Sebuah Negara agraris dengan segala kekayaan sumber daya yang tersedia tidak mampu memberikan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Demi menyambung kehidupan di kota mereka rela mengesampingkan kebutuhan primer demi suatu gengsi dalam pergaulan. Mereka tidak pernah melihat sosok lelaki yang berjalan dibawah terik matahari dengan bertelanjang kaki hanya untuk menyambung sebuah kehidupan yang telah dianugerahkanNya.

Sebuah pulau yang terus menerus membangun infrastruktur umum demi memanjakan masyarakat kota, gedung-gedung bertingkat yang seakan menyentuh langit seperti menggambarkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Jalanan yang rata dan mudah untuk dilewati, dan sumber dari kesenangan duniawi terdapat disana. Akan tetapi mengapa mereka selalu mengeluh akan kesempurnaan yang ada ? Tidakkah mereka melihat sesosok pulau yang menjadi sumber kehidupan mereka. Sosok pulau yang menjadi jantung bagi jutaan manusia di Negara tersebut bahkan milyaran manusia di dunia. Pulau yang semestistinya mempunyai segala infrastruktur yang ada karena telah membantu menghidupi banyak manusia ternyata hanya mempunyai jalanan yang berasal dari tanah. Dan apakah kalian tahu jika hujan lebat terjadi jalan tersebut akan menjadi genangan lumpur yang sukar untuk dilewati si kuda besi. Apakah kalian tahu bahwa di pulau ini terdapat banyak sekali hutan yang harusnya dilindungi ? tetapi apa yang kalian lakukan pada semua hutan yang menghidupi kalian, kalian membunuh dengan keji semua tanaman dihutan untuk kalian jadikan bahan baku dan mengambil laba dengan sebesar-besarnya.


Kepedulian manusia hanya sekedar terucap dari bibir dan setetes air mata yang menempel di pipi. Atau dengan menyumbang sedikit hartanya untuk sebuah pencitraan yang nantinya akan digunakan sebagai senjata menuju panggung politik. Tidak adakah seberkas kasih yang telah tuhan berikan dan menempel pada sanubarimu ? inikah yang dinamakan Negara kesatuan yang pada kenyataanya adalah sebuah ironi dengan kepentingan individualisme masing-masing. Tidak bisakah kalian melihat seonggok daging dengan tulang yang semakin terlihat seakan tulang itu ingin menembus onggokan daging itu.

Terbesit keinginan untuk merasakan kehidupan yang layak, namun apalah daya semua hanya mimpi yang selalu menjadi bunga-bunga dalam tidur ini. Saat ini terdapat bahkan terlalu banyak manusia yang kejam membunuh demi secarik kertas berisi nominal. Semakin menderai sebuah peradaban dimana yang kaya berkuasa dan si miskin yang tertindas seolah mengubah asumsi yang kuat berkuasa dan yang lemah tertindas. Siapapun dapat berkuasa asalkan mereka mempunyai banyak uang untuk dibagikan kepada para tikus-tikus Negara, tak peduli dari mana asalnya dan bagaimana hakikatnya mereka tetap saja seorang yang mempunyai kuasa penuh.

Hukum seakan menjadi permainan layaknya sebuah video game yang selalu memberikan kesenangan bagi para pemainnya. Para pemain video game pasti akan melakukan segalanya untuk dapat mencapai suatu titik objek yang menjadi misi dalam permainan tersebut. Mereka bisa saja menggunakan cheat yang banyak merugikan orang banyak atau melakukan pembajakan sebuah game yang mereka inginkan demi memuaskan hasratnya namun merugikan depelover game itu sendiri. Jika kita asumsikan hukum di suatu Negara adalah sebuah permainan video game dan para penegak hukum adalah pemain video game dimana Negaralah yang menjadi develovernya. Secara logika semua orang pasti dapat dengan mudah menjelaskan siiapa yang benar dan siapa yang salah.

Disaat si miskin mencari makan dan tidak sengaja mengambil sesuatu yang mungkin itu adalah bagian dari hartanya dan sama sekali tidak merugikan orang lain maupun orang banyak. Apakah itu sebuah kejahatan yang patut untuk di adili ? kemanakah hukum Negara ini bercermin ? apakah si kaya yang merugikan orang banyak dengan mengambil hak-hak si miskin bukan suatu tindakan kejahatan dan haruskan mereka bebas tanpa sebuah ancaman ?

Carut marut Negara ini mungkin dapat disaksikan dan di dengar semua orang melalui media. Tapi apakah mungkin jika di sebuah media mengakatan A sedangkan di media lain mengatakan B orang dapat paham dengan apa yang di deskripsikan ? tidakkah kalian sadari bahwasanya media adalah propokasi yang sebenarnya. Sesuatu yang dapat menghancurkan dengan cepat adalah media. Media dapat menghancurkan suatu nama dengan caranya sendiri. Tidakkah kalian percaya begitu saja dengan media yang belum jelas kebenarannya ? tidak adakah kesadaran dari kalian untuk mencari rreferensi kebenarannya lagi ?

Suatu tatanan Negara yang begitu tertata adalah impian setiap orang cerdas. Bagaimanapun cara kita menanggapi suatu masalah pastilah masalah lain siap untuk ditanggapi kembali. Meskipun banyak yang membuat Negara ini seperti akan meledak tapi disinilah kita harus bersyukur karena dari kekayaan alam inilah kita dapat makan dan dengan udara yang terdapat di Negara inilah kita dapat bernafas. Memori ini memang terlalu banyak memikirkan segala yang buruk tetapi disinilah kita lahir dan besar. Kami mencintai Negara ini bukan berarti mencintai seluruhnya tetapi kami berusaha untuk mencintai seluruhnya dengan segala kemampuan yang masih dimililki. Jaya selalu Nusantara, bangunlah Cakrawala dengan pesonamu yang tiada bandingannya.

http://sastrakarsa.blogspot.com/