- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pamor Ponsel Kalahkan Televisi


TS
wiwin.idt
Pamor Ponsel Kalahkan Televisi

JAKARTA (IndoTelko) – Pamor telepon seluler (Ponsel) dimata remaja ternyata mengalahkan televisi sebagai perangkat hiburan.
Hasil survei dari Crowd DNA kepada 11 ribu remaja di kalangan usia 13-24 di 13 negara, termasuk Indonesia, menyatakan mayoritas lebih memilh ponsel dibanding televisi. Jika diberikan sebuah pilihan, mayoritas remaja Indonesia akan lebih memilih ponsel dibandingkan TV.
Sebesar 69% remaja mengatakan akan lebih memilih mengabaikan TV daripada ponsel. Sebanyak 81% remaja mengatakan mereka selalu atau sering menggunakan perangkat ponsel ketika menonton TV.
Sebanyak 79% remaja mengatakan mereka akan berbagi update brand atau produk dari ponsel kepada teman-teman mereka jika konten visualnya menghibur.
Khusus remaja Indonesia, laporan Crowd DNA menyebukan para remaja menghabiskan waktu 181 menit dari sehari-hari mereka di ponsel, dibandingkan dengan hanya 132 menit di TV. Bergantian dengan TV, 53% mengatakan mereka menggunakan ponsel untuk mengisi waktu selama iklan tayang.
Sebesar 40% dari lainnya menggunakan ponsel untuk tetap terhubung dengan teman- teman di Facebook dan media sosial yang tidak terkait dengan apa yang ada di TV.
Dengan memuncaknya konsumsi TV dari jam 6 sore sampai tengah malam dan kegiatan diponsel yang relatif tinggi sepanjang hari sebelum menurun saat menjelang larut malam, akan semakin memperjelas peluang yang tersedia untuk merek pada perangkat mobile.
Kepada merek pemasang iklan Crowd DNA menyarakan agar kebiasaan menonton televisi yang terus menurun di seluruh Asia Tenggara, maka mereka harus memikirkan bagaimana menghadapi mengadopsi mentalitas mobile adalah yang utama untuk terhubung dengan remaja.
Caranya dengan membuat perencanaan dan menciptakan konten kaya akan gambar dan video menarik yang ringkas dan dirancang untuk remaja. Pasalnya sebesar 79% pemuda Indonesia menyatakan akan berbagi informasi merek atau inforpilmasi produk terbaru di ponsel mereka dengan teman-teman mereka jika visual dari konten tersebut menghibur.
Dengen kecenderungan penggunaan beberapa perangkat sekaligus, pemasar dapat mengubah apa yang dianggap sebagai selingan menjadi sebuah pengalaman brand yang terintegrasi yang membentang dari TV hingga perangkat lainnya.
Bagi remaja yang menghabiskan waktu mereka di ponsel, video adalah kunci utama untuk terhubung dan mengkomunikasikan pesan brand dengan penonton ini. Tapi jangan membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa video untuk desktop dan mobile adalah sama.
Orang-orang menonton video dengan layar kecil di ponsel, seringkali tanpa suara dan biasanya dengan rentang perhatian yang pendek. Merek perlu melihat aturan ABCD sederhana iklan video di ponsel. A, Ambil perhatian melalui Auto-play dan Hyperlapse. B, Brand dari detik pertama. C, Komunikasikan tanpa suara dan penggunaan sub judul. D, Sampaikan pesan dalam beberapa detik pertama
Potensi
Sebelumnya, Presiden Direktur Ambient Digital Indonesia Remco Lupker menyakini konten video semakin berkembang mengalahkan eksistensi media konvensional seperti televisi.
"Akan ada lonjakan iklan video sebesar 75%, yang nantinya sangat mungkin menyalip iklan TV," ujarnya.
Diprediksinya, sekitar 74% trafik internet pada 2017 mendatang berasal dari konten video dan ada sebanyak 52% lembaga riset pemasaran memperhitungkan di tahun yang sama, video bakal menjadi konten yang paling digemari masyarakat di internet.
Lupker mengklaim bahwa untuk saat ini sudah ada lebih dari 300 juta konten video yang berkonsep iklan tersebar di Indonesia dan sekitar 90% netizen Indonesia sudah 'terjangkit' akses video online sejauh ini.
Quote:
sumber
0
1.5K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan