- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TANDA-TANDA KEBANGKRUTAN KAH?


TS
ainzha
TANDA-TANDA KEBANGKRUTAN KAH?
Gaji Pemain Menunggak Dua Bulan, Keluarga Bakrie Akhirnya Jual Klub Brisbane Roar
SATU klub sepak bola profesional lepas dari owner asal Indonesia. Adalah klub Australia (A-League), Brisbane Roar, yang bakal berganti pemilik. Itu setelah Bakrie Group memutuskan untuk menjual klub itu kepada investor baru pada akhir Juli nanti.
Roar harus dijual oleh Bakrie karena mereka kesulitan finansial. Sudah hampir dua bulan ini, Roar menunggak gaji pemainnya. Padahal, klub papan atas Australia itu sudah dikelola oleh Bakrie selama empat tahun terakhir
"(Nirwan) Bakrie sudah setuju untuk menjual Brisbane Roar dengan kesepakatan semua tunggakan dibayarkan, dan mengembalikan stabilitas," kata Mantan chairman Brisbane Roar Chris Fong, seperti dilansir World Game.
Dia di Indonesia untuk menjembatani pembicaraan dengan pihak ketiga, yang akan membeli klub tersebut. "Ada pihak yang ingin membeli Roar, dan menjamin utang klub akan dibayarkan. Harganya sudah disepakati dan kami perkirakan, prosesnya akan tuntas pada bulan ini," tuturnya.
Sayang, Fong enggan mengungkapkan berapa nilai penjualan klub Bakrie tersebut. Dia sudah berjanji untuk merahasiakan nilai proses akuisisi tersebut.
Bakrie Group Juga Sudah Menjual CS Vise
Kepemilikan klub asal Belgia itu sudah diambil alih Investor asal Inggris dan Belgia pada 13 Mei 2014.
Klub Australia, Brisbane Roar, ternyata bukan klub pertama yang ingin dijual perusahaan asal Indonesia Bakrie Group. Bahkan, Bakrie Group sudah menjual lebih dulu klub asal Belgia, CS Vise.
Ya, kepemilikan klub yang pada musim lalu berkiprah di Divisi Tiga Liga Belgia itu sudah diambil alih investor asal Inggris dan Belgia pada 13 Mei 2014. Sepanjang kepemilikan klub tersebut di bawah Bakrie Group sejak 2011, ada banyak pemain muda Indonesia yang diberikan kesempatan bermain di sana.
Mayoritas, para pemain itu berasal dari SAD Indonesia yang berkiprah di Uruguay. Sebut saja, Syamsir Alam, Yandi Sofyan Munawar, Manahati Lestusen, hingga Alfin Tuasalamony.
Bisa dibilang, Alfin menjadi pemain yang paling cemerlang penampilannya. Bahkan, lantaran permainannya di klub berjulukan Les Oies itu, Alfin dikabarkan sempat dilirik salah satu klub raksasa Portugal, Benfica.
Di sisi lain, prestasi CS Vise juga sedang terpuruk di kompetisi domestik. Pada musim 2014/15, mereka pun terdegradasi dari Divisi Tiga Grup B Liga Belgia, setelah hanya menempati posisi ke-16 klasemen akhir.
sumber: jpnn & m.goal
SATU klub sepak bola profesional lepas dari owner asal Indonesia. Adalah klub Australia (A-League), Brisbane Roar, yang bakal berganti pemilik. Itu setelah Bakrie Group memutuskan untuk menjual klub itu kepada investor baru pada akhir Juli nanti.
Roar harus dijual oleh Bakrie karena mereka kesulitan finansial. Sudah hampir dua bulan ini, Roar menunggak gaji pemainnya. Padahal, klub papan atas Australia itu sudah dikelola oleh Bakrie selama empat tahun terakhir
"(Nirwan) Bakrie sudah setuju untuk menjual Brisbane Roar dengan kesepakatan semua tunggakan dibayarkan, dan mengembalikan stabilitas," kata Mantan chairman Brisbane Roar Chris Fong, seperti dilansir World Game.
Dia di Indonesia untuk menjembatani pembicaraan dengan pihak ketiga, yang akan membeli klub tersebut. "Ada pihak yang ingin membeli Roar, dan menjamin utang klub akan dibayarkan. Harganya sudah disepakati dan kami perkirakan, prosesnya akan tuntas pada bulan ini," tuturnya.
Sayang, Fong enggan mengungkapkan berapa nilai penjualan klub Bakrie tersebut. Dia sudah berjanji untuk merahasiakan nilai proses akuisisi tersebut.
Bakrie Group Juga Sudah Menjual CS Vise
Kepemilikan klub asal Belgia itu sudah diambil alih Investor asal Inggris dan Belgia pada 13 Mei 2014.
Klub Australia, Brisbane Roar, ternyata bukan klub pertama yang ingin dijual perusahaan asal Indonesia Bakrie Group. Bahkan, Bakrie Group sudah menjual lebih dulu klub asal Belgia, CS Vise.
Ya, kepemilikan klub yang pada musim lalu berkiprah di Divisi Tiga Liga Belgia itu sudah diambil alih investor asal Inggris dan Belgia pada 13 Mei 2014. Sepanjang kepemilikan klub tersebut di bawah Bakrie Group sejak 2011, ada banyak pemain muda Indonesia yang diberikan kesempatan bermain di sana.
Mayoritas, para pemain itu berasal dari SAD Indonesia yang berkiprah di Uruguay. Sebut saja, Syamsir Alam, Yandi Sofyan Munawar, Manahati Lestusen, hingga Alfin Tuasalamony.
Bisa dibilang, Alfin menjadi pemain yang paling cemerlang penampilannya. Bahkan, lantaran permainannya di klub berjulukan Les Oies itu, Alfin dikabarkan sempat dilirik salah satu klub raksasa Portugal, Benfica.
Di sisi lain, prestasi CS Vise juga sedang terpuruk di kompetisi domestik. Pada musim 2014/15, mereka pun terdegradasi dari Divisi Tiga Grup B Liga Belgia, setelah hanya menempati posisi ke-16 klasemen akhir.
sumber: jpnn & m.goal
Diubah oleh ainzha 24-07-2015 19:23
0
1.3K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan