- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi : Fundamental Baik, Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,44% di Kuartal IV-2015


TS
azfargilang
Jokowi : Fundamental Baik, Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,44% di Kuartal IV-2015
Quote:

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa ekonomi saat ini memang melambat. Namun, Presiden optimistis kondisi perekonomian Indonesia akan membaik di akhir tahun ini.
Basis atau fundamental perekonomian yang kuat bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2015 mencapai 5,44%.
"Memang ada perlambatan ekonomi, tapi kami berusaha siang malam agar strategi ekonomi jalan. Berdasarkan penghitungan para ahli, ekonomi kita bisa tumbuh 5,44% pada kuartal IV-2015.
Dan menurut penghitungan kami memang seperti itu,” jelas Jokowi saat berbuka bersama dengan pemilik media dan pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Jakarta, Rabu malam (8/7/2015).
Hadir dalam acara ini Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menko Polhukam Tedjo Edy, Mensesneg Pratikno, dan Menkominfo Rudiantara. Hadir pula pengusaha nasional yang merupakan chairman CT Corp Chairul Tanjung, para tokoh pers, dan para pemimpin redaksi media massa.
Dalam acara ini, Jokowi meminta masukan dari para tokoh pers mengenai kondisi saat ini. Dan salah satu pembicaraan mengenai kondisi ekonomi saat ini.
"Saya mau mengatakan apa adanya. Bahwa saat ini ekonomi sedang melambat, memang begitu adanya," kata dia. Pemerintah, kata dia, terus berusaha mencari solusi dan terobosan dalam memperbaikinya.
Salah satunya, lanjut Presiden, pemerintah ingin mereformasi atau mengubah basis ekonomi Indonesia, dari konsumsi menjadi produksi. Dorongan sektor produksi akan diperbesar ketimbang konsumsi yang terjadi selama ini.
"Kalau tidak kita ubah, maka ekonomi Indonesia malah makin bahaya. Sekarang kondisi ini memang pahit, tapi ya harus kita jalani," ujar dia. Tidak mungkin saat ini untuk meminjam uang kemudian uang itu dihamburkan untuk konsumsi.
"Kalau kita pinjam uang, ya uang itu kita gunakan untuk hal-hal yang produktif, yang punya nilai tambah. Bukan malah untuk beli mobil dan bermewah-mewah," ujar dia.
Perlambatan ekonomi, kata Jokowi, tak hanya dialami oleh Indonesia, namun juga negara lain.
Perlambatan ekonomi Indonesia sudah terjadi sejak 2012, saat harga-harga komoditas turun. Kondisi ini menghantam ekspor yang menjadi salah satu tumpuan ekonomi negara.
"Saat harga komoditas tinggi, kita lupa melakukan hilirisasi dan industrialisasi. Setelah harga jatuh, semua kaget," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung soal krisis utang di Yunani, dan pelemahan perekonomian global. Kondisi ini ikut menekan perekonomian di dalam negeri. Terutama lewat lemahnya permintaan ekspor dari negara lain.
Jokowi meyakini, daya saing Indonesia masih baik. untuk menggenjot daya saing, Jokowi juga akan mengebut proyek-proyek infrastruktur yang sudah direncanakan.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta para pengelola media untuk membantu meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Beritakanlah yang baik-baik. Karena persepsi negatif itu terjadi ya karena media juga memberitakan hal-hal yang negatif," ujar Jokowi sembari meminta media memberitakan secara proporsional demi bangsa dan negara.
http://m.detik.com/finance/read/2015...uartal-iv-2015


tien212700 memberi reputasi
1
5K
Kutip
102
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan