Kaskus

Entertainment

mr.foxxxAvatar border
TS
mr.foxxx
Sekolah itu...
Sedikit curhatan ane tentang pendidikan.

Dari segi kebtuhan. Kebutuhan dibagi menjadi tiga yaitu Primer sekunder tersier. Nah sekolah jaman dulu masih dianggap sebagai kebutuhan sekunder, mungkin juga tersier. Karena hanya kalangan ningrat atau konglomerat yang bisa sekolah. Tapi di jaman sekarang banyaknya tuntutan pekerjaan yang membutuhkan ‘Ijazah’ sebagai lisensi atau jarak ukur drajat seseorang. Membuat banyak orang berfikir semakin tinggi ‘ijazah’ yang dimiliki semakin tinggi pula drajat seseorang. Maka dari itu sekolah yang dulu dianggap sebagai kebutuhan sekunder/tersier bergeser menuju ‘pra-primer’.

Nah kenapa saya memberi tambahan ‘pra’ di awal kata Primer. Jaman sekarang ini, era dimana semua orang bisa ber-koar dengan bebasnya, membuat banyak tuntutan dari rakyat yang mengatakan ‘sekolah itu...’ wajib. Dan berlanjut dari wajib menuju Gratis. Gratis denga selogan “Wajib sekolah 9 tahun” atau “Wajib sekolah 12 tahun”. Menurut anda apa itu definisi dari kata Gratis? Seseorang bisa sangat mudah membuang Plastik dari salah satu mini market atau sebuah pasar yang menyediakan Plastik sebagai tempat angkut barang belanja. Nah kenapa seseorang bisa dengan mudah membuang Plastik? Karena Plastik itu diperoleh secara Gratis.

Nah dari sini saya berfikir apakah sekolah yang Gratis itu seperti Plastik? Apakah pepatah yang mengatakan ‘bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’ disalah artikan? Setelah lepas dari era ‘susahnya masuk sekolah’ dan meraih kebebasan ‘gampangnya masuk sekolah’. Membuat pola-pikir murid sekolah atau mungkin orang tua murid ‘sekolah itu... hanya sebagai tempat cari ijazah’. Bahakan ada sebuah perguruan tinggi swasta yang mengeluarkan ‘Ijazah Palsu’. Mengubah pemikiran orang yang dengan mudah dan praktis berfikir ‘semua itu uang’.

Apakah Sekolah semudah itu? Sehingga murid jadi malas sekolah. Atau sekolah hanya sebagia tempat nongkrong dan tempat mencari jati diri?! Mungkin..

“Efek samping sekolah itu ya pinter..” kata-kata yang saya kutip dari Guru di sekolah saya, ketika sedang berpidato menjadi pembina upacara. Kata-kata yang menggelikan tapi sangat ‘fulgar’ bagi saya. Apakah sekolah memang seperti itu? Sudah menjadi rahasia umum jika sekolah bukan hanya sebagai tempat menuntut ilmu. Tapi juga sebagai tempatnya ‘nongkrong’ bagi para remaja. “sekolah itu cukup kalian bayar buku sudah bisa naik kelas..” nah kata-kata lain yang juga saya kutip dari pidato guru saya waktu itu.

Sekolah Itu... gratis tapi tak seperti Plastik yang bisa diremehkan begitu saja. Tapi kenyataannya seperti itu. Walau tidak semua orang berfikir Sekolah itu... seperti yang saya tulis di atas, tapi tidak sedikit pula orang yang berfikir seperti saya. Dan lebih banyak pula yang tidak peduli dengan keadaan seperti yang saya tulis.
Jadi apa ‘Sekolah itu...?’


Sekian thread yang ane buat ini, jika ada salah kata mohon maaf yang sebesar-besarnya..
Terimakasih..
0
1.5K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan