- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Pembuktian Bacot] Ketua BPK Tantang Ahok Buktikan Kecurigaannya


TS
barang.kali
[Pembuktian Bacot] Ketua BPK Tantang Ahok Buktikan Kecurigaannya
Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Aziz meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan bukti ada pegawai BPK yang bisa disogok. Dia berjanji akan memecat pegawai BPK yang terbukti menerima bayaran saat melakukan audit keuangan.
"Tunjukkan bukti, kalau dia (Ahok) ada bukti pemeriksa BPK dibayar, sampaikan kepada saya, saya pecat pemeriksa BPK itu,
Kalau ada bukti ya," kata Harry Azhar kepada wartawan usai menghadiri pelantikan Panglima TNI dan Kepala BIN di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Sebaliknya kalau Ahok tak bisa membuktikan alias asal ngomong, Harry tak akan menghiraukan omongan Ahok itu. "Kalau ada bukti ya (dipecat), kalau tidak ada bukti, (Ahok) asal ngomong, saya anggap angin lalu saja," kata Harry.
Sebelumnya diberitakan detikcom, Ahok merasa geram dengan hasil audit BPK yang memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) atas laporan keuangan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta tahun 2014. Ahok mengkritik model audit yang digunakan BPK untuk meneliti laporan keuangan daerah.
Ahok berang terhadap BPK karena memberikan opini Wajar dengan Pengecualian (WDP). Padahal dia sudah merinci kebutuhan seperti yang diminta sampai ke level terendah.
"Sekarang lebih gila lagi kasus yang terulang di Belitung Timur nih. Uang makan saya yang nggak pernah dikutak-katik BPK, sekarang diincar. Gubernur gaji berapa sih Rp 7 juta, uang makan rumah tangga Rp 50-60 juta. Sekarang diminta oleh BPK, bisik-bisik diminta (merinci) uang cabai berapa, sayur berapa," terang Ahok di Balaikota DKI, Selasa (7/7/2015).
"Saya mau tanya operasional menteri-menteri diperiksa sampai cabai, beras nggak? Ini diulang dan sudah pernah diperlakukan sama saya waktu jadi bupati 2005-2006. Oknum BPK (minta rinci) uang makan saya sebesar Rp 3,5 juta, harga cabai berapa, sayur berapa, beras berapa. Gila, hina sekali!" lanjutnya geram. Meski geram, namun secara eksplisit Ahok tidak pernah menuduh auditor BPK bisa dibayar.
Sumber
Bola dioper lagi ke ahok... gelar tiker dulu
"Tunjukkan bukti, kalau dia (Ahok) ada bukti pemeriksa BPK dibayar, sampaikan kepada saya, saya pecat pemeriksa BPK itu,
Kalau ada bukti ya," kata Harry Azhar kepada wartawan usai menghadiri pelantikan Panglima TNI dan Kepala BIN di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Sebaliknya kalau Ahok tak bisa membuktikan alias asal ngomong, Harry tak akan menghiraukan omongan Ahok itu. "Kalau ada bukti ya (dipecat), kalau tidak ada bukti, (Ahok) asal ngomong, saya anggap angin lalu saja," kata Harry.
Sebelumnya diberitakan detikcom, Ahok merasa geram dengan hasil audit BPK yang memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) atas laporan keuangan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta tahun 2014. Ahok mengkritik model audit yang digunakan BPK untuk meneliti laporan keuangan daerah.
Ahok berang terhadap BPK karena memberikan opini Wajar dengan Pengecualian (WDP). Padahal dia sudah merinci kebutuhan seperti yang diminta sampai ke level terendah.
"Sekarang lebih gila lagi kasus yang terulang di Belitung Timur nih. Uang makan saya yang nggak pernah dikutak-katik BPK, sekarang diincar. Gubernur gaji berapa sih Rp 7 juta, uang makan rumah tangga Rp 50-60 juta. Sekarang diminta oleh BPK, bisik-bisik diminta (merinci) uang cabai berapa, sayur berapa," terang Ahok di Balaikota DKI, Selasa (7/7/2015).
"Saya mau tanya operasional menteri-menteri diperiksa sampai cabai, beras nggak? Ini diulang dan sudah pernah diperlakukan sama saya waktu jadi bupati 2005-2006. Oknum BPK (minta rinci) uang makan saya sebesar Rp 3,5 juta, harga cabai berapa, sayur berapa, beras berapa. Gila, hina sekali!" lanjutnya geram. Meski geram, namun secara eksplisit Ahok tidak pernah menuduh auditor BPK bisa dibayar.
Sumber
Bola dioper lagi ke ahok... gelar tiker dulu

0
3.4K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan