- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kehampaan tanpa sepakbola, hidup harus tetap berjalan...


TS
ayatollah
Kehampaan tanpa sepakbola, hidup harus tetap berjalan...
Quote:
Spoiler for intro:
Apa kabar agan-agan semua ? kali ini ane mau mencurahkan isi pikiran ane yang udah terlalu suntuk liat keadaan sepakbola kita. Pertama jujur ane ngerasa ketika pembekuan PSSI yang dilakukan oleh FIFA adalah langkah yang benar, tapi semakin kesini kok malah semakin hancur. PSSI sebagai pihak yang dituntut untuk berubah bahkan seperti tidak ada langkah yang konkrit untuk melakukan perubahan ataupun merestrukturisasi organisasinya.
Pernah gak sih agan ngebayangin sepakbola hilang di kehidupan kita, hilang dengan pengertian benar-benar hilang dan tak akan kembali lagi, ya setidaknya untuk beberapa saat seperti ini.
Siapa yang nyangka dinosaurus yang segede itu aja bisa punah yang katanya punah karena meteor menerjang bumi. Begitu juga yang mungkin bisa terjadi di sepakbola. Mungkin penyebab utama punahnya sepakbola kelak karena korupsi ( ya mudah-mudahan sepakbola akan tetap terus ada). Korupsi dalam sepakbola bisa dianalogikan dengan meteor dalam kepunahan dinosaurus. Memang, korupsi sudah berakar sejak lama di pemerintahan maupun di federasi yang menaungi sepakbola baik di dunia maupun Indonesia. Dan sekarang kita mulai sadar bahwa ada yang perlu dibenahi dalam industry sepakbola ini karena sepakbola sepertinya sudah mengalami pergeseran makna bukan lagi sebagai olahraga namun dijadikan lahan bisinis untuk pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dan tentu kita merasa rishi dengan keadaan yang seperti ini.
Pernah gak sih agan ngebayangin sepakbola hilang di kehidupan kita, hilang dengan pengertian benar-benar hilang dan tak akan kembali lagi, ya setidaknya untuk beberapa saat seperti ini.
Siapa yang nyangka dinosaurus yang segede itu aja bisa punah yang katanya punah karena meteor menerjang bumi. Begitu juga yang mungkin bisa terjadi di sepakbola. Mungkin penyebab utama punahnya sepakbola kelak karena korupsi ( ya mudah-mudahan sepakbola akan tetap terus ada). Korupsi dalam sepakbola bisa dianalogikan dengan meteor dalam kepunahan dinosaurus. Memang, korupsi sudah berakar sejak lama di pemerintahan maupun di federasi yang menaungi sepakbola baik di dunia maupun Indonesia. Dan sekarang kita mulai sadar bahwa ada yang perlu dibenahi dalam industry sepakbola ini karena sepakbola sepertinya sudah mengalami pergeseran makna bukan lagi sebagai olahraga namun dijadikan lahan bisinis untuk pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dan tentu kita merasa rishi dengan keadaan yang seperti ini.
Spoiler for kehampaan sepakbola:
Spoiler for hilangnya sepakbola itu menyakitkan:
Kini, sepakbola perlahan-lahan menghilang terutama di Indonesia. Stadion mulai kosong, fans menanggalkan kaos kebanggaan, dan siaran televisi terlihat basi. Gegap gempita semaraknya pertandingan praktis tak muncul lagi, disini ane benar2 ngerasain bahwa seperti ada yang hilang walaupun gak tau sebenarnya apa yang hilang.
Apakah ini akan berlangsung terus menerus hingga kita lupa hingar-bingar sepakbola Indonesia pernah sebegitu meriahnya hadir di hidup kita ? hingga kita lupa bahwa seluruh orang Indonesia pernah bangga dengan timnasnya yang selalu hampir menjadi juara, hingga kita lupa bahwa sepakbola lah yang menyatukan kita melupakan semua masalah yang ada.
Sulit mengambil posisi mana yang benar antara komitmen Menteri Pemuda dan Olahraga kita dan pernyataan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. Tak ada salahnya untuk tidak mengambil sikap bagi ane. Ane cenderung hanya ingin menikmati kondisi ini seraya berpikir dalam ketiadaan ini. Sepakbola terlalu kompleks untuk dihilangkan di negeri yang begitu besar. Butuh jutaan tahun untuk memusnahkan plastik dari muka bumi, begitu pula sepakbola dari mata rakyat Indonesia. Banyak hidup bergantung dari bergulirnya bola sepak di lapangan. Anengnya, kondisi ini hanya dimanfaatkan dengan tidak baik oleh segelintir orang yang hanya ingin keuntungan bagi kantong pribadinya.
Apa yang patut disyukuri dari fenomena ini adalah hidup tak seburuk itu tanpa sepakbola. Tak bisa dipungkiri banyak manusia yang mengais rezeki bahkan mengorbankan nyawa demi sepakbola, namun perut tidak harus diisi oleh udara bola sepak. Ini waktu yang tepat untuk membuka ruang pikir.
Entah berapa lama hal ini akan berakhir. Satu tahun, dua tahun, atau lima tahun? Tidak ada yang bisa memberikan kepastian soal ini. Membicarakan hal ini seakan sia-sia untuk mencari jawaban yang absolut. Yang jelas, telah nyata bahwa sepakbola kini telah raib dari pandangan mata rakyat Indonesia. Ya, setidaknya yang memang selama ini kasat mata.
Jika kita melihat lebih dalam, sesungguhnya sepakbola tak sepenuhnya mati di negeri ini. Sepakbola di daerah masih ramai layaknya hari kemarin. Pertandingan antar kampung atau biasa disebut tarkam masih jamak diselenggarakan. Bahkan, pertandingan klub-klub amatir masih diadakan dengan semangat yang sama kuatnya.
Kita hanya kehilangan tontonan sepakbola yang katanya profesional, kita hanya kehilangan industri sepakbola, kita bukan kehilangan olahraga yang sepakbola sebenarnya, masih banyak bocah-bocah yang bergembira menikmati permainan sepakbola mereka. Ane tahu kebahagiaan itu karena ane pun dulu pernah merasakan hal tersebut. Mereka tidak memikirkan kualitas jersey yang mereka pakai atau alas kaki yang mereka gunakan. Kebanyakan dari mereka hanya tahu peluit akhir pertandingan itu adalah adzan maghrib di masjid dekat rumah mereka.
Bagi ane, sepakbola seperti itu lah yang akan menyelamatkan kita kembali. Sepakbola berasal dari kesederhanaan permainannya yang memang sesuai dengan karakter kesederhanaan khas daerah kecil.
Apakah ini akan berlangsung terus menerus hingga kita lupa hingar-bingar sepakbola Indonesia pernah sebegitu meriahnya hadir di hidup kita ? hingga kita lupa bahwa seluruh orang Indonesia pernah bangga dengan timnasnya yang selalu hampir menjadi juara, hingga kita lupa bahwa sepakbola lah yang menyatukan kita melupakan semua masalah yang ada.
Sulit mengambil posisi mana yang benar antara komitmen Menteri Pemuda dan Olahraga kita dan pernyataan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. Tak ada salahnya untuk tidak mengambil sikap bagi ane. Ane cenderung hanya ingin menikmati kondisi ini seraya berpikir dalam ketiadaan ini. Sepakbola terlalu kompleks untuk dihilangkan di negeri yang begitu besar. Butuh jutaan tahun untuk memusnahkan plastik dari muka bumi, begitu pula sepakbola dari mata rakyat Indonesia. Banyak hidup bergantung dari bergulirnya bola sepak di lapangan. Anengnya, kondisi ini hanya dimanfaatkan dengan tidak baik oleh segelintir orang yang hanya ingin keuntungan bagi kantong pribadinya.
Apa yang patut disyukuri dari fenomena ini adalah hidup tak seburuk itu tanpa sepakbola. Tak bisa dipungkiri banyak manusia yang mengais rezeki bahkan mengorbankan nyawa demi sepakbola, namun perut tidak harus diisi oleh udara bola sepak. Ini waktu yang tepat untuk membuka ruang pikir.
Entah berapa lama hal ini akan berakhir. Satu tahun, dua tahun, atau lima tahun? Tidak ada yang bisa memberikan kepastian soal ini. Membicarakan hal ini seakan sia-sia untuk mencari jawaban yang absolut. Yang jelas, telah nyata bahwa sepakbola kini telah raib dari pandangan mata rakyat Indonesia. Ya, setidaknya yang memang selama ini kasat mata.
Jika kita melihat lebih dalam, sesungguhnya sepakbola tak sepenuhnya mati di negeri ini. Sepakbola di daerah masih ramai layaknya hari kemarin. Pertandingan antar kampung atau biasa disebut tarkam masih jamak diselenggarakan. Bahkan, pertandingan klub-klub amatir masih diadakan dengan semangat yang sama kuatnya.
Kita hanya kehilangan tontonan sepakbola yang katanya profesional, kita hanya kehilangan industri sepakbola, kita bukan kehilangan olahraga yang sepakbola sebenarnya, masih banyak bocah-bocah yang bergembira menikmati permainan sepakbola mereka. Ane tahu kebahagiaan itu karena ane pun dulu pernah merasakan hal tersebut. Mereka tidak memikirkan kualitas jersey yang mereka pakai atau alas kaki yang mereka gunakan. Kebanyakan dari mereka hanya tahu peluit akhir pertandingan itu adalah adzan maghrib di masjid dekat rumah mereka.
Bagi ane, sepakbola seperti itu lah yang akan menyelamatkan kita kembali. Sepakbola berasal dari kesederhanaan permainannya yang memang sesuai dengan karakter kesederhanaan khas daerah kecil.
Spoiler for sepakbola harusnya dinikmati:
Fenomena yang menarik dari sepakbola di desa adalah bahwa sepakbola selalu menjadi jawaban dari kepenatan mereka. Para pemuda desa mengisi waktu luang mereka setelah bekerja di siang hari dengan bersepakbola. Para ibu dan anak-anak ikut menyaksikan sepakbola di kala sore serasa hanya itu hiburan yang mereka miliki. Kompetisi antar desa selalu menyuguhkan tontonan yang menarik yang melibatkan banyak pihak di dalamnya. Sepakbola bukanlah industri yang harus dipasarkan kesana kemari, sepakbola murni berasal dari hati yang dimainkan dengan canda tawa yang terkadang sedikit emosi namun itulah warna sepakbola sebenarnya, bukan sepakbola yang saling menjatuhkan.

bahkan masih pake baju sekolah langsung main bola gan
Siapa, sih, lelaki di negeri ini yang tidak melankolis perasaannya saat mengenang sepakbola di masa bocah?


yang kebobolan duluan bajunya dibuka setengah hahahaha kangen masa-masa itu
Rasanya rehat sejenak dari kepenatan hiruk-pikuk sepakbola modern perlu dilakukan oleh semua penikmat bola. Kita seringkali salah kaprah soal menikmati sepakbola yang selama ini hanya kita tonton saja. Membeli jersey original rasanya sudah menjadi penikmat sepakbola sejati. Akan tetapi, kebanyakan dari kita tak pernah benar-benar menyaksikan sepakbola secara nyata di stadion sepakbola.
Kalau memang menyelamatkan sepakbola Indonesia harus dari akarnya, mengapa kita terlalu banyak mengoceh soal batangnya? Kembalilah ke desa, lihatlah bagaimana sepakbola berbaur dengan rakyat, syukurilah bahwa sepakbola masih menjadi nafas bagi banyak orang di daerah-daerah yang belum terjamah. Nikmatilah bahwa ketiadaan sepakbola Indonesia yang selama ini kasat mata menjadi hadiah tersendiri bagi kita.
Ada kalanya kita perlu mengikhlaskan sesuatu yang telah pergi baik untuk sementara maupun untuk selamanya. Karena kelegaan itulah yang akan membuat kita selalu belajar dari masa lalu.
Hidup akan baik-baik saja walau tanpa sepakbola yang sekali lagi katanya profesional. Helaan nafas masih berhembus, angin masih berhembus menggoyang pucuk-pucuk pepohonan, kambing yang digembalakan di tepi lapangan kampung masih mengembik, dan bunga-bunga masih mekar di taman-taman kota….
Spoiler for ceria banget gan:

bahkan masih pake baju sekolah langsung main bola gan


Siapa, sih, lelaki di negeri ini yang tidak melankolis perasaannya saat mengenang sepakbola di masa bocah?




Spoiler for waktu dulu:

yang kebobolan duluan bajunya dibuka setengah hahahaha kangen masa-masa itu




Rasanya rehat sejenak dari kepenatan hiruk-pikuk sepakbola modern perlu dilakukan oleh semua penikmat bola. Kita seringkali salah kaprah soal menikmati sepakbola yang selama ini hanya kita tonton saja. Membeli jersey original rasanya sudah menjadi penikmat sepakbola sejati. Akan tetapi, kebanyakan dari kita tak pernah benar-benar menyaksikan sepakbola secara nyata di stadion sepakbola.
Kalau memang menyelamatkan sepakbola Indonesia harus dari akarnya, mengapa kita terlalu banyak mengoceh soal batangnya? Kembalilah ke desa, lihatlah bagaimana sepakbola berbaur dengan rakyat, syukurilah bahwa sepakbola masih menjadi nafas bagi banyak orang di daerah-daerah yang belum terjamah. Nikmatilah bahwa ketiadaan sepakbola Indonesia yang selama ini kasat mata menjadi hadiah tersendiri bagi kita.
Ada kalanya kita perlu mengikhlaskan sesuatu yang telah pergi baik untuk sementara maupun untuk selamanya. Karena kelegaan itulah yang akan membuat kita selalu belajar dari masa lalu.
Hidup akan baik-baik saja walau tanpa sepakbola yang sekali lagi katanya profesional. Helaan nafas masih berhembus, angin masih berhembus menggoyang pucuk-pucuk pepohonan, kambing yang digembalakan di tepi lapangan kampung masih mengembik, dan bunga-bunga masih mekar di taman-taman kota….
Spoiler for Sumber:
Sumber berasal dari berbagai tulisan sepakbola yang digabungkan dan ditambah dengan pemikiran ane. nanti di update lagi.
Spoiler for kunjungin juga gan:
Diubah oleh ayatollah 12-08-2015 12:16
0
4.3K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan