Quote:
Rabu 08 Jul 2015, 05:19 WIB
Cerita Pedagang yang Hampir Dipukuli Konvoi SOTR
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Sahur on the road (SOTR) kini sudah berubah makna. Dahulu yang ingin dicapai berbagi dengan sesama. Tapi belakangan malah jadi ajang konvoi remaja tanggung.
Dengan puluhan motor dan beberapa mobil, mereka berkeliling jalan di Jakarta. Entah apa ada makanan sahur yang dibagikan. Pastinya, mereka kerap berhenti di pinggir jalan dan parkir seenaknya sehingga mengganggu pengendara yang lain.
Seperti diceritakan seorang pembaca detikcom, Darmo dalam surat elektroniknya, Rabu (8/7/2015).
“Saya pulang jualan. Di Jalan Gatot Subroto arah cawang tepatnya sebelum tanjakan Stasiun Tebet banyak anak muda sahur on the road lagi puter balik arah cawang. Saya kecepatan 40km/jam arah Cawang juga. Sebenernya mereka satu barisan cuma waktu berhenti dua motor ke depan jadi yang di depan berhenti 3 motor otomatis makan 1 lajur,” jelas Darmo.
Apa yang dialami Darmo terjadi pada Minggu (5/7) dini hari. Dia mencoba mengklakson rombongan SOTR itu karena ingin melintas.
“Saya berusaha ngerem sembari klakson, karena kalau saya ambil kanan saya dihajar mobil. Kalau saya lurus saya nyerempet mereka. Akhirnya saya bisa menghindari mereka dan mobil. Saking kesel saya bilang hati-hati dong, eh ternyata ada yang dengar. Beberapa dari mereka mengejar saya dan memberhentikan,” urai Darmo.
Ada diantara remaja tanggung itu yang marah-marah dan hendak memukul dia. Tapi untung, ada beberapa remaja yang lain melerai.
“Akhirnya teman mereka sendiri yang melerai dan membiarkan saya pergi. Mungkin teman-temanya kasihan lihat saya bawa dagangan,” imbuh Darmo.
“Kalau boleh meminta terserah mau SOTR atau apapun bentuknya hargailah orang lain yang sedang mencari rejeki buat keluarganya karena islam mengajarkan kita berbagi dengan kelembutan,” tutup Darmo.
(fiq/dra)
http://news.detik.com/berita/2963060...li-konvoi-sotr
pedagang tak tau diri

udah bagus tak dihajar

pasti ini pedagang babunya remason

Insya alloh sahur on the road tetap dipertahankan dan terus berkembang ke seluruh indon
