- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Galau milih jadi pengusaha apa karyawan?


TS
dindadetoz
Galau milih jadi pengusaha apa karyawan?
Gan, ane mau share nih. Barangkali ada yang lagi galau milih jadi pengusaha apa karyawan.
Sebelum milih, ada baiknya baca dulu ini artikel. Semoga membantu.
Menjadi Entrepreneur atau Karyawan? Kenali Baik-Baik Tujuan Kamu!

Perbedaan dasar antara menjadi karyawan dan entrepreneur terletak pada tujuannya. Wahyu Aditya, pendiri HelloMotion Academy, sebelumnya pernah menjalani profesi sebagai karyawan di salah satu stasiun televisi swasta, dan juga pernah menjalani pekerjaan freelance di agency dan production house, sebelum pada akhirnya ia memilih untuk menjadi entrepreneur. Selain sekolah desain animasi dan kreativitas, Wahyu Aditya juga memiliki online clothing store KDRI, yang merupakan singkatan dari Kementerian Desain Republik Indonesia.
“Menurut saya, tidak semua orang harus menjadi businessman atau entrepreneur, tergantung tujuannya. Bagi saya menjadi businessman hanyalah sebuah cara. Setiap orang pada setiap level profesi, pasti punya ambisi masing-masing. Ada yang tujuannya untuk bersenang-senang, ada yang tujuannya untuk mencari uang, ada yang untuk menjadi profesional. Dan di puncak tertinggi adalah ingin memberi solusi, ingin membantu sesama. Kalau di posisi atas yakni sebagai pemberi solusi, ke level bawahnya otomatis akan dapat. Ketika posisi kita sebagai pemberi solusi, berarti kita sudah mencakup sebagai profesional, mendapatkan uang juga, sekaligus bersenang-senang (karena menjalani dengan passion),” ujar Wahyu Aditya kepada Hitsss.
Menurutnya jika perusahaan tempat bekerja tidak bisa menjawab tujuan kita, menjadi entrepreneur bisa menjadi pilihan. “Ketika saya ingin berkontribusi meningkatkan kualitas animasi Indonesia, perusahaan tempat saya bekerja belum menaungi itu. Jadi saya harus memilih apakah saya harus mengubah tujuan saya, atau tetap konsisten. Karena saya memilih untuk konsisten jadilah saya membuat institusi sendiri,” jelasnya.
Selain soal tujuan, tentu juga ada perbedaan dari pola bekerja. Menurut Adit, seorang entrepreneur memang tidak memiliki patokan harus bekerja 8 jam sehari seperti karyawan. Namun lebih berat dari itu, 24 jam bisa dihabiskan untuk perusahaan, karena mengemban tanggung jawab yang besar, yakni memastikan perusahaan berjalan dengan baik. Meski begitu, waktu ini tidak mutlak, sebab segalanya masih bisa diatur dan ditentukan sendiri.
Wahyu Aditya sudah mengenal tujuannya ketika ia berusia 24 tahun. Setelah 11 tahun menjadi entrepreneur ia semakin mantap menjalaninya. Bagaimana dengan kamu, sudah tahu apa yang jadi tujuan kamu? Jangan ragu untuk melangkah, ya!
SUMBER
Sebelum milih, ada baiknya baca dulu ini artikel. Semoga membantu.

Menjadi Entrepreneur atau Karyawan? Kenali Baik-Baik Tujuan Kamu!

Perbedaan dasar antara menjadi karyawan dan entrepreneur terletak pada tujuannya. Wahyu Aditya, pendiri HelloMotion Academy, sebelumnya pernah menjalani profesi sebagai karyawan di salah satu stasiun televisi swasta, dan juga pernah menjalani pekerjaan freelance di agency dan production house, sebelum pada akhirnya ia memilih untuk menjadi entrepreneur. Selain sekolah desain animasi dan kreativitas, Wahyu Aditya juga memiliki online clothing store KDRI, yang merupakan singkatan dari Kementerian Desain Republik Indonesia.
“Menurut saya, tidak semua orang harus menjadi businessman atau entrepreneur, tergantung tujuannya. Bagi saya menjadi businessman hanyalah sebuah cara. Setiap orang pada setiap level profesi, pasti punya ambisi masing-masing. Ada yang tujuannya untuk bersenang-senang, ada yang tujuannya untuk mencari uang, ada yang untuk menjadi profesional. Dan di puncak tertinggi adalah ingin memberi solusi, ingin membantu sesama. Kalau di posisi atas yakni sebagai pemberi solusi, ke level bawahnya otomatis akan dapat. Ketika posisi kita sebagai pemberi solusi, berarti kita sudah mencakup sebagai profesional, mendapatkan uang juga, sekaligus bersenang-senang (karena menjalani dengan passion),” ujar Wahyu Aditya kepada Hitsss.
Menurutnya jika perusahaan tempat bekerja tidak bisa menjawab tujuan kita, menjadi entrepreneur bisa menjadi pilihan. “Ketika saya ingin berkontribusi meningkatkan kualitas animasi Indonesia, perusahaan tempat saya bekerja belum menaungi itu. Jadi saya harus memilih apakah saya harus mengubah tujuan saya, atau tetap konsisten. Karena saya memilih untuk konsisten jadilah saya membuat institusi sendiri,” jelasnya.
Selain soal tujuan, tentu juga ada perbedaan dari pola bekerja. Menurut Adit, seorang entrepreneur memang tidak memiliki patokan harus bekerja 8 jam sehari seperti karyawan. Namun lebih berat dari itu, 24 jam bisa dihabiskan untuk perusahaan, karena mengemban tanggung jawab yang besar, yakni memastikan perusahaan berjalan dengan baik. Meski begitu, waktu ini tidak mutlak, sebab segalanya masih bisa diatur dan ditentukan sendiri.
Wahyu Aditya sudah mengenal tujuannya ketika ia berusia 24 tahun. Setelah 11 tahun menjadi entrepreneur ia semakin mantap menjalaninya. Bagaimana dengan kamu, sudah tahu apa yang jadi tujuan kamu? Jangan ragu untuk melangkah, ya!
SUMBER
0
1.9K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan