http://metro.tempo.co/read/news/2015...minta-digampar
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Kalideres Komisaris Darmawan Karosekali marah terhadap anggota bantuan polisi (banpol) yang membuat surat berkop Polsek Kalideres untuk meminta sumbangan tunjangan hari raya (THR) ke warga.
Menurut dia, surat tersebut bukan resmi berasal dari Polsek Kalideres. “Enggak bener itu. Gila apa? Kok, bisa dia inisiatif sendiri bikin surat? Minta digampar!” kata Darmawan kepada Tempo, Rabu, 8 Juli 2015.
Surat tertanggal 22 Juni 2015 itu ditandatangani Kepala Kepolisian Subsektor Daan Mogot Baru Suwardi. Dalam surat itu, dua anggota Banpol Polsubsektor Daan Mogot Baru memohon bantuan THR.
Pada bagian bawah tercantum nama Nurfalah Saputra beserta nomor teleponnya. Nurfalah menjelaskan, surat yang telah diketahui Kapolsubsektor Daan Mogot Baru dan Kapolsek Kalideres itu disebar ke ruko-ruko di sekitar Polsek.
Tapi Darmawan mengatakan tidak tahu-menahu ihwal surat tersebut. Apalagi sampai memberi izin kepada banpol untuk meminta THR. Menurut dia, banpol bukanlah anggota kepolisian.
Masyarakat yang menjadi anggota banpol, kata dia, karena inisiatif pribadi. “Saya enggak punya anak buah banpol. Mereka datang karena inisiatif ingin bantu-bantu, misalnya, nyapu-nyapu di Polsek,” ucapnya.
Saat ditanya tentang tidak adanya jatah THR dari Polsek Kalideres untuk banpol, Darmawan menjelaskan, “Lha wong yang polisi aja enggak dapat THR, apalagi banpol, yang bukan anggota Polsek."
Darmawan mengatakan akan memeriksa surat itu untuk mengetahui apakah surat itu benar-benar ditandatangani oleh Suwardi. "Jangan-jangan itu tanda tangan hasil scan,” katanya. Dia juga menyatakan akan bertanya kepada Suwardi dan dua anggota banpol yang meminta THR tersebut. Setelah itu, dia baru mengambil tindakan atas masalah ini.