jumat (17/7).
Sejauh ini Sri sudah dijadwalkan untuk menjadi khatib Shalat Ied di Lapangan Denggung pada hari Jumat. Namun begitu ia mengemukakan, jika ada undangan Idul Fitri selain hari Jumat, Sri akan datang. Adapun tempat yang diprediksi akan ramai digunakan sebagai lokasi shalat ied adalah lapangan dan masjid.
Lutfi mengatakan bahwa jumlah lokasi tersebut mencapai ratusan. Namun begitu, jajaran pemerintah banyak yang akan melaksanakan shalat ied di Lapangan Denggung.
http://www.republika.co.id/berita/ra...rsi-pemerintah




Di Kota Malang, setiap ada sholat Ied, jamaah masjid Jamek sampai meluber ke halaman Gereja didekatnya
Muhammadiyah Putuskan 1 Syawal 17 Juli 2015
Selasa, 14 Juli 2015, 14:32 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. DR. Din Syamsuddin, menyatakan bahwa Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh tanggal 17 Juli 2015. Ini sesuai dengan hisab hakiki wujudnya hilal Majelis Tarjih dan Takdir PP Muhammadiyah.
"Muhammadiyah sudah memutuskan karena ijtima akhir Ramadhan akan terjadi pada hari Kamis pukul 08:26, dan waktu matahari terbenam pada hari itu bulan belum terbeban sempat ada di atas ufuk, berada di ketinggian sekitar 3 derajat," ujar Din Syamsuddin setelah acara Colloqium Astrology Indonesia di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (14/7).
Ia mengatakan, bahwa Kamis malam itu adalah malam takbiran. Esok harinya, Jumat, 17 Juli 2015 sudah memasuki bulan baru, yaitu bulan Syawal yang menandakan Hari Raya Idul Fitri.
Keputusan Idul Fitri dari pemerintah bisa jadi sama jika memang hilal terlihat lebih dari dua derajat, tapi jika sebaliknya mungkin akan terjadi perbedaan perayaan Idul Fitri di Indonesia. "Ini jangan dibesar-besarkan, Insya Allah umat bisa menerima," ujar Din Syamsuddin.
Ia menambahkan bahwa penentuan yang dilakukan kedua pihak tidak main-main dan tidak mengada-ada. Sehingga ada baiknya sikap toleransi antar umat Islam yang lebih ditunjukan.
http://nasional.republika.co.id/beri...l-17-juli-2015
Majelis Mujahiddin Tetapkan 1 Syawal 1436 H Jatuh Pada Jum’at 17 Juli 2015
MMI mengikuti kriteria rukyatul hilal bila posisi hilal kurang dari 2 derajat.
Rabu, 15 Juli 2015 - 04:37 WIB
“Idul Fithri, 1 Syawal 1436 Hijriyah itu jatuh hari Jum’at, 17 Juli 2015,” kata Irfan saat dihubungi hidayatullah.com, Senin (13/07/2015) malam.
Irfan menyampaikan jika MMI mengikuti kriteria rukyatul hilal bila posisi hilal kurang dari 2 derajat. Serta, lanjutnya, bila menurut hisab posisi hilal sudah mencapai 3 derajat lebih maka tidak perlu lagi dilakukan rukyat.
“Kriteria MMI mengikuti rukyatul hilal apabila posisi hilal kurang dari 2 derajat. Dan jika menurut hisab posisi hilal sudah mencapai lebih dari 3 derajat maka nggak perlu lagi dilakukan rukyat,” papar Irfan.
Selain itu, Irfan menegaskan MMI tidak memiliki keterkaitan dengan persoalan apakah harus mengikuti keputusan dari sidang istbat pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) atau tidak.
“Nggak ada batasannya juga ingin mengikuti metode yang mana,” imbuh Irfan.
Sebagaimana dberitakan sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1436H, pada 16 Juli 2015 mendatang. [baca: Pemerintah Gelar Sidang Istbat 16 Juli Mendatang Untuk Tetapkan 1 Syawal].
“Terkait dengan penetapan kapan 1 Syawal, pemerintah akan mengadakan sidang isbat dengan mengundang tokoh agama dan ahli astronomi tanggal 16 Juli 2015,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta seperti dilansir dari laman Kemenag, Kamis (09/07/2015)
http://www.hidayatullah.com/berita/n...juli-2015.html
Soal 1 Syawal 1436 H, HTI Akan Ikuti Hasil Rukyat Pemerintah 16 Juli 2015
Selasa, 14 Juli 2015 - 07:15 WIB
Rukyat global di sini maksudnya posisi hilal terlihat dimanapun, itu bisa dijadikan dasar penetapan 1 Syawal, dan tidak harus terlihat di Indonesia,
Hidayatullah.com– Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyampaikan bahwa metode yang digunakan oleh HTI dalam menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1436 Hijriyah adalah melalui rukyat global.
“Rukyat global di sini maksudnya posisi hilal terlihat dimanapun, itu bisa dijadikan dasar penetapan 1 Syawal, dan tidak harus terlihat di Indonesia,” kata Yusanto saat dihubungi hidayatullah.com, Senin (13/07/2105) malam.
Yusanto menambahkan jika HTI juga akan melakukan rukyat di beberapa tempat. Namun, meski demikian, lanjutnya, HTI masih menunggu hasil rukyat dari seluruh dunia, termasuk dari wilayah Indonesia pada akhir Ramadhan, pada 16 Juli 2015 petang mendatang.
“Kami akan mengikuti hasil rukyat yang dilakukan pemerintah Indonesia pada Kamis, 16 Juli 2015 mendatang. Kami juga akan melakukan rukyat di sejumlah tempat,” ungkap Yusanto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1436H, pada 16 Juli 2015 mendatang. [baca: Pemerintah Gelar Sidang Istbat 16 Juli Mendatang Untuk Tetapkan 1 Syawal].
“Terkait dengan penetapan kapan 1 Syawal, pemerintah akan mengadakan sidang isbat dengan mengundang tokoh agama dan ahli astronomi tanggal 16 Juli 2015,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta seperti dilansir dari laman Kemenag, Kamis (09/07/2015)
http://www.hidayatullah.com/berita/n...juli-2015.html
\
-----------------------------
Ikutan yang duluan aja?
0
4.2K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan