PERTAMA, belajarlah dari YANG TERBAIK. Maksudnya belajar dari orang yang betul-betul terbukti berhasil di bidang tersebut.

Misalkan kamu ingin jadi pemain bulu tangkis dan kamu ingin jadi yang terbaik di dunia, pilihnya belajar dari siapa, Taufik Hidayat juara bulu tangkis dunia atau komentator pertandingan bulu tangkis? Hihi.



Kalau kita belajar dari yang terbaik, kemungkinan berhasil akan sangat-sangat besar dan sangat cepat.

Kalau belajar dari guru yang terbaik, peluang menjadi no.1 jadi jauh lebih besar.
Untuk menjadi master pun akan sangat-sangat cepat.

Kalau kita meluangkan 2 jam saja untuk berlatih sebuah skill baru setiap hari dari guru yang terbaik, selama 1 tahun akan jadi master.
Kalau 5 tahun? Anda akan jadi yang terbaik di dunia!

KEDUA, berlatih dengan larut sepenuhnya. FOKUS. Kamu pilih mana, sikat gigi 1x sehari berturut-turut selama 1 minggu, atau sikat gigi 1x seminggu selama 7 minggu?
Tentu pilihan pertama yang lebih dipilih.

Lebih sakit mana, dicubit setiap 1 detik selama 1 jam, atau dicubit setiap 1 jam, selama 1 minggu?
Tentu juga yang pilihan pertama lebih sakit.



Berlatihlah dengan fokus dan larut sepenuhnya. Hasilnya akan jauh lebih baik daripada yang tidak fokus.

KETIGA, diulang-ulang. REPETISI. Karena ibu dari setiap skill adalah pengulangan.



Sebagai catatan penting, repetisi ini, haruslah memiliki jeda untuk belajar. Maksudnya apa?
Misalkan kamu tiap hari berlatih bulu tangkis. Biarkan dirimu mengikuti pertandingan. Agar kamu tahu betul kemampuanmu apakah betul-betul sudah baik. Setelah itu evaluasilah, lalu belajar lagi. Latihan lagi.

Jangan sampai kita seperti katak dalam tempurung yang menganggap diri ini sudah hebat, ternyata belum ada apa-apanya.