Agan tau tanaman kecubung? Yup, yang memiliki bunga seperti terompet terbalik. Kandungan metil kristalin dalam tanaman kecubung mempunyai efek relaksasi pada otot lurik, sehingga menyebabkan orang yang mengonsumsi kehilangan kesadaran. Karena itu kecubung sering disalahgunakan sebagai penghilang kesadaran atau pembius.

[img][/img]
Tanaman kecubung mungkin sudah tak banyak lagi ditemukan. Tanaman itu memiliki bunga unik menyerupai terompet. Karena itu tumbuhan tersebut pun kerap dikenal sebagai bunga terompet. Kecubung merupakan tumbuhan perdu berbatang kayu dan tebal. Tumbuhan itu memiliki banyak cabang yang mengembang ke kanan dan ke kiri. Tinggi tumbuhan umumnya kurang dari 2 meter.
Daun kecubung (angel's trumpet) berwarna hijau, berbentuk bulat telur, dan di bagian tepian berlekuk-lekuk tajam dan berhadap-hadapan. Bagian ujung daun meruncing dengan pertulangan menyirip. Bunga kecubung menyerupai terompet dengan warna putih atau lembayung. Namun kecubung hias bisa mempunyai warna bunga beraneka ragam. Mahkota bunga berwarna ungu. Panjang bunga 12-18 cm. Bunga kecubung biasanya mekar pada sore hari menjelang malam.
Buah kecubung bulat dengan salah satu ujung bertangkai pendek dan melekat kuat berukuran diameter 4-5 cm. Pada bagian luar buah kecubung dihiasi duri-duri, sedangkan bagian dalam berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecokelatan. Buah kecubung berwarna hijau. Biji kecubung berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk gepeng.
Kecubung biasa hidup di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di hutan dan ladang, kecubung sering ditanam di kebun atau ditanam sebagai tumbuhan hias di pekarangan. Perbanyakan tanaman itu melalui biji atau stek.
Mengenai kecubung, Kepala Seksi Pembekalan Farmasi Bidang Penunjang dan Sarana RS dr Kariadi Semarang, Alkhamudi, menyatakan tumbuhan itu mengandung zat bius. ''Saking keras pengaruh bius dalam tanaman itu, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan ke dahi pun sudah bisa membuat orang mabuk.''
Masyarakat Amerika dan Eropa, ujar Alkhamudi, menyebutnya devil trumpet (terompet setan). Sebab, bentuk bunga seperti terompet ditambah konotasi negatif tentang khasiat tumbuhan yang membuat hilang kesadaran. Konotasi negatif itu juga tidak lepas dari kebiasaan kelompok masyarakat di India pada zaman dulu yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.
Tak melulu efek negatif yang bisa dihasilkan tumbuhan itu. Kecubung juga memiliki nilai positif, yaitu sebagai obat herbal. Masyarakat Tionghoa, misalnya, menggunakan kecubung sebagai obat. Karena efek pedas, pahit, dan menghangatkan itulah yang membuat kecubung dimanfaatkan sebagai obat antiflu.
Kemampuan kecubung sebagai tanaman herbal juga tak lepas dari kandungan kimianya. Alkhamudi mengemukakan kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid terdiri atas atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. Semua bagian tumbuhan kecubung, yaitu akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan biji, mengandung senyawa alkaloid. Kandungan alkaloid terbanyak dalam akar dan biji, bisa 0,4-0,9%. Daun dan bunga berkadar alkaloid yang terdiri atas hyosiamin (atropin) dan skopolamin dan antara 0,2% dan 0,3%.
"Senyawa alkaloid membuat sifat racun daun kecubung sangat keras. Karena itu biasanya hanya daun dan bunga yang dimanfaatkan sebagai obat. Dan tumbuhan itu sebaiknya hanya dipakai sebagai obat luar," ujar alumnus UGM itu.
Meski bersifat keras, beberapa zat itu sangat bermanfaat untuk meredakan keluhan penderita asma. Salah satunya adalah hipociamin dan skopolamin yang bersifat antikholinergik untuk melemaskan otot pernapasan sehingga mampu melegakan pernapasan karena asma. Selain itu zat alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk. Kemampuan yang terkenal sebagai obat bius itu juga dijadikan sebagai obat antidepresan, namun harus dengan dosis sesuai.
Beragam khasiat juga bisa didapat dari tumbuhan kecubung. Untuk manfaat lain, daun-daun kecubung yang segar dapat digunakan untuk menghilangkan ketombe. Tumbukan daun kecubung dapat mengatasi sakit pinggang, linu-linu otot, dan sendi-sendi serta penyakit encok. Daun kecubung juga bisa sebagai obat luar untuk mengatasi linu akibat sakit gigi.
Kecubung juga bermanfaat untuk mengatasi penyakit rematik dan pembengkakan serta dapat pula dipakai sebagai obat tetes untuk sakit telinga yang berbisul. Hal itu terbukti dari siaran pers yang dirilis South East Asian Medicine Research Institute, November 2000. Sepotong akar kecil digiling dengan sedikit jahe dapat menyembuhkan penderita asma. Akar kecubung juga dapat digunakan untuk obat antikolera. Selain itu akar kecubung bisa digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada gigi yang sakit dengan menggosokkan akar tersebut ke gusi .
Walau kecubung mengandung banyak manfaat, pria kelahiran Kulonprogo, 4 November 1969, itu mengingatkan siapa pun berhati-hati menggunakan kecubung. Karena, salah-salah bisa keracunan. Untuk mengonsumsi kecubung dengan aman lebih baik berkonsultasi dengan ahli tanaman obat atau dokter. Gejala keracunan yang biasanya timbul akibat tanaman kecubung terutama akibat zat atropin dan skolopamin adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. "Kecubung merupakan salah satu tumbuhan obat dengan peringatan keras dalam penggunaan. Karena, khasiat kecubung sebagai obat dan racun sangat tipis bedanya. Salah sedikit saja bisa menjadi racun berbahaya," ujar dia.

Khasiat untuk pengobatan
1. Asma
Bagi orang dewasa, kecubung dapat dijadikan rokok yang dihisap penderita. Caranya bunga kecubung dikeringkan, dapat pula 2 daun kecubung dikeringkan. Daun atau bunga kecubung ini lantas dilinting, lalu dibakar dan dihisap seperti rokok. Obat ini sebaiknya tidak dihisap lebih dari 1 batang dalam waktu 6 jam, karena dapat menimbulkan ketagihan.
Penderita asma yang masih muda atau anak-anak dapat menghirup uap bakaran daun atau bunga kecubung. Caranya sama seperti di atas, hanya setelah daun atau bunga dikeringkan, bahan tersebut lantas dibakar.
2. Bisul
Petiklah daun atau ditanam sebagai tumbuhan hias di pekarangan. Perbanyakan tanaman ini melalui biji ataupun stek.
sehingga atau bunga kecubung. Tumbuk bahan tersebut. Tempelkan tumbukan bahan ini ke bisul yang sakit. Biasanya bisul akan segera matang dan sembuh.
3. Anus turun
Bagian batang dan daun tanaman direbus lalu dijadikan obat pencuci anus.
4. Sakit pinggang
Tumbukan daunnya dicampur bawang merah dan jahe dapat mengobati sakit pinggang, linu-linu pada otot, dan sendi-sendi serta penyakit encok.
5. Reumatik
Kecubung juga bermanfaat untuk mengobati penyakit rematik dan pembengkakan, caranya ialah dengan merebus daun kecubung. Daun yang direbus tadi dioleskan pada kaki untuk mengobati reumatik dan pembengkakan. Selain itu biji yang ditumbuk kemudian dicampur dengan minyak dapat digunakan untuk menggosok tulang yang terserang reumatik serta pembengkakan akibat sifilis dan bisul.
6. Sakit Telinga
Rendam daunnya dalam minyak kelapa dan dapat dipakai sebagai obat tetes untuk sakit telinga yang berbisul.
7. Bengkak karena sakit gigi
Daun kecubung, bawang merah, dan jahe ditumbuk dan kemudian dikompreskan pada tempat yang bengkak. Tumbukan daunnya digunakan sebagai boreh untuk mengobati sakit gigi. Bijinya digunakan untuk menghilangkan sakit gigi dengan cara meletakkan biji kering kecubung di atas wajan panas yang diberi minyak kelapa, kemudian ditutup tempurung kelapa yang berlubang, asap yang mengepul diembus-embuskan ke dalam mulut dengan menggunakan corong bambu selama 15 sampai 1 jam.