- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ternyata Inilah Jumlah Bintang di Langit


TS
rayen33
Ternyata Inilah Jumlah Bintang di Langit
Hayo, coba akan kira-kira dulu berapa jumlah bintang yang ada dilangit? Karena terlalu banyak, mungkin agan-agan dah males dulu untuk mengira-ngira ya.
. Sampai saat ini, memang belum ada yang pasti mengenai jumlah bintang dilangit, seperti yang saya baca di VIVAnews. Namun, ternyata eh ternyata ada seseorang yang bisa menjawab berapakah jumlah bintang dilangit lho gan.

Nah, dari kutipan berita di atas, masih menjadi perdebatan berapa jumlah bintang sesungguhnya. dan, inilah seseorang yang bisa menjawab pertanyaan "berapakah jumlah bintang di langit?". Siapa dia? Dia adalah Abu Nawas gan. Seseorang yang cerdas dan jenius.
Abu Nawas memang dikenal memiliki otak yang cerdas. Karena kecerdasan yang ia memiliki ini, ia dinobatkan untuk orang terbijak di desa tinggalnya. Satu di antara bukti kecerdasan yang ia punya yakni bisa mengkalkulasi jumlah bintang yang ada di langit. Disuatu hari, ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri buat memperoleh jawaban atas pertanyaan yang menekan. Tak jelas apa yang membimbing ketiga orang bijak itu. Hingga sampailah mereka disuatu hari di desa Abu Nawas tinggal.
Tidak ada basa-basi lagi, dengan alasan waktu yang betul-betul mendesak, ketiga orang itu menginginkan beberapa warga untuk ajukan diri agar dapat menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh ketiga orang bijak itu. Semua juga menggelengkan kepala tanda tidak bisa menjawab.
Walau demikian tak lama kemudian, sebagian orang desa juga menyodorkan Abu Nawas untuk wakil sebagian orang bijak untuk mewakili desa mereka. Abu Nawas dipaksa bertemu dengan tiga orang bijak itu dan di seputar mereka berkumpullah sebagian orang desa yang lihat perbincangan itu seputar ajukan pertanyaan jawab.
Orang bijak pertama kemukakan pertanyaan pada Abu Nawas, ” Dimanakah sebenarnya pusat bumi? ”
” Cocok di bawah telapak kaki saya, Saudara, ” jawab Abu Nawas.
” Bagaimanakah bisa Saudara perlihatkan hal sejenis itu? ” ajukan pertanyaan orang bijak pertama tadi.
” Apabila tidak meyakini, ukur saja sendiri, ” jawab Abu Nawas gampang.
Orang bijak yang pertama tadi diam tidak bisa menjawab. Saksikan orang bijak pertama tadi kalah oleh Abu Nawas, tiba giliran orang bijak ke-2 yang ajukan pertanyaan.
” Berapakah banyak jumlah bintang yang ada di langit? ” tanyanya.
” Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan juga rambut yang tumbuh di keledai saya ini, ” jawab Abu Nawas
” Bagaimanakah bisa Saudara perlihatkan tentang hal sejenis itu, ” ajukan pertanyaan orang bijak ke-2.
” Nah, apabila tidak meyakini, hitung saja rambut yang ada di keledai ini, dan nantinya Saudara akan tahu kebenarannya, ” jawab Abu Nawas dengan gampang tidak ada dosa.
” Apabila itu sih bicara ngawur, bagaimanakah orang bisa mengkalkulasi bulu keledai? ” ajukan pertanyaan orang bijak ke-2 lagi.
” Nah… apabila saya ngawur, kenapa Saudara lumayan ajukan pertanyaan itu, bagaimanakah orang bisa mengkalkulasi bintang di langit? ” sanggah Abu Nawas.
Mendengar jawaban itu, si orang bijak ke-2 juga tidak bisa melanjutkan pertanyaannya lagi. Tahu ke-2 rekannya tak berdaya atas masing-masing jawaban yang diperoleh dari Abu Nawas, jadi orang bijak yang ketiga juga ajukan pertanyaan. Diantara ketiga orang bijak itu, orang ketiga inilah yang katanya paling bijak. Diabenar-benar terganggu oleh masing-masing jawaban cerdik yang diperoleh dari Abu Nawas.
” Kelihatannya Saudara tahu banyak perihal keledai, tetapi coba Saudara katakan pada saya berapakah jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu, ” ajukan pertanyaan orang bijak ketiga itu dengan ketusnya.
” Saya tahu jumlahnya, jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan juga jumlah rambut yang ada di janggut Saudara, ” jawab Abu Nawas dengan ketus juga.
” Bagaimanakah Saudara bisa perlihatkan hal sejenis itu? ” ajukan pertanyaan orang bijak ketiga lagi.
” Oh… apabila yang itu sih mudah, begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekorkeledai saya, dan lantas saya mencabut sehelai rambut dari janggut Saudara. Nah… apabila sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi apabila tidak, saya yang salah, ” jawab Abu Nawas dengan penuh motivasi.
Pastinya orang bijak yang ketiga itu tidak mau terima langkah mengkalkulasi yang seperti itu. Selanjutnya orang bijak itu kembali pada negeri aslinya, dan sesaat itu sebagian orang desa semakin yakinbahwa abu nawas adalah orang yang terbijak di antara ke empat orang itu.!
Sumber



Spoiler for Jumlah Bintang yang masih menjadi perdebatan:
Nah, dari kutipan berita di atas, masih menjadi perdebatan berapa jumlah bintang sesungguhnya. dan, inilah seseorang yang bisa menjawab pertanyaan "berapakah jumlah bintang di langit?". Siapa dia? Dia adalah Abu Nawas gan. Seseorang yang cerdas dan jenius.
Spoiler for Abu Nawas:
Abu Nawas memang dikenal memiliki otak yang cerdas. Karena kecerdasan yang ia memiliki ini, ia dinobatkan untuk orang terbijak di desa tinggalnya. Satu di antara bukti kecerdasan yang ia punya yakni bisa mengkalkulasi jumlah bintang yang ada di langit. Disuatu hari, ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri buat memperoleh jawaban atas pertanyaan yang menekan. Tak jelas apa yang membimbing ketiga orang bijak itu. Hingga sampailah mereka disuatu hari di desa Abu Nawas tinggal.
Tidak ada basa-basi lagi, dengan alasan waktu yang betul-betul mendesak, ketiga orang itu menginginkan beberapa warga untuk ajukan diri agar dapat menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh ketiga orang bijak itu. Semua juga menggelengkan kepala tanda tidak bisa menjawab.
Walau demikian tak lama kemudian, sebagian orang desa juga menyodorkan Abu Nawas untuk wakil sebagian orang bijak untuk mewakili desa mereka. Abu Nawas dipaksa bertemu dengan tiga orang bijak itu dan di seputar mereka berkumpullah sebagian orang desa yang lihat perbincangan itu seputar ajukan pertanyaan jawab.
Orang bijak pertama kemukakan pertanyaan pada Abu Nawas, ” Dimanakah sebenarnya pusat bumi? ”
” Cocok di bawah telapak kaki saya, Saudara, ” jawab Abu Nawas.
” Bagaimanakah bisa Saudara perlihatkan hal sejenis itu? ” ajukan pertanyaan orang bijak pertama tadi.
” Apabila tidak meyakini, ukur saja sendiri, ” jawab Abu Nawas gampang.
Orang bijak yang pertama tadi diam tidak bisa menjawab. Saksikan orang bijak pertama tadi kalah oleh Abu Nawas, tiba giliran orang bijak ke-2 yang ajukan pertanyaan.
” Berapakah banyak jumlah bintang yang ada di langit? ” tanyanya.
” Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan juga rambut yang tumbuh di keledai saya ini, ” jawab Abu Nawas
” Bagaimanakah bisa Saudara perlihatkan tentang hal sejenis itu, ” ajukan pertanyaan orang bijak ke-2.
” Nah, apabila tidak meyakini, hitung saja rambut yang ada di keledai ini, dan nantinya Saudara akan tahu kebenarannya, ” jawab Abu Nawas dengan gampang tidak ada dosa.
” Apabila itu sih bicara ngawur, bagaimanakah orang bisa mengkalkulasi bulu keledai? ” ajukan pertanyaan orang bijak ke-2 lagi.
” Nah… apabila saya ngawur, kenapa Saudara lumayan ajukan pertanyaan itu, bagaimanakah orang bisa mengkalkulasi bintang di langit? ” sanggah Abu Nawas.
Mendengar jawaban itu, si orang bijak ke-2 juga tidak bisa melanjutkan pertanyaannya lagi. Tahu ke-2 rekannya tak berdaya atas masing-masing jawaban yang diperoleh dari Abu Nawas, jadi orang bijak yang ketiga juga ajukan pertanyaan. Diantara ketiga orang bijak itu, orang ketiga inilah yang katanya paling bijak. Diabenar-benar terganggu oleh masing-masing jawaban cerdik yang diperoleh dari Abu Nawas.
” Kelihatannya Saudara tahu banyak perihal keledai, tetapi coba Saudara katakan pada saya berapakah jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu, ” ajukan pertanyaan orang bijak ketiga itu dengan ketusnya.
” Saya tahu jumlahnya, jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan juga jumlah rambut yang ada di janggut Saudara, ” jawab Abu Nawas dengan ketus juga.
” Bagaimanakah Saudara bisa perlihatkan hal sejenis itu? ” ajukan pertanyaan orang bijak ketiga lagi.
” Oh… apabila yang itu sih mudah, begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekorkeledai saya, dan lantas saya mencabut sehelai rambut dari janggut Saudara. Nah… apabila sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi apabila tidak, saya yang salah, ” jawab Abu Nawas dengan penuh motivasi.
Pastinya orang bijak yang ketiga itu tidak mau terima langkah mengkalkulasi yang seperti itu. Selanjutnya orang bijak itu kembali pada negeri aslinya, dan sesaat itu sebagian orang desa semakin yakinbahwa abu nawas adalah orang yang terbijak di antara ke empat orang itu.!
Itulah gan Cerita Lucu Abu Nawas. Serius ya gan bacanya? 

Sumber
0
16.6K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan