- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Motor Sudah 'Mainstream', Sekarang Saatnya Gowes Mudik


TS
Donkpretz
Motor Sudah 'Mainstream', Sekarang Saatnya Gowes Mudik

Gowes mudik 2015 (Suci Fitriana)
Quote:
VIVA.co.id- Mereka yang menggunakan sepeda motor untuk mudik ke kampung halaman saat Lebaran, semakin bertambah jumlahnya. Bagi sebagian orang, motor sudah jadi biasa alias "mainstream" atau arus utama.

"Mudik dengan sepeda, sangat luar biasa. Memanfaatkan tenaga dan olah kebugaran," tulis Suci Fitriana, salah satu panitia Gowes Mudik 2015, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Senin, 13 Juli 2015.

Suci menyebut Gowes Mudik 2015, yang merupakan kegiatan mudik dengan sepeda, bukan sekadar untuk memperlihatkan gaya berbeda. Tapi, bertujuan kampanye lingkungan bagi masyarakat.

Sepeda memang baik bagi lingkungan, karena bebas polusi dan mengurangi penggunaan bahan bakar. Tapi, Suci tidak menjelaskan, apakah juga mengurangi risiko keamanan, yang cukup tinggi bagi pemudik dengan sepeda motor.

Beberapa peserta yang ikut menampilkan diri pada foto-foto berikut, antara lain Agus Septian Heryanto, pemuda 21 tahun peserta Gowes Mudik 2015 dari Bandung ke Magelang, yang merupakan anggota komunitas Bike2Campus Bandung.

Agus sudah dua kali mudik dengan sepeda, walau pada 2014 hanya sampai ke Cilacap karena kendala cuaca. Ada juga Key, pria 39 tahun yang baru pertama kalinya mudik dengan sepeda. (art)

"Mudik dengan sepeda, sangat luar biasa. Memanfaatkan tenaga dan olah kebugaran," tulis Suci Fitriana, salah satu panitia Gowes Mudik 2015, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Senin, 13 Juli 2015.

Suci menyebut Gowes Mudik 2015, yang merupakan kegiatan mudik dengan sepeda, bukan sekadar untuk memperlihatkan gaya berbeda. Tapi, bertujuan kampanye lingkungan bagi masyarakat.

Sepeda memang baik bagi lingkungan, karena bebas polusi dan mengurangi penggunaan bahan bakar. Tapi, Suci tidak menjelaskan, apakah juga mengurangi risiko keamanan, yang cukup tinggi bagi pemudik dengan sepeda motor.

Beberapa peserta yang ikut menampilkan diri pada foto-foto berikut, antara lain Agus Septian Heryanto, pemuda 21 tahun peserta Gowes Mudik 2015 dari Bandung ke Magelang, yang merupakan anggota komunitas Bike2Campus Bandung.

Agus sudah dua kali mudik dengan sepeda, walau pada 2014 hanya sampai ke Cilacap karena kendala cuaca. Ada juga Key, pria 39 tahun yang baru pertama kalinya mudik dengan sepeda. (art)
Bener bener anti mainstream

Hati hati di jalan Mang..
Quote:
Kelompok Gowes Mudik, Pulkam Menggunakan Sepeda

Ini Perlengkapan Gowes Mudik (foto: http://ganjarprihartanto.blogspot. com)
Jakarta, HanTer - Kelompok yang menyebut diri "Gowes Mudik" memilih pulang ke kampung halaman dengan menggowes sepeda.
Mereka berangkat Jumat malam dengan tujuan yang berbeda melewati jalur utara, Sabijo (Blora), Vidi (Yogyakarta), Poetoet Soedarjanto (Madiun), dan Mayang Widya (Sidoarjo).
Meskipun menggowes hingga ratusan hingga ribuan kilometer, mereka pun tetap menjalankan puasa.
"Untuk sebagian orang termasuk kami, ini hal yang biasa karena sehari-hari kami menggunakan sepeda," kata Poetoet Soedarjanto sebelum keberangkatan, Jumat (10/7/2015).
Bagi Poetoet, ini adalah tahun keempat mudik menggunakan sepeda. Poetoet sudah memulainya sejak tahun 2012 bersama satu orang rekannya.
"Saya terinspirasi dari dia. Waktu itu cuma berdua, dan saya berharap semakin tahun makin banyak yang mudik dengan sepeda," tutur Poetoet seperti dikutip Antara.
Menjelang lebaran tahun 2015, lanjut Poetoet, setidaknya ada 40 orang dalam komunitas Bike To Work yang memilih mudik menggunakan sepeda baik melewati jalur utara, jalur selatan, maupun jalur Sumatera.
Rombongan Poetoet rencananya akan menempuh lima etape antara lain Jakarta-Cikampek, Cikampek-Cirebon, Cirebon-Batang/Pekalongan, Batang/Pekalongan-Temanggung/Klaten/Yogyakarta, dan Klaten-Sidoarjo.
"Tapi nanti bisa berubah, biasanya kami suka coba-coba rute. Pastinya, kami suka cari tanjakan," kata Kepala Bagian Logistik di CNI itu.
"Saya paling favorit di rute Batang-Temanggung karena tanjakannya keren," tambah Poetoet yang selalu bersepeda dari sejak sekolah hingga sekarang.
Menurut pria berusia 47 tahun itu, peralatan yang mereka bawa pun tidak banyak seperti peralatan salat, jersey, obat-obatan, dan ban cadangan.
Sementara itu, Mayang yang merupakan perempuan satu-satunya akan menempuh sekitar 1.000 km, terjauh dari yang lainnya. Sebelumnya, perempuan berusia 20 tahun itu telah menjajal perjalanan bersepeda dari rumahnya di Sidoarjo ke Jakarta hanya seorang diri.
"Saya ingin menginspirasi teman-teman. Saya mau buktikan sesuatu tidak hanya ke lingkungan sekitar tetapi juga ke orang-orang Indonesia," tutur Mayang.
(Ris)

Ini Perlengkapan Gowes Mudik (foto: http://ganjarprihartanto.blogspot. com)
Jakarta, HanTer - Kelompok yang menyebut diri "Gowes Mudik" memilih pulang ke kampung halaman dengan menggowes sepeda.
Mereka berangkat Jumat malam dengan tujuan yang berbeda melewati jalur utara, Sabijo (Blora), Vidi (Yogyakarta), Poetoet Soedarjanto (Madiun), dan Mayang Widya (Sidoarjo).
Meskipun menggowes hingga ratusan hingga ribuan kilometer, mereka pun tetap menjalankan puasa.
"Untuk sebagian orang termasuk kami, ini hal yang biasa karena sehari-hari kami menggunakan sepeda," kata Poetoet Soedarjanto sebelum keberangkatan, Jumat (10/7/2015).
Bagi Poetoet, ini adalah tahun keempat mudik menggunakan sepeda. Poetoet sudah memulainya sejak tahun 2012 bersama satu orang rekannya.
"Saya terinspirasi dari dia. Waktu itu cuma berdua, dan saya berharap semakin tahun makin banyak yang mudik dengan sepeda," tutur Poetoet seperti dikutip Antara.
Menjelang lebaran tahun 2015, lanjut Poetoet, setidaknya ada 40 orang dalam komunitas Bike To Work yang memilih mudik menggunakan sepeda baik melewati jalur utara, jalur selatan, maupun jalur Sumatera.
Rombongan Poetoet rencananya akan menempuh lima etape antara lain Jakarta-Cikampek, Cikampek-Cirebon, Cirebon-Batang/Pekalongan, Batang/Pekalongan-Temanggung/Klaten/Yogyakarta, dan Klaten-Sidoarjo.
"Tapi nanti bisa berubah, biasanya kami suka coba-coba rute. Pastinya, kami suka cari tanjakan," kata Kepala Bagian Logistik di CNI itu.
"Saya paling favorit di rute Batang-Temanggung karena tanjakannya keren," tambah Poetoet yang selalu bersepeda dari sejak sekolah hingga sekarang.
Menurut pria berusia 47 tahun itu, peralatan yang mereka bawa pun tidak banyak seperti peralatan salat, jersey, obat-obatan, dan ban cadangan.
Sementara itu, Mayang yang merupakan perempuan satu-satunya akan menempuh sekitar 1.000 km, terjauh dari yang lainnya. Sebelumnya, perempuan berusia 20 tahun itu telah menjajal perjalanan bersepeda dari rumahnya di Sidoarjo ke Jakarta hanya seorang diri.
"Saya ingin menginspirasi teman-teman. Saya mau buktikan sesuatu tidak hanya ke lingkungan sekitar tetapi juga ke orang-orang Indonesia," tutur Mayang.
(Ris)
Quote:
Berita 12 Juli 2015 - VIDEO Kelompok Gowes Mudik: Pulang Kampung Naik Sepeda

Diubah oleh Donkpretz 14-07-2015 00:24
0
4.2K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan