- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KASUS ANGELINE KE 2 : Tangan anak 12 tahun luka parah, diduga digergaji ibu kandung


TS
xonet
KASUS ANGELINE KE 2 : Tangan anak 12 tahun luka parah, diduga digergaji ibu kandung


Quote:
Tangan anak 12 tahun luka parah, diduga digergaji ibu kandung
Tangan anak 12 tahun luka parah, diduga digergaji ibu kandung
ilustrasi kekerasan anak. ©shutterstock.com
Merdeka.com - Kasus kekerasan diduga dilakukan ibu kandungnya, LSR (47) terungkap ketika bocah malang GT (12) menangis dan mengadukan hal itu kepada tetangga di Kompleks Cipulir Permai RT 4/2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tetangga berinisial FT (37) akhirnya melaporkan LSR ke Polres Metro Jakarta Selatan
"Kekerasan fisik itu sudah berlangsung cukup lama yakni sekitar tiga bulan terakhir. Kondisinya tertekan, saya kasihan sekali. Dia kabur dari rumah menuju rumah saya," kata FT di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/7).
Dengan kekerasan yang diduga dilakukan LSR, korban pun mengalami luka yang hingga kini masih berbekas di kedua tangannya. Anak pertama dari tiga bersaudara itu pun tidak bisa sekolah selama berhari-hari. GT pun semakin tertekan karena tidak bisa bertemu dengan teman-temannya.
"GT merasa sangat ketakutan untuk kembali ke rumah. Setelah melihat GT beberapa kali kabur dari rumah, hati FT pun terketuk untuk melaporkan kasus itu ke pihak berwajib," ucapnya.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin menuturkan bahwa memang benar kalau ada pelaporan kekerasan terhadap seorang bocah berinisial GT (12), yang diduga oleh ibu kandungnya. Namun, saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki dan akan memeriksa pelaporan itu.
"Iya memang ada, tapi motifnya masih diselidiki," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin, Jakarta, Jumat (3/7).
Awalnya, FT (tetangga korban) melaporkan kasus itu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Selanjutnya ia juga membantu laporan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Memang ada laporan itu kepada pihak kepolisian. Kami akan dalami dan mau divisum luka akibat kekerasan itu," ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa luka yang masih membekas di bagian tubuh bocah malang itu. Namun, dia belum mengetahui apa luka itu karena digergaji ibunya.
"Ada bekas luka di kedua tangannya dan di bagian wajah," tuturnya.
GILA SADIS IBUNYA
LINK
Quote:
Dibawa ke Rumah Aman, Ini Kondisi Anak yang Diduga Digergaji Ibunya
Jumat, 3 Juli 2015 | 18:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — GT (12), bocah yang diduga digergaji oleh ibunya kini berada di salah satu rumah aman (safe house) Kementerian Sosial. Bagaimana kondisi GT setelah dipindahkan ke rumah aman?
Ketua Rumah Aman Kemensos Ike Mustika mengatakan, bocah GT kini dalam perlindungan pihaknya. GT dibawa ke rumah aman atas rujukan dari Polres Metro Jakarta Selatan.
"Anak itu dibawa tanggal 30 Juni kemarin ke sini, atas rujukan Polres Metro Jakarta Selatan," kata Ike, saat ditemui kantornya di Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Menurut Ike, GT telihat ceria setelah berada di sana. Bocah itu terlihat cepat bergaul dengan anak-anak lain yang ada di rumah aman.
"Anak itu pintar, baik, dan dia bisa dengan mudah berteman dengan yang lain di sini," ujar Ike.
Dia mengatakan, saat dibawa, GT memang terlihat cukup trauma. Pihak rumah aman telah memberikan pendampingan psikologis terhadap bocah itu. [Baca: Polres Jakarta Selatan Selidiki Laporan Anak Diduga Digergaji Ibunya]
"Trauma pasti ada, tetapi selama beberapa hari dia merasa nyaman di sini. Mungkin bisa jadi dia selama ini di rumah saja, kalau di sini ada temannya," ujar Ike.
Soal kondisi fisik, Ike mengakui bahwa terdapat luka di tubuh GT. Hanya saja, ia tak tahu apakah luka itu ada kaitannya dengan ibu korban.
"Bekas-bekas luka ada, tetapi kami belum berani berikan pernyataan apakah itu dari ibunya. Mungkin bisa ke Polres Jakarta Selatan," ujarnya.
Pekerja sosial Rumah Aman Kemensos, Yuni, mengatakan, beberapa luka di tubuh korban berada di bagian leher, kaki, dan tangan. Luka sudah mengering dan berbentuk barutan.
LSR, ibu kandung GT, diduga melakukan tindak kekerasan pada anaknya. Wanita berusia 47 tahun itu diduga telah menggergaji tangan anak kandungnya sendiri.
LSR juga diduga pernah melempar mangkuk, melempar gunting di pelipis, menyundut rokok, obat nyamuk, dan memukul.
Saat ditemukan, anak itu dalam kondisi trauma yang sangat dalam dan tidak mau pulang karena takut dengan sang ibu. GT kabur selama dua hari dan diamankan oleh tetangganya.
Quote:
Sebelum kabur, anak diduga digergaji ibunya disuruh siram kebun
Sebelum kabur, anak diduga digergaji ibunya disuruh siram kebun
Sharon Rose Leasa Prabowo. ©2015 Merdeka.com/ronald chaniago
Merdeka.com - Sharon Rose Leasa Prabowo (47), membantah melakukan tindak kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, Gaizka Tristan alias GT (12), pada Kamis (26/6) lalu. Namun, dia mengakui sebelum dilaporkan hilang ke Polsek Kebayoran Lama, sempat menyuruh anak keduanya tersebut menyiram tanaman di kebun depan rumah.
"Kronologisnya, tanggal 26 Gaizka masih di rumah pukul 14.00 WIB di dapur. Saya masih memanggil dia. Dia jawab iya. Saya bilang tolong siram kebun depan. Saya lihat halaman rumah masih kering. Saya panggil lagi dia enggak ada. Saya tanya kakaknya enggak ada. Kita cari dan tanya Security, katanya Gaizka masih main basket enggak jauh dari rumah," kata Sharon di kediamannya Kompleks Cipulir Permai RT 4/2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/7) malam.
Menurut Sharon, anaknya bermain hingga menjelang buka puasa. Namun, lantaran tak kunjung pulang hingga pukul 21.00 WIB, dia mencarinya ke sekitar lingkungan rumah hingga memutuskan membuat laporan kehilangan anak ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, malam itu juga.
"Mereka main basket hampir buka puasa, Gaizka masih main dengan Diandra (11) temannya. Kita tunggu sampai pukul 20.30 WIB, enggak ada kabar. Kita cari dengan mobil sekeliling komplek tanya Diandra apa yang terjadi tapi enggak tahu akhirnya kita lapor polisi," ujar Sharon.
Sharon mengatakan, setelah mendengar berita dia baru mengetahui keberadaan anaknya di salah satu rumah perlindungan anak di Jakarta Timur. Akan tetapi, kata dia, dirinya masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait keberadaan anaknya tersebut.
"Belum terima apapun tentang berita itu. Saya masih menunggu anak saya. Sampai sekarang ini kehilangan masuk proses penculikan karena tanpa izin saya. Saya masih menunggu berita entah dari Polsek manapun," kata dia.
"Saya lebih banyak berhubungan dengan Polsek Kebayoran Lama dengan penyidik. Mereka belum menemukan keberadaan Gaizka. Saya hampir setiap hari berhubungan dengan Bapak Adi ( penyidik Polsek Kebayoran Lama ). Walaupun dia ada di sana (safe house), saya masih menunggu dan bersama dengan Polsek Kebayoran Lama dan dengan penyidik Bapak Adi," kata Sharon.
LINK
Quote:
5 Fakta dibalik kasus ibu gergaji anak kandung di Cipulir
Merdeka.com - Kasus kekerasan diduga dilakukan orangtuanya terhadap anaknya kembali terjadi di tanah air. Kali ini, seorang ibu bernama Sharon Rose Leasa Prabowo (47) terhadap anak kandungnya bernama Gaizka Tristan alias GT (12).
Kekerasan tersebut diduga dilakukan Sharon di kediamannya Kompleks Cipulir Permai RT 15/09 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kasus itu terungkap setelah salah satu tetangganya, FT (37) melaporkan dugaan kekerasan yang dilakukan Sharon ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Polres Metro Jakarta Selatan.
Dalam laporannya, FT mengatakan, Gazkia mengalami kekerasan fisik oleh Sharon secara bertahap. Tak tanggung-tanggung, akibat perbuatan ibunya tersebut, kata FT, Gazkia trauma pulang ke rumah dan kini berada di rumah aman di bilangan Jakarta Timur.
Kabar terakhir, korban sempat digergaji di bagian lengannya. Tak hanya itu, pelaku pernah melampiaskan amarahnya dengan melempar mangkok hingga memar di wajahnya.
"Kekerasan fisik itu sudah berlangsung cukup lama yakni sekitar tiga bulan terakhir. Kondisinya tertekan, saya kasihan sekali. Dia kabur dari rumah menuju rumah saya," kata FT di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/7).
Berikut fakta-fakta dibalik kekerasan yang dialami bocah 12 tahun tersebut dirangