Indonesia kembali dirundung duka mendalam. Sebuah pesawat Hercules jatuh di perumahan padat penduduk. Berita ini pasti agan sekalian udah tahu ya


Secara tiba-tiba, kabar berita nggak enak terdengar dari Medan. Sebuah pesawat Hercules milik TNI AU yang baru saja lepas landas tiba-tiba mengalami kecelakaan. Bukan sembarang kecelakaan, pesawat ini jatuh di pemukiman padat penduduk.



Dalam waktu singkat, jatuh puluhan, bahkan ratusan korban. Baik itu penumpang pesawat, mau pun warga sipil di sekitar lokasi kejadian. Perhatian seluruh warga negara Indonesia pun langsung tertuju pada tragedi tersebut.


Di balik tragedi, tentu ada fakta-fakta yang saling terkait. Berikut ini adalah beberapa fakta di antaranya.


Jenazah Teridentifikasi



Sampai hari Rabu (1/7) pagi, sudah ada ratusan jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Dari sekian banyak jenazah yang ada, baru hanya puluhan jenazah yang berhasil teridenfikasi. Jenazah yang berhasil teridentifikasi akan langsung dipulangkan atau dicoba menghubungi pihak keluarganya terlebih dulu.


Disambut Upacara Militer



Jenazah yang dipulangkan ke Jakarta akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Di sana, jenazah akan disambut dan diberikan penghargaan dengan penyambutan khas upacara militer. Di dalam upacara ini, Presiden Jokowi sendiri yang akan menjadi inspektur upacaranya.


Korban Selamat

Dari tragedi menyedihkan ini, ada beberapa korban yang berhasil selamat dan sedang menjalani perawatan intensif di RS Adam Malik. Salah satunya adalah Ahmad Fahri. Ia mengaku saat kejadian itu, ia sedang mengecat bangunan di lantai empat.




Ia kaget saat melihat ada pesawat yang mengarah ke bangunan tersebut. Setelah terjadi benturan, Ahmad Fahri terlempar ke tanah di lantai dasar, namun berhasil selamat.


Nggak Layak Terbang



Kabar mengejutkan datang dari Ketua Komisi 1 DPR, Mahfudz Siddiq. Beliau mengatakan bahwa nggak sedikit pesawat militer TNI sudah dalam kondisi nggak layak pakai. Termasuk pesawat hibah yang baru diterima Indonesia, termasuk pesawat yang jatuh di Medan, yang dibilang oleh Mahfudz justru sudah berusia lebih tua lagi.


Korban Dapat Santunan


Di balik proses evakuasi jenazah, ada kabar yang diberikan oleh Dispenau, terkait asuransi dan santunan yang akan diberikan oleh TNI AU. Para prajurit dan PNS (TNI AU) yang gugur dalam kecelakaan tersebut akan mendapatkan santunan dengan variasi nilai antar 350 juta sampai 500 juta rupiah.


Warga Sipil Boleh Naik Pesawat TNI

Ada yang aneh dari pesawat Hercules ini. Ditemukan bahwa ada warga sipil jadi penumpang di dalamnya. Tapi ternyata, menurut Menteri Pertahanan, Ryamizad Ryacudu, sejak dulu memang sudah jadi hal lumrah warga sipil menaiki pesawat milik TNI. Tapi menurutnya, tentu saja nggak gratis.



Informasi menyebutkan bahwa ada warga sipil yang menaiki Hercules tersebut dan dimintai sejumlah tarif tertentu. Ada yang 900 ribu, ada yang 1 juta, hingga ada yang dipatok 1,5 juta rupiah. Semua harga ini didapat dari pengakuan kerabat warga sipil yang menumpang di Hercules naas tersebut.


Sanksi Bagi Pematok Tarif



Tapi hal berbeda keluar dari mulut Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna. Beliau membantah bahwa ada tarif tertentu yang harus ditebus oleh warga sipil agar bisa menaiki pesawat militer. Bahkan ia menegaskan, kalau ada personilnya yang mematok harga tertentu, ia nggak segan-segan memberikan sanksi berat.


Kejanggalan

Menurut pihak TNI, ada beberapa kejanggalan yang terjadi terkait kecelakaan Hercules ini. Yang pertama adalah saat pilot Hercules Kapten Shandy Permana meminta izin untuk kembali ke pangkalan atau Return To Base (RTB). Permintaan ini dikeluarkan hanya 2 menit setelah pesawat meninggalkan landasan.



Kejanggalan kedua tentu saja jumlah penumpang. Jumlah penumpang di penerbangan kali ini melebihi biasanya. Karena Hercules dengan misi kemiliteran biasanya membawa 12 kru. Di penerbangan ini tiba-tiba ditambah 10 personil Paskhas.



Tapi saat dikonfirmasi ada yang aneh gan, total penumpang Hercules tersebut ada 113 penumpang. Terdiri dari 12 kru, 10 Paskhas, dan sisanya dikatakan sebagai keluarga prajurit. Tapi dalam manifes penerbangan, yang tercatat hanya 12 orang kru saja, Nah lho, apa yang terjadi, apakah ada penyalahgunaan wewenang?

Bagaimanapun, becana sudah terjadi, agan pasti ngerti. Kita cuma harus mengingat, jangan pernah menggunakan kendaraan yang bukan sesuai fungsinya.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Dan untuk yang berkepentingan segera mengeluarkan Press Release yang jujur, bukan yang memberi makanan buat media lagi buat liputan bias.

SUMUR ANE: SUMUR