Quote:
Krisis yang terjadi di Yunani disebut cukup berbeda dengan kondisi di Indonesia. Meski demikian, memang ada kemiripan sistem hukum antara kedua negara tersebut.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Anwar Nasution mengatakan, seperti halnya dengan Yunani, Indonesia adalah negara yang korup, sistem hukumnya tidak jalan dan institusinya lemah. Selain itu, rakyatnya tidak mau bayar pajak dan dunia usaha serta orang kayanya simpan kekayaannya di luar negeri, utamanya Singapura dan Hong Kong.
"Penyebab kesulitan ekonomi di Yunani berbeda dengan di Indonesia, antara bumi dengan langit. Krisis ekonomi di Yunani disebabkan karena besarnya pinjaman luar negeri," kata dia di Energy Building, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Di Indonesia, lanjut dia, masalahnya berbeda dan tidak ada kaitannya dengan utang pemerintah yang saat ini masih terkontrol. Penyebab pertama sumber kerawanan ekonomi Indonesia, dikarenakan utang luar negeri.
"Kedua, harga komoditi primer yang menjadi andalan ekspor Indonesia terus merosot sejak 2011. Industri manufaktur dan PMA sudah mengalami kemerosotan sejak 10 tahun masa kepresidenan SBY, akibat dari penguatan mata uang. Sistem perdagangan dan perizinan yang semakin protektif dan infrastruktur (listrik, jalan, pelabuhan) yang sangat terbatas," kata Anwar.
Permasalahan selanjutnya, adanya kesulitan melunasi bunga dan pokok utang di dunia usaha karena, di satu pihak, tingkat suku bunga luar negeri dan dalam negeri semakin meningkat dan Rupiah melemah. Sementara di lain pihak, harga produknya semakin melemah.
"Masalah perbankan seperti ini persis seperti yang terjadi pada krisis 1997-1998. Pada waktu itu, APBN sedikit surplus dan defisit neraca berjalan juga tidak mengkhawatirkan karena berada di bawah 4 persen dari PDB," tandas dia.
SUMBER
SIAP-SIAP INDONESIA BANGKRUT SEPERTI YUNANI NIH .....
MENGERIKAN
