- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kata agan ini dia bisa sukses karena ospek !


TS
Chalicius
Kata agan ini dia bisa sukses karena ospek !
DI TAMBANG, KAMI SUKSES KARENA OSPEK
(Khusus buat tambang, jangan dishare buat umum)
-ambil nilai intinya, bukan kalimat per sajak-
Belakangan ini marak beredar postingan dengan hastag #StopBullying, berkaitan dengan akan datangnya masa orientasi Mahasiswa Baru di berbagai kampus di Indonesia.
Sebenarnya letak permasalahan bukan pada penyelenggara ospek nya, tetapi malahan si peserta ospek itu sendiri.
Lah wong belum apa2 tahu gak gimana ospek itu sebenarnya udah kedoktrin sendiri kalo ospek itu serem, mulai dari ngeshare hastag #StopBullying, sampe ketakutan gak mau ikutan.
Dilanjutkan dengan mengintimidasi khalayak ramai bahwa ospek itu hanya menghasilkan mudharat.
Yang heran disini kata kata senioritas dan ospek sudah diartikan sama dengan bullying.
Padahal ospek itu sendiri sebenarnya seru bagi orang2 yang menikmati, menimbulkan rasa kekompakan dan kekeluargaan bahkan menorehkan kenangan khusus pada bagian bully yg tak akan luntur walau dimakan zaman sekalipun.
Lah sekarang gini, kita pikir aja baek2 ya. Penyelenggara ospek adalah mahasiswa yang lulus ujian saringan nasional, yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata. Masa mereka mau menyia-nyiakan karirnya hanya dengan menyakiti atau membunuh adik tingkatnya sendiri?
Mereka juga berpikir seribu kali kalau mau membully adik2 tingkatnya secara kelewatan.
Toh juga seusai ospek pasti ada agenda keakraban dan maaf2an, malahan seusai ospek hubungan senior junior makin erat.
Lah wong ospeknya gak pake kontak fisik ya ngapain dipermasalahin?
Dan juga bullying nya ga pake unsur perpeloncoan (melakukan hal yg kelewat bodoh), ngapain dipermasalahin?
Yang harusnya di larang itu perpeloncoan, bukan sistem senioritas (yang kalian anggap bullying).
Kalo yang ngospek bertindak bener dan baik, lantas kenapa semua bentuk senioritas dicekal? Kenapa bukan oknumnya?
Dear junior yang sangat lemah, apakah kalian kira, bullying adalah perusak moral anak bangsa? Yang kalian dengar dari teori para pakar-pakar psikolog dan sosiolog?
Kami para senior lebih tahu banyak dibandingkan para psikolog dan sosiolog itu asal kalian tahu.
Psikolog dan sosiolog hanya teori, sedangkan Kami memegang teguh yang namanya pengalaman.
Justru kebalikan, dengan bullying kami menjadi kuat mental dan fisik. Kami tidak akan jatuh meskipun senior kami dulu menghina kami. Sekedar push up dan sit up tidak akan membunuh kami.
Dan karena dibully kami menjadi peduli sesama, sebuah benih kekompakan dan kekeluargaan yang akan tumbuh besar dan berbuah manis di masa puncaknya.
Bukankah Allah menyukai hambaNya yang kuat?
Apakah mental dan fisik kalian sudah kuat, para junior yang lemah?
Think again.
Dear junior yang sangat bodoh, apakah kalian masih mengira bahwa mahasiswa tugasnya hanya mengemban ilmu teoritis?
Inget sama etika? Yang nilainya lebih tinggi dari apapun, bahkan ilmu pengetahuan sekalipun?
Dengan bullying, kami diajarkan cara menghormati orang yang lebih tua, menghormati para penduduk lama, dan menghormati orang yang lebih berpengalaman.
Kami diajarkan untuk tidak pernah melawan kepada senior kami, walaupun senior salah. Kami diajarkan cara yang sopan santun bagaimana cara mengingatkan orang yang salah apalagi dengan yang lebih tua.
Kalian sadar bangsa ini mulai bobrok akibat tidak ada lagi orang yang menghormati orang tua? Zaman sekarang orang kaya dan orang berilmu lebih dihargai daripada orang yang lebih tua.
