Quote:
Jakarta -Pengelola pusat perbelanjaan (mal) mengklaim angka pengunjung dan penjulan selama bulan puasa hingga jelang lebaran terbilang sepi jika dibanding dengan musim puasa tahun lalu. Biasanya, 2 minggu sebelum lebaran selalu ramai dipadati pengunjung sepanjang hari. Kini pengunjung hanya memadati pusat perbelanjaan saat akhir pekan.
"Ada penurunan, penurunan cukup lumayan dari tahun lalu. Persentase saya belum tahu. Biasanya minggu ke dua sudah penuh banget sekarang nggak penuh kecuali weekend," kata Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan kepada detikFinance Sabtu (11/7/2015).
Untuk mendorong penjualan, pengelola pusat perbelanjaan membuat penawaran khusus seperti diskon hingga tambahan hiburan. Namun, tetap saja angka penjualan tidak semenarik tahun lalu.
"Saya juga lihat pembelian produk fashion nggak sehebat tahun lalu. Walaupun bila dibandingkan bulan kemarin ada yang meningkat. Mungkin karena efek ekonomi Indonesia yang lesu sejak awal tahun ini," ujarnya.
Stefanus menjelaskan mendekati lebaran, secara tren jumlah pengunjung pusat perbelanjaan akan menurun karena sudah memasuki arus mudik.
"Penjualan dan pengunjung akan turun saat warga ibukota pulang kampung merayakan lebaran," ujarnya.
Dengan wacana pembatasan pengembangan mal baru, Stevanus menilai hal tersebut membuat bisnis pusat perbelanjaan semakin kurang bergairah. Padahal pusat perbalanjaan baru bisa menjadi sumber penyerap tenaga kerja, produk industri lokal hingga menghidupi para kontraktor dan buruh bangunan di saat ekonomi sedang lesu.
"Jangan ligat Grand Indonesia, Pacific Place tapi lihat di Cinere, PGC. Lihat yang kelas menengah bawah. Seperti Thamrin City pengrajin batik seluruh Indonesia ada disitu kalau distop, UMKM bisa lari ke jalan," jelasnya.
Sumber
Pengunjung Mal makin sepi bagus buat pasar tradisional, Jokowi memang merakyat
