Hari Lebaran tiba, banyak orang pulang kampung alias mudik ke tanah kelahirannya. Bagi yang tidak mudik, biasanya mereka juga melakukan perjalanan jauh untuk bersilaturahmi ke rumah kerabatnya. Berikut ini tips mudik Lebaran.
Persiapan
Spoiler for :
Rencanakan jauh-jauh hari agar semuanya bisa melakukan persiapan.Soalnya, kalau mudiknya naik angkutan umum, kita harus membeli tiket jauh-jauh hari supaya tidak kehabisan. Kalau mudiknya dengan kendaraan pribadi, mobil atau sepeda motor harus diperiksa apakah kendaraan tersebut layak untuk perjalanan jauh atau perlu diservis terlebih dulu.
Menyiasati Waktu
Spoiler for :
Mudik dengan kendaraan umum, baik itu pesawat, kereta api, kapal laut, maupun bis, semua terikat pada jadwal keberangkatan. Kalau terlambat datang, kita bisa ditinggal dan tiket akan hangus. Kalau naik pesawat, sejam sebelum berangkat kita harus sudah chek in. Artinya, sebelum waktu chek in, kita harus sudah sampai di bandara. Perhitungkan waktu perjalanan dari rumah ke bandara. Kalau sering macet, lebih baik datang lebih awal dari pada ketinggalan pesawat.
Pagi-Pagi
Spoiler for :
Mudik dengan kendaraan pribadi sebaiknya dilakukan pada siang hari. Pada siang hari, pengemudi bisa melihat lebih jelas dan leluasa sehingga bisa mengurangi resiko kecelakaan. Selain itu, pada siang hari semua penumpang bisa menemani pengemudi ngobrol, sehingga pengemudi tidak mengantuk. Karena perjalanan dlakukan siang hari, mulailah perjalanan dari rumah pada pagi-pagi sekali.
Siapa Pemimpinnya?
Spoiler for :
Rombongan perjalanan itu harus ada pemimpinnya. Boleh Ayah, boleh Ibu. Kalau Ayah mendapat tugas mengemudi, Ibu bisa jadi pemimpin rombongan. Tugasnya, antara lain mengatur kapan harus berhenti untuk istirahat, ke toilet, mengisi bensin, untuk shalat, dan lainnya. Pemimpin rombongan juga bertugas mengecek anggota rombongannya, apakah semua dalam keadaan baik-baik, apakah jumlahnya sudah lengkap sebelum mobil melanjutkan perjalanan, dan lainnya.
Asisten Pengemudi
Spoiler for :
Dalam perjalanan mudik, umumnya pengemudinya bukan sopir profesional. Biasanya yang mendapat tugas mengemudi itu orang yang sudah biasa nyetir, seperti Ayah atau Ibu. Karena Ayah atau Ibu bukan sopir dan belum mengenal betul medan jalan raya yang dilalui saat mudik, ada baiknya kalau pada saat mengemudi ia didampingi asisten. Asisten pengemudi tugasnya mengingatkan, misalnya di depan ada tikungan tajam, ada orang mau menyeberang, membantu melihat peta, dan mengawasi apakah pengemudi mengantuk atau tidak. Kalau pilot miliki asisiten co-pilot, sopir pun mestinya punya asisten co-sopir atau kalau dalam dunia balap disebut navigator.
4 Jam Berhenti
Spoiler for :
Apabila kita melakukan perjalanan jauh dan berjam-jam, sebaiknya setiap 4 jam kita berhenti untuk istirahat atau pergi ke toilet. Dengan beristirahat sejenak, aliran darah kembali lancar sehingga kita tidak mengantuk. Tetapi jangan berhenti di pinggir jalan, ya. Berbahaya! Berhentilah di tempat-tempat yang telah disediakan, seperti di rest area, pompa bensin, rumah makan, masjid, atau tanah-tanah lapang.
Saling Membantu
Spoiler for :
Dalam perjalanan mudik, kita sering melihat mobil mogok atau pemudik mendorong sepeda motornya karena ban kempes atau kehabisan bensin. Tidak ada salahnya kita berhenti sejenak untuk menanyakan, apa yang bisa dibantu? Siapa tahu mereka membutuhkan bantuan kita. Siapa tahu kita bisa meminjami dongkrak, kunci roda, atau lainnya. Membantu orang lain dalam perjalanan, bisa dilakukan dalam bentuk lain. Misalnya, menawari orang lain makanan, menawari obat atau minyak gosok pada orang yang sakit, atau menawari tumpangan kalau di mobilmu masih ada tempat kosong. Bukankah membantu itu tindakan yang mulia?
Berdoa
Spoiler for :
Jangan lupa berdoa memohon keselamatan, kesehatan, juga kesabaran. Konon, doa orang yang melakukan perjalanan itu akan dikabulkan. Berdoa bisa dilakukan pada awal perjalanan, dalam perjalanan, dan akhir perjalanan.