Menyapa tukang sampah yang usianya lebih tua pake bentak2, giliran menyapa pengusaha muda pake nunduk2.
Dear junior yang tak tahu apa-apa, apakah bagi kalian yang terpenting hanyalah belajar? Apakah penempaan fisik dan mental tidak diperlukan? Apakah etika tidak penting? Apakah kepedulian sesama, kekompakan tidak dibutuhkan? Karena kalian seorang akademisi?
Jadi dokter percuma kalo badan loyo sakit2an.
Jadi engineer percuma kalo loyo dan gak punya mental.
Jadi guru percuma kalo gak punya mental dan putus asa mendidik anak muridnya.
Jadi peneliti percuma kalo gak punya etika.
Dan apa jadinya jika mereka semua apatis? Tidak peduli sesama dan tidak kompak?
Think again.
Junior yang berusaha menghindari ospek hanyalah orang yang lemah, dan tidak punya nyali.
Termasuk yang mencoba mengintimidasi orang orang bahwa ospek itu buruk, bahkan sampai disuruh melawan.
Ya dari nilai kehidupan aja deh. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Yang namanya orang baru ya mesti ikut aturan orang lama. Sama aja kalo kalian main ke desa suku orang pedalaman, masa kalian yang buat peraturan setempat? Kan lucu.
Kita tidak akan tahu dimana kita selanjutnya memijak bumi untuk menjunjung langit. Bersyukurlah kalo pas masuk kuliah bumi yg dipijak masih sedikit bergelombang. Tapi kalau sudah masuk ke kehidupan nyata, bumi yang dipijak bisa aja berduri. Apakah kalian siap untuk menginjak bumi yang berduri? Menginjak yang bergelombang saja belum tentu sanggup.
Dunia nyata pasti berbanding jauh terhadap dunia kampus. Di dunia nyata bahkan lebih kejam daripada sekedar bullying. Makanya seniornya membekali junior untuk dapat menjadi Mahasiswa yang Cerdas, Kuat, Tangguh dan tidak mudah berputus asa, serta memiliki etika yang baik yang berguna untuk kesuksesan di masa depan.
Kami senior hanya ingin kalian mengerti nilai kehidupan, tata krama dan kedisiplinan. Tidak lebih hanya itu.
Makanya jaman dulu kalau orang kuliahan pasti sukses. Lah jaman sekarang, udah gak ada lagi yang gitu2an, disiplin aja udah gak ada lagi mahasiswanya.
Entahlah jaman sekarang para mahasiswa pada sibuk ngisi otak, bukan watak.
Berkaca dengan ospek di tambang, yang pasti lebih ekstrim dari biasanya. Kerjaan kami bukan sembarang kerjaan. Bukan di depan laptop dibawah AC, melainkan di depan debu dan di bawah matahari, bahkan jam kerja kami lebih ekstra.
dituntut jadi pekerja keras, kuat fisik dan mental, plus harus pintar lagi, gimana jadinya kalo anak tambang loyo2, dibentak sedikit sama atasan di lapangan langsung loyo, gampang putus asa. Apalagi gak punya etika dan sopan santun serta apatis gak peduli rekan kerja setimnya?
Ya habis lah, walaupun lulusan cumlaude sekaipun, IQ nya diatas 200, toeflnya 600 dan lain sebagainya.
Di tambang ya seniornya harus keras. Keras itu tegas, bukan berarti menindas.
Dan bullying yang ideal adalah bukan yang mengandung unsur perpeloncoan (kegiatan yang kelewat bodoh)
Ospek di tambang yg penting tegas dan disiplin kok, ada hadiah ada hukuman. Kebaikan diganjar hadiah, kesalahan diganjar hukuman.
Dengan ketegasan dan kedisiplinan yang diterapkan senior kami, kami menjadi solid dan saling peduli satu sama lain seperti sekarang ini, bahkan sampai Alumni masih solid.
Gak taulah ya kalo jurusan lain yang gak butuh kekompakan, kekeluargaan, disiplin dan sopan santun hehe
Mulai sekarang, untuk semua juniorku, berhentilah merengek!
sumber: https://www.facebook.com/geempoetra/...766045096731:1
bagaimana tanggapan agan2 sekalian ?
(Khusus buat tambang, jangan dishare buat umum)
-ambil nilai intinya, bukan kalimat per sajak-
Belakangan ini marak beredar postingan dengan hastag #StopBullying, berkaitan dengan akan datangnya masa orientasi Mahasiswa Baru di berbagai kampus di Indonesia.
Sebenarnya letak permasalahan bukan pada penyelenggara ospek nya, tetapi malahan si peserta ospek itu sendiri.
Lah wong belum apa2 tahu gak gimana ospek itu sebenarnya udah kedoktrin sendiri kalo ospek itu serem, mulai dari ngeshare hastag #StopBullying, sampe ketakutan gak mau ikutan.
Dilanjutkan dengan mengintimidasi khalayak ramai bahwa ospek itu hanya menghasilkan mudharat.
Yang heran disini kata kata senioritas dan ospek sudah diartikan sama dengan bullying.
Padahal ospek itu sendiri sebenarnya seru bagi orang2 yang menikmati, menimbulkan rasa kekompakan dan kekeluargaan bahkan menorehkan kenangan khusus pada bagian bully yg tak akan luntur walau dimakan zaman sekalipun.
Lah sekarang gini, kita pikir aja baek2 ya. Penyelenggara ospek adalah mahasiswa yang lulus ujian saringan nasional, yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata. Masa mereka mau menyia-nyiakan karirnya hanya dengan menyakiti atau membunuh adik tingkatnya sendiri?
Mereka juga berpikir seribu kali kalau mau membully adik2 tingkatnya secara kelewatan.
Toh juga seusai ospek pasti ada agenda keakraban dan maaf2an, malahan seusai ospek hubungan senior junior makin erat.
Lah wong ospeknya gak pake kontak fisik ya ngapain dipermasalahin?
Dan juga bullying nya ga pake unsur perpeloncoan (melakukan hal yg kelewat bodoh), ngapain dipermasalahin?
Yang harusnya di larang itu perpeloncoan, bukan sistem senioritas (yang kalian anggap bullying).
Kalo yang ngospek bertindak bener dan baik, lantas kenapa semua bentuk senioritas dicekal? Kenapa bukan oknumnya?
Dear junior yang sangat lemah, apakah kalian kira, bullying adalah perusak moral anak bangsa? Yang kalian dengar dari teori para pakar-pakar psikolog dan sosiolog?
Kami para senior lebih tahu banyak dibandingkan para psikolog dan sosiolog itu asal kalian tahu.
Psikolog dan sosiolog hanya teori, sedangkan Kami memegang teguh yang namanya pengalaman.
Justru kebalikan, dengan bullying kami menjadi kuat mental dan fisik. Kami tidak akan jatuh meskipun senior kami dulu menghina kami. Sekedar push up dan sit up tidak akan membunuh kami.
Dan karena dibully kami menjadi peduli sesama, sebuah benih kekompakan dan kekeluargaan yang akan tumbuh besar dan berbuah manis di masa puncaknya.
Bukankah Allah menyukai hambaNya yang kuat?
Apakah mental dan fisik kalian sudah kuat, para junior yang lemah?
Think again.
Dear junior yang sangat bodoh, apakah kalian masih mengira bahwa mahasiswa tugasnya hanya mengemban ilmu teoritis?
Inget sama etika? Yang nilainya lebih tinggi dari apapun, bahkan ilmu pengetahuan sekalipun?
Dengan bullying, kami diajarkan cara menghormati orang yang lebih tua, menghormati para penduduk lama, dan menghormati orang yang lebih berpengalaman.
Kami diajarkan untuk tidak pernah melawan kepada senior kami, walaupun senior salah. Kami diajarkan cara yang sopan santun bagaimana cara mengingatkan orang yang salah apalagi dengan yang lebih tua.
Kalian sadar bangsa ini mulai bobrok akibat tidak ada lagi orang yang menghormati orang tua? Zaman sekarang orang kaya dan orang berilmu lebih dihargai daripada orang yang lebih tua.
Menyapa tukang sampah yang usianya lebih tua pake bentak2, giliran menyapa pengusaha muda pake nunduk2.
Dear junior yang tak tahu apa-apa, apakah bagi kalian yang terpenting hanyalah belajar? Apakah penempaan fisik dan mental tidak diperlukan? Apakah etika tidak penting? Apakah kepedulian sesama, kekompakan tidak dibutuhkan? Karena kalian seorang akademisi?
Jadi dokter percuma kalo badan loyo sakit2an.
Jadi engineer percuma kalo loyo dan gak punya mental.
Jadi guru percuma kalo gak punya mental dan putus asa mendidik anak muridnya.
Jadi peneliti percuma kalo gak punya etika.
Dan apa jadinya jika mereka semua apatis? Tidak peduli sesama dan tidak kompak?
Think again.
Junior yang berusaha menghindari ospek hanyalah orang yang lemah, dan tidak punya nyali.
Termasuk yang mencoba mengintimidasi orang orang bahwa ospek itu buruk, bahkan sampai disuruh melawan.
Ya dari nilai kehidupan aja deh. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Yang namanya orang baru ya mesti ikut aturan orang lama. Sama aja kalo kalian main ke desa suku orang pedalaman, masa kalian yang buat peraturan setempat? Kan lucu.
Kita tidak akan tahu dimana kita selanjutnya memijak bumi untuk menjunjung langit. Bersyukurlah kalo pas masuk kuliah bumi yg dipijak masih sedikit bergelombang. Tapi kalau sudah masuk ke kehidupan nyata, bumi yang dipijak bisa aja berduri. Apakah kalian siap untuk menginjak bumi yang berduri? Menginjak yang bergelombang saja belum tentu sanggup.
Dunia nyata pasti berbanding jauh terhadap dunia kampus. Di dunia nyata bahkan lebih kejam daripada sekedar bullying. Makanya seniornya membekali junior untuk dapat menjadi Mahasiswa yang Cerdas, Kuat, Tangguh dan tidak mudah berputus asa, serta memiliki etika yang baik yang berguna untuk kesuksesan di masa depan.
Kami senior hanya ingin kalian mengerti nilai kehidupan, tata krama dan kedisiplinan. Tidak lebih hanya itu.
Makanya jaman dulu kalau orang kuliahan pasti sukses. Lah jaman sekarang, udah gak ada lagi yang gitu2an, disiplin aja udah gak ada lagi mahasiswanya.
Entahlah jaman sekarang para mahasiswa pada sibuk ngisi otak, bukan watak.
Berkaca dengan ospek di tambang, yang pasti lebih ekstrim dari biasanya. Kerjaan kami bukan sembarang kerjaan. Bukan di depan laptop dibawah AC, melainkan di depan debu dan di bawah matahari, bahkan jam kerja kami lebih ekstra.
dituntut jadi pekerja keras, kuat fisik dan mental, plus harus pintar lagi, gimana jadinya kalo anak tambang loyo2, dibentak sedikit sama atasan di lapangan langsung loyo, gampang putus asa. Apalagi gak punya etika dan sopan santun serta apatis gak peduli rekan kerja setimnya?
Ya habis lah, walaupun lulusan cumlaude sekaipun, IQ nya diatas 200, toeflnya 600 dan lain sebagainya.
Di tambang ya seniornya harus keras. Keras itu tegas, bukan berarti menindas.
Dan bullying yang ideal adalah bukan yang mengandung unsur perpeloncoan (kegiatan yang kelewat bodoh)
Ospek di tambang yg penting tegas dan disiplin kok, ada hadiah ada hukuman. Kebaikan diganjar hadiah, kesalahan diganjar hukuman.
Dengan ketegasan dan kedisiplinan yang diterapkan senior kami, kami menjadi solid dan saling peduli satu sama lain seperti sekarang ini, bahkan sampai Alumni masih solid.
Gak taulah ya kalo jurusan lain yang gak butuh kekompakan, kekeluargaan, disiplin dan sopan santun hehe
Mulai sekarang, untuk semua juniorku, berhentilah merengek!
sumber: https://www.facebook.com/geempoetra/...766045096731:1
bagaimana tanggapan agan2 sekalian ?

0
2.4K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan