JUARA.net - Tiga klub Papua, Persipura,
Persiram, dan Perseru, memilih tidak mengikuti
turnamen Piala Indonesia Satu. Persipura memilih
tetap nonaktif dan hanya mengikuti kompetisi
resmi di bawah PSSI. Tim Mutiara Hitam tak mau
membuang tenaga untuk turnamen yang hanya
berlangsung musiman.
Selain itu, permintaan sponsor juga
mengharuskan Persipura tampil di kompetisi,
bukan turnamen.
“Kalau kompetisi sudah jelas arahnya ke Piala
AFC dan Liga Champion Asia, sedangkan
turnamen hanya untuk mengisi kekosongan. Tim
sudah bubar, jadi kami memutuskan untuk tidak
ambil bagian di turnamen,” kata Rocky Bebena,
Sekretaris Persipura.
Hal senada juga ditempuh oleh Persiram. Mereka
hanya mau bertanding di kompetisi resmi. Meski
Piala Indonesia Satu yang digelar oleh Mahaka
telah mendapat lampu hijau dari PSSI, Persiram
tetap menolak.
“Kami tidak mau mengambil risiko ikut di
turnamen. Selain itu, bila tidak ada kelanjutan,
pengorbanan kami akan siasia. Intinya, tim Papua
tetap solid tidak mau mengikuti turnamen di luar
PSSI,” kata Manajer Persiram, Henry Wairara.
Perseru juga memilih nonaktif. Saat Tim Transisi
berencana membuat Piala Presiden, Perseru
mengaku tidak diundang. Begitu juga dengan
Piala Indonesia Satu. Manajemen telah
membubarkan tim dan baru akan memulai
aktivitas setelah ada kepastian kompetisi musim
mendatang.
“Faktor biaya juga membuat kami harus realistis.
Bila dipaksakan, kami akan kesulitan. Lebih baik
kami mengalokasikan dana untuk rencana jangka
panjang,” kata Manajer Perseru, Yan Pieter
Ayorbaba.
Perseru, Persiram, dan Persipura baru akan
bergerak membentuk tim setelah konflik antara
PSSI dan Kemenpora tuntas. Tentunya dengan
adanya kepastian bergulirnya kompetisi musim
depan. “Kami menunggu saja. Semoga konflik
tidak berlarut-larut,” kata Yan.
sumur
Orang papua sudah ngerti mana turnamen beneran dan mana yg cuma pencitraan.