Ngemenge-ngemeng soal cinta gan, seorang ahli matematika telah memecahkan rumus tentang cinta. Wih..kayaknya jago cinta nih si doi gan. OkeS E N S O R daripada penasaran langsung aja simak beritanya
Quote:
Seorang ahli matematika memang identik dengan orang yang memiliki kejeniusan yang luar biasa di bidang angka dan eksak. Namun ternyata Ahli Matematika tidak hanya ahli dalam hitung menghitung bilangan saja pasalnya ahli matematika kini telah berhasil merumuskan mengenai hubungan cinta sepasang kekasih.
Hal yang tadinya tidak masuk akal dan tidak ada hubunganya dengan matematika ternyata Cinta memiliki keterkaitan dengan bilangan berhubungan dengan matematika.
Seorang ahli matematika yang berasal dari University College London ( UCL ) yang bernama Hannah Fry ini berhasil memecahkan rumus cinta yang selama ini masih menjadi misteri dan masih dicari - cari rumusnya oleh para penyair dan Filsuf, Rumus yang dijabarkan Hannah Fry cukup sederhana yang mana dirinya menyebutkan jika suatu hubungan ingin bertahan lama maka satu sama lain harus berbuat baik.
Ini dia si ahli matematikanya gan, namanya Hanna Fry. Cantik yah ? #LOH

Fokus gan ! OkeS E N S O Rlanjut !
Hal yang dapat menjadikan ukuran hubungan tersebut akan bertahan lama atau sebentar menurut Hannah Fry bisa dilihat dari tingkat negatif dan positif yang diberikan seseorang kepada pasangannya.
Meski hanya terdengar sederhana dan biasa saja namun rumus ini berhasil dibuktikan kebenarannya oleh Hannah Fry dalam beberapa rumus dan grafik terkait kesimpulannya ini.
Hannah Fry sendiri sudah membuat sebuah buku yang ia beri judul "Mathematics of Love", Dimana buku ini mendiskusikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Psikolog bernama John Gottman.
John Gottman sendiri meneliti 100 pasangan demi mendapatkan apa yang ia inginkan ia meneliti setiap detak jantung, ekspresi wajah, tekanan darah dan juga kalimat - kalimat yang biasanya digunakan dalam berkomunkasi dengan pasangan. Dalam penelitian tersebut menghasilkan bahwa hubungan yang banyak mengandung sisi positif maka hubungan yang dijalinnya akan bertahan lama sedangkan dalam suatu hubungan yang banyak negatifnya maka hubungan tersebut tidak akan bertahan dalam waktu yang lama.
Hannah Fry memberikan contoh mengenai hubungan negatif dan positif yang terjadi, ketika melihat suami dalam wajah yang murung, istri berpendapat bahwa suami dalam kondisi stres karena pekerjaan dan ia berusaha untuk menghiburnya, Sementara untuk hubungan yang negatif ketika melihat suami berwajah murung cenderung wanita melihat itu sebagai bawaan dan menilai bahwa itu adalah keegoisan oleh istrinya. Hasil yang didapatkan adalah interaksi negatif.
Penelitian Gottman dan juga James Murray ini juga menjelaskan mengenai betapa pentingnya hubungan pasangan terhadap pasangannya. Di mana saat sang suami memperlakukan sang istri dengan baik maka sang istri pun akan demikian melakukan hal yang sama secara otomatis.

