Medan - Aksi kekerasan yang dialami wartawan kembali terjadi. Kali ini menimpa salah satu wartawan TV One, Yoga Syahputra Simorangkir. Dia dianiaya perwira TNI Angkatan Udara (AU) saat meliput jatuhnya pesawat Hercules di Jl Djamin Ginting Medan. Akibatnya, perut dan paha Yoga mengalami memar.

Berdasarkan keterangan Yoga melalui siaran pers yang diterima SP, Kamis (2/7) malam, kejadian bermula saat awak media sedang melakukan peliputan jatuhnya pesawat Hercules C-130 nomor A-1310 di Jl Djamin Ginting, Padang Bulan, Selasa (30/6) siang.

Saat itu Yoga sedang mengambil setiap momen gambar pesawat yang terbakar, dan porak-porandanya beberapa gedung. Pengambilan gambar dilakukan dari luar batas police line. Namun sayang, Mayor Andi yang merupakan perwira TNI AU melarang awak media mengabadikan insiden tersebut. "Sana kalian, ngapain kalian foto-foto. Siapa kalian rupanya. Pergi kalian," bentak Andi kepada sejumlah awak media.

Karena posisi di luar police line, awak media pun tidak perduli dengan larangan tersebut. "Kami kan di luar police line, kenapa bapak (Andi) larang kami," ucap Yoga.

Mendapatkan perkataan itu, Mayor Andi berang dan selanjutnya menendang paha dan perut Yoga. Melihat perlakuan itu, petugas lainnya menahan Andi yang saat itu cek-cok mulut kepada awak media. "Kami kan nggak masuk ke dalam areal ini, kok bapak itu (Andi) berperilaku kayak gitu ke kami. Saya nggak terima dengan perlakuan bapak itu," terangnya kepada petugas lainnya yang saat itu menahan Yoga.

Akibat insiden itu, pusat perhatian warga tertuju kepada Kontributor TV One, Yoga. "Arogan sekali TNI AU itu ya, wartawan saja dipukuli apalagi kami sebagai warga," kata Ridwan warga sekitar.

Setelah ditendang, Mayor Andi meninggalkan lokasi saat awak media berkumpul mempertanyakan perlakuannya. Mayor Andi pun tampak sibuk di lokasi mengatur anggotanya untuk mengevakuasi bangkai pesawat yang jatuh menabrak Tower Joy FM di atas rumah salah satu warga Jalan Jamin Gintings Medan.

Yoga menambahkan, kasus penganiayaan yang dilakukan perwira TNI AU itu, akan dilaporkan ke Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Mersekal TNI Agus Supriatna dan ke Dewan Pers.