- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sedih gan, Harga Bawang Anjlok, Petani Sulsel Minta Perhatian Mentan..


TS
azfargilang
Sedih gan, Harga Bawang Anjlok, Petani Sulsel Minta Perhatian Mentan..
Quote:
Makassar - Ketika harga komoditas bawang merah di berbagai daerah melambung menjelang Ramadan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tradisional Terong, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, di saat harga anjlok, menteri tak kunjung datang.
Sekarang petani bawang di Sulsel mengeluh, harga bawang merah di pasaran anjlok. Diduga penyebabnya lantaran derasnya bawang impor masuk.Petani berharap dalam situasi yang merugikan, seyogyanya mentan juga turun untuk mengetahui permasalahan.
“Sebelum Ramadan, mentan dikabarkan melakukan sidak diam-diam di pasar tradisional Terong, Kota Makassar, ketika itu harga bawang memang melambung.
Sekarang harga bawang anjlok dan petani bilang, harusnya pak menteri juga turun supaya dia tahu sumber masalah yang merugikan petani,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, Lutfi Halide, Sabtu (4/7), menirukan keluhan petani bawang yang diterimanya dari beberapa sentra produksi di Sulsel.
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan menteri ke para pedagang, Juni lalu untuk mencari tahu penyebab harga terus bergerak naik menjelang Ramadan.
Saat itu pantauan harga bawang di Pasar Terong dan Pasar Sambungjawa bergerak naik dari semula Rp 24.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 sampai Rp 40.000 per kilogram.Sekarang, kendati stok masih aman akan tetapi harganya jauh di bawah harga yang pantas, itulah yang membuat petani merasa rugi.
Sulsel memiliki sentra produksi bawang merah dan dijamin stoknya aman untuk kebutuhan Idul Fitri hingga Idul Adha, akan tetapi harga yang diterima petani tidak mampu untuk menutupi biaya produksi.
“Sekarang, harga bawang merah anjlok sampai Rp 4.000 per kilogram dan produksi petani banyak yang tinggal membusuk,” kata Lutfi didampingi M Aris, kepala bidang Produksi Tanaman Pangan.
Kepala Bidang Holtikultura, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, Fitriani Sunusi, mengatakan, bulan lalu Sulsel memiliki stok sekitar 5.000 ton ketika harga bawang di tingkat petani berada pada kisaran antara Rp 17.000-Rp 20.000 per kilogram dan Sulsel sedang menghadapi musim panen bawang pada luasan areal sekitar 500 hektare, bahkan masih ada sisa 150 hektare hingga Idul Adha nanti.
Tiga daerah di Sulsel penyuplai bawang merah terbesar yakni Kabupaten Enrekang, Bantaeng dan Jeneponto, produksi dari daerah pegunungan Enrekang sebesar 33.017 ton, Bantaeng 5.031 ton, dan Jeneponto 1.224 ton.
"Panen raya bawang merah di Sulsel berlangsung Januari hingga Februari, tetapi produksi tetap ada sampai Agustus, bahkan petani di Enrekang dan Jeneponto sepanjang tahun menghasilkan bawang merah," katanya.
Syarifuddin, petani bawang Jeneponto, mengatakan, bawang Sulsel tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, para pengumpul membeli langsung ke petani untuk dikirim ke Kalimantan dan daerah lainnya, sekarang lesu karena harga bawang anjlok.
“Pak mentan itu 'gemar’ turun ke lapangan, kalau dia punya keberpihakan kepada petani, jangan hanya turun pada saat harga naik saja, tetapi juga turun mendengar keluhan petani saat harga anjlok,” katanya.
Diubah oleh azfargilang 04-07-2015 14:24
0
1.4K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan