Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah papan larangan untuk Go-Jek dan GrabBike terpampang di sekitar Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Papan tersebut berisikan larangan dua moda transportasi anyar itu masuk dalam kawasan tersebut.

"Kita kompak-kompakan enggak bakal ngasih mereka masuk ke sini," kata salah satu tukang ojek, Bem kepada Metrotvnews.com, di lokasi, Senin (6/7/2015).

Menurut pria berusia 50 tahun itu, masuknya Go-Jek praktis membuat penghasilan mereka menurun hingga 50 persen. Aksi Go-Jek dianggap sudah merusak pangkalan setempat.

"Mereka merusak pangkalan dari segi pendapatan. Telpon-telponan (sama calon pengguna jasa) dan masuk main selonong. Padahal kita sudah standby di pintu masuk apartemen," sesal Bem.

Bem mengaku sudah mangkal sejak apartemen mulai beroperasi, sekira lima tahun silam. Namun, ketika Go-Jek masuk, Bem dan rekannya seakan tidak bekerja sama sekali, lantaran sepinya penumpang.

"Kita ini ngojek, karena memang satu-satunya sumber mata pencaharian. Tapi, mereka (Go-Jek) saya dengar kebanyakan ojek jadi sampingan," ungkap dia.

Bem juga tidak tertarik dengan pendapatan fantastis yang diterima driver Go-Jek. Sebab, ia lebih suka mangkal di tempat yang pasti. "Namanya kita anak sekitar sini," tukas dia.

Adi (32), tukang ojek lainnya mengatakan, dirinya tidak suka dengan Go-Jek karena tidak punya etika. "Bayangin aja, mereka masuk ke pangkalan orang tanpa permisi. Kemudian ngambil penumpang kita. Ibarat masuk ke rumah orang, tanpa ngetuk pintu, terus ngambil makanan yang ada di dalam rumah, siapa yang enggak marah," ungkap dia.



Sumber: metrotvnews.com

Berita lainnya tentang Go-Jek :

Manajemen Go-Jek Diminta Sosialisasi ke Setiap Pangkalan Ojek : http://news.metrotvnews.com/read/201...pangkalan-ojek

Pelarangan Go-Jek Ampuh Kembalikan Pendapatan Normal Ojek Pangkalan : http://news.metrotvnews.com/read/201...ojek-pangkalan