Merdeka.com - Drone atau pesawat tanpa awak pemantau arus lalu lintas milik Dinas Perhubungan Provinsi Banten jatuh di Mapolda Banten. Padahal drone sedang uji coba dalam acara sosialisasi pengamanan arus mudik, Rabu (8/7).

Pesawat yang dikendalikan dengan remote control seharga Rp 250 juta tersebut, bakal digunakan untuk memantau arus lalu lintas pada saat musim mudik nanti.

Jatuhnya pesawat yang dibanga-bangakan Dishub Banten untuk melakukan monitoring kemacetan tersebut menjadi perhatian para pengunjung sosialisasi.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten Revri Aroes mengatakan, jatuhnya pesawat tanpa awak yang mempunyai jarak tempuh 10 km tersebut akibat ada permasalahan pada baterai.

"Karena baterainya kelamaan menunggu. Untung ini pakai baterai, jadi enggak kebakar," ujarnya.

Acara tersebut disaksikan langsung oleh Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar.
[cob]

merdeka

ane mau nanya apa drone yg 250jt enggak bisa ngasih alert gitu kalau "masalah baterai"? drone yang sejuta aja bisa
masalah baterai? drone baru gak mungkin baterainya soak. masalah baterainya habis gitu?
dan statemant bodoh ini maksudnya apa "Karena baterainya kelamaan menunggu. Untung ini pakai baterai, jadi enggak kebakar" seharusnya ngasih tau kenapa bisa jatuh
bilang baterai habis pas terbang diatas
pilotnya masih belajar terbang lebih masuk akal