- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok, Pantaskah Diperpanjang...?
TS
koptu.joko
Ahok, Pantaskah Diperpanjang...?
Quote:
RMOL. Pilkada DKI Jakarta masih dua tahun lagi,
tapi Ahok sudah pasang kuda-kuda. Para
relawannya mulai menggalang dukungan dengan
mengumpulkan 1 juta KTP sebagai alat buat
Gubernur DKI Jakarta itu maju lagi lewat jalur
independen. Padahal gaya kepemimpinan Ahok
tak jarang menimbulkan kontroversi. Nah,
pertanyaannya, pantaskah pria bernama lengkap
Basuki Tjahaja Purnama itu diperpanjang
memimpin Jakarta.
PenggalanganKTP untuk Ahok dimulai dari sebuah
video berdurasi 2 menit 46 detik yang diunggah
ke Youtube oleh akun yang menamakan diri
Teman Ahok, Kamis pekan lalu. Judul videonya
"Jakarta Butuh Kamu, Ayo Bergerak Sekarang".
Isinya cukup persuasif. Ahok disebut orang tegas
yang tidak komproni dengan korupsi. Sayangnya,
Ahok tidak memiliki partai. Makanya, untuk maju
di Pilkada, dia butuh dukungan 750 ribu fotocopy
KTP yang harus terkumpul pada Juli 2016.
Supaya aman, relawan menargetkan pengumpulan
1 juta fotocopy KTP.
Sampai tadi malam, video itu sudah ditonton
31.204 orang. Sebanyak 113 di antaranya
menyampaikan komentar. Ada yang mendukung
dengan langsung mencari alamat tempat
pengumpulan fotocopy KTP, ada juga dengan
tegas menolak.
Koordinator Relawan Ahok, Natanael Opposungu
mengaku pengalangan dukungan untuk Ahok
murni karena ingin Jakarta lebih baik. "Ada
Relawan Ahok, ada Teman Ahok. Mereka murni
datang dari masyarakat yang mendukung Pak
Ahok," ucapnya.
Untuk penggalangan KTP, Natanael sudah
mendirikan posko di jalan Juanda, Jakarta Pusat.
Dalam tiga pekan terakhir ini, dia sudah
mendapatkan ribuan fotokopi KTP untuk Ahok.
"Ada yang diantar ke sini, ada juga yang kami
ambil. Kalau ada 10 fotokopi dukungan saya
minta teman di sini untuk mengambil,"
ungkapnya.
Natanael memastikan, pemberian fotocopy KTP
itu tanpa imbalan. Warga memberikan cuma-
cuma. "Pak Ahok tahu ada penggalangan
dukungan. Kata Pak Ahok, biarkan saja tapi
jangan dipaksa," jelas Natanael.
Jubir Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas membuat
proses pengumpulan fotocopy itu lebih mudah.
Pihaknya sudah mendirikan 32 posko di 32
kelurahan. Di antaranya di Kalideres, Pegadungan,
Jatipulo, Palmerah, Grogol, Glodok, Mangga
Besar, Senen, Kebayoran Lama, Pondok Pinang,
Menteng, Cawang, Warakas, dan Kelapa Dua.
Teman Ahok menargetkan akhir tahun ini jumlah
posko relawan mencapai 150 lokasi. Sejauh ini
Teman Ahok telah mengumpulkan fotokopi KTP
sebanyak 10.262 lembar.
Ahok senang atas kerja para relawannya itu.
Tanpa ragu Ahok memuji relawannya yang kreatif
membuat video penggalangan dukungan. "Keren
juga loh (videonya). Aku dikirimin juga lewat
Blackberry," katanya.
Lalu, pantaskah Ahok dicalonkan kembali? Para
pakar dan pemerhati tidak bersuara bulat. Ada
yang menyatakan sangat pantas, ada juga yang
bilang Ahok satu periode saja.
Salah satu yang menyatakan Ahok masih pantas
memimpin Jakarta adalah Prof Budyatna. Guru
besar Ilmu Politik Universitas Indonesia ini
melihat sepak terjang Ahok membangun Jakarta
sudah sangat bagus. Untuk rakyat miskin, Ahok
sudah mendirikan rusunawa (rumah susun sewa)
dengan harga murah. Ahok juga sudah mulai
merapikan kondisi kali-kali di Jakarta guna
mengantisipasi banjir dan membangun banyak
jalan layang untuk mengatasi macet.
"Jangan dilihat omongannya yang sering konyol.
Tapi lihat kerjanya. Dia mirip dengan Ali Sadikin,
pekerja keras, galak, tapi hanya bekerja untuk
perbaikan. Sangat pantas dia maju kembali," kata
Budyatna, tadi malam.
Sedangkan pihak yang tak setuju Ahok maju
adalah Ketua Koalisi Pemerhati Jakarta,
Sugiyanto. Dia tak melihat ada kemajuan dan
perbaikan di DKI selama dipimpin Ahok.
"Lihat saja, hari ini Jakarta makin macet. Banjir
tidak teratasi, pengelolaan sampah yang
amburadul, dan masyarakat miskin kota yang
makin banyak. Pembangunan DKI juga tersendat
karena penyerapan APBD-nya kecil sekali,"
ucapnya, tadi malam.
Bukan hanya itu, di mata Sugiyanto, gaya
kepemimpinan Ahok menimbulkan kontorversi.
Ahok dianggap bermasalah di bidang etika. Tidak
jarang mengucapkan kata-kata kasar bahkan
kotor. Padahal, sebagai pejabat publik harusnya
bisa memberi contoh yang baik.
Dengan fakta itu, dia sangsi Ahok bisa
mengumpulkan KTP sampai 1 juta lembar.
"Mengumpulkan satu juta KTP tidak mudah.
Apalagi nanti akan diverifikasi langsung ke orang
yang memberi dukungan itu. Hampir tidak
mungkin Ahok mendapat jumlah itu. Lihat saja,
sekarang baru dapat 19 ribuan," ucapnya.
Sugiyanto juga menyoroti soal propaganda
pengumpulan KTP itu lewat Youtube. Menurutnya,
langkah itu sudah masuk kategori kampanye.
Padahal, Pilkada DKI masih sangat jauh.
"Bawaslu harus mengklarifikasi ini. Pilkada itu
ada tahapannya. Apa sekarang sudah dibolehkan
untuk melakukan kampanye seperti itu,"
tandasnya.
Seperti diketahui, salah satu sikap kontroversi
Ahok yakni saat diwawancarai sebuah stasiun
televisi swasta, dia menyebut kata kasar dan
tidak pantas terkait anggaran APBD DKI.
sumur
Dengan catatan :
1. Bacot kasar dan tidak patut di contoh
2. Selalu gaduh di media
3. Selalu menyalahkan pihak lain atau anak buah jika kinerjanya di sorot.
4. Prestasi nihil /NOL
5. Mendapat wdp dari bpk
Sama sekali ngga pantas buat nyagub sekalipun. harusnya hoktod tau diri dan pulang ke babel thn 2017
Polling
0 suara
Dengan bahasa kasar dan miskin prestasinya, apakah ahok pantas jadi gub dki?
0
9.2K
Kutip
189
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan