TUBAN (Realita)-Nasib baik rupanya masih berpihak pada pelaku penipuan dengan modus undian nomor ponsel. Meski modus penipuan itu sudah diketahui sebagian besar pengguna ponsel, toh masih saja berhasil mempedayai korban. Tak main-main, yang jadi korban kali ini calon mahasiswa pasca sarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
RA (24), warga Jl WR Supratman, Tuban, mengadu ke Unit II Polres Tuban. Calon mahasiswa pasca sarjana Unesa ini mengaku telah menjadi korban jaringan penipuan bermodus undian isi ulang pulsa ponsel. Rp 1,5 juta uang di rekeningnya pun amblas terkuras sindikat penipu itu.
" Nilainya tak seberapa, sih. Tapi kalau tidak saya laporkan dan dipublikasikan, takutnya ada korban-korban lain," kata RA selepas melaporkan kesialannya ke Mapolres Tuban, Jumat (10/7/2015), pukul dinihari jelang sahur.
RA menuturkan, modus yang digunakan pelaku adalah mengirim SMS dengan mengatas namakan salah satu provider jaringan seluler. Seperti biasanya, SMS itu menginformasikan bahwa nomor RA keluar sebagai pemenang ke 2 Undian Isi Ulang Pulsa dari provider bersangkutan, dan berhak mendapatkan hadiah Rp 100 juta tunai.
RA mengaku bukan sekali itu saja dia menerima SMS seperti itu. " Biasanya ya saya abaikan. Tapi SMS terakhir ini tidak ada nomor ponselnya seperti yang sudah-sudah, tapi yang muncul nama perusahaan penyedia layanan. Jadi saya agak ragu, jangan-jangan betulan," kisahnya.
Terlebih lagi alamat website yang dipakai oleh penipu kali ini bukan website gratisan macam blogspot.com atau wordpress.com. Penipu kali ini memakai domain berbayar seperti layaknya website resmi lainnya. RA pun semakin yakin ketika nomor pin undian yang diterimanya ternyata cocok dengan nomor pin yang tercantum di halaman web itu.
"Kalau web resmi kan nggak bisa ya pakai nama yang sudah ada. Karena itu saya percaya ini bukan penipuan. Baru sadar setelah saya mengirim nomor rekening, lalu mendadak saldo saya berkurang Rp 1,5 juta," tutur RA.
Untuk mencegah lebih banyak lagi uang di rekeningnya terkuras, RA melapor ke Polres Tuban. Dia berharap agar rekening tersebut segera dibekukan sementara. Syukur-syukur pihak Kepolisian menindak lanjutinya dengan melakukan pengusutan. RA sendiri yakin penipunya tidak berada di Jakarta seperti yang tertulis di website abal-abal itu, tapi ada di sekitaran Tuban. Dasarnya, si penipu tahu kapan dia isi ulang pulsa.
Pihak Unit II Polres Tuban membenarkan telah menerima laporan dari RA dan berjanji akan mempelajari kasus penipuan tersebut. Pihak polres Tuban berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak gampang tergiur iming-iming hadiah yang ditawarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Tampilan website yang dibikin penipu

[URL="http://realita.co/index.php?news=Calon-Mahasiswa-S2-Unesa-Jadi-Korban-Penipuan-Isi-Ulang-Ponsel~3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8129829625ed1d839311863e496e80b2629d1919a"]SUMBER[/URL]