Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LiongMxRiderAvatar border
TS
LiongMxRider
Pengalaman berkendara New Vixion Lightning



Saya memang bukan speed freak dalam mengendarai sepeda motor. Namun saya selalu mempergunakan kemampuan yang dimiliki motor saya. Sebelumnya saya pengguna Jupiter MX 2009, sekarang saya sudah membeli New Vixion Lightning untuk mendukung bertambahnya usia saya dan kebutuhan akan motor Laki. Saya ingin berbagi pengalaman mengendarai new vixion lightning ini kepada teman-teman.
Desain
New vixion ini memiliki desain body yang lebih menarik untuk dipandang dibandingkan old vixion. Namun menurut saya new vixion lightning lebih bagus saat dilihat didepan mata, bukan di depan layar alias tidak fotogenic.
Posisi duduk sedikit membungkuk namun tidak membuat punggung saya pegal, mungkin karena posisi stang dan step yang pas jadi beban terbagi rata. Dari bagian kaki-kaki, yang saya senang adalah new vixion ini sudah menggunakan ban lebar dan velg yang mendukung. Ketika diajak berbelok pada kecepatan tinggi maupun zigzag pada kecepatan sedang, new vixion ini sangat stabil dan mudah sekali diatur (sebelumnya saya sudah pernah mencoba beberapa motor sport macam tiger, megapro, cbr, ninja). Oh iya satu lagi fitur yang cukup menyentuh dan memberikan kesenangan saat berkendara adalah speedometer yang enak dilihat siang apalagi malam. Sapaan Hi Bro pada saat kunci kontak ON cukup membuat alam bawah sadar senang menaiki motor ini haha.
Performance
Saya memang bukan speed freak dalam memilih sepeda motor. Saya menggunakan kemampuan motor dalam batas kewajaran dan keamanan berkendara. Namun tetap saja jika naik motor sport, performancenya harus baik. Saya memilih vixion karena vixion ini memiliki displacement bore x stroke yang hampir square 57x58,7. Spek ini membuat motor jadi bertorsi tinggi di putaran rendah (1000-5000rpm) tapi juga memiliki power yang baik di putaran menengah ke atas (6000-9000rpm). Power max vixion dicapai di 8500 rpm merupakan keunggulan karena mesin jadi lebih awet karena tidak perlu putaran yang terlalu tinggi. Namun yang saya senang adalah puncak torsi yang ada di kisaran 7500 rpm. Ini sangat membantu akselerasi di kepadatan lalu lintas dalam kota. Overtake kendaraan lain sangat mudah karenanya. BBM jadi tidak boros karena tidak perlu RPM terlalu tinggi agar motor narik. Namun saya agak sedih melihat orang-orang yang shift gear mereka di RPM yang terlalu tinggi alias over rev. Banyak di jalan saya temui orang yang menggeber motornya sampai kena limiter baru shift ke gear selanjutnya. Itu sia-sia saja menurut saya karena grafik tenaga sudah menurun setelah peak power di rpm tertentu, misal vixion kan power max di 8500 rpm, bukankah lebih baik shift di 8500-9000 rpm, hasilnya kan perfect shift bukan? buktinya ada shift light di mobil2 sport dan shift light menyala sebelum red line dan tidak pada rev limiter mesin.
Satu lagi pengalaman yang mau saya ceritakan adalah pengalaman adu akselerasi 500meter straight dengan new CB150 nya honda. Rasanya banyak sekali artikel yang membahas kedua motor ini, sampai banyak spekulasi spekulasi beredar yang tidak diketahui kebenarannya. Tapi ini saya cuma coba menceritakan pengalaman saya adu akselerasi dengan CB150 yang katanya mesinnya superior (overbore, DOHC 17HP 6 speed).
Di lampu merah saya berhenti sebelahan dengan si CB150, lalu saat lampu hijau, saya menunggu saat si CB membuka throttle (gaspoll) baru saya ikut. Di gear pertama posisi motor persis sama bersebelahan, saya shift duluan di rpm 9000, si CB masih ngejar rpm diatas 10000. Waktu saya sudah masuk gear 2, posisi motor saya sedikit lebih di depan dari CB150 itu (setengah motor lah), saya shift lagi di 9000 rpm. saya masuk gear 3 cb masih baru shift ke gear 3 (rpm si CB tinggi banget ya, sampe 11500 rpm ngeri), motor saya sudah full di depan CB karena saya tidak bisa melihat si CB di sebelah saya lagi, seperti biasa saya shift di 9000 rpm ke gear 4 lalu shift lagi ke gear 5 di 9000 rpm juga, sang CB tidak nampak sekalipun di sebelah saya. akhirnya jalan sudah habis, saya belok ke kiri dan si CB lurus terus. Ridernya CB masih gaspoll waktu saya sudah ngerem mau belok.
Kesimpulan yang saya bisa tarik adalah new vixion ini akselerasinya bagus sekali, merata di semua RPM. sedangkan CB saya tidak mengerti kenapa sudah sampai 500 meter pun masih belum keluar tenaga yang katanya besar itu. tapi kalau digeber terus dengan cara seperti itu, saya yakin mesin CB lebih tidak awet dari mesin vixion karena RPMnya terlalu tinggi.
Ini pengalaman yang murni tidak saya tambahkan apapun, motor saya BBM TOTAL performance 92, yang laen standar pabrik. Saya sampai sekarang bingung, yang seharusnya saya kalah tapi kenapa vixion saya lebih unggul (dari beberapa artikel katanya akselerasi NVL lebih lambat dari CB).
Oh iya setelah tes akselerasi lawan CB150, saya juga tes top speed motor saya beberapa hari kemudian. Saya mengetes di jalan fly over Pasupati Bandung karena cuma itu trek panjang yang aman dari gang dan orang nyebrang. meskipun agak kurang fair juga karena angin di atas lebih besar tentunya. Angka di speedometer saya menunjuk di 128 km/jam di 10400 RPM alias sudah POLL sepertinya sudah tidak bisa naik lagi (katanya limiter di 10500 RPM). oh iya saat itu saya membawa GPS Satelit-Assist nokia E52 milik saya yang keakuratannya sudah pernah saya uji. Saat saya berhenti, saya lihat max speed di GPS 128,2 km/h. Wah ini berarti speedometer NVL sangat akurat jika hasil ini benar. atau speedometer saya yang lebih akurat karena saya pernah lihat video top speed NVL di 125 km/jam hanya di 9900an RPM. Hasil ini cukup memuaskan saya, meskipun speed segitu tidak pernah saya sentuh di perjalanan sehari-hari. sekian pengalaman saya yang bisa saya bagikan.
0
48.9K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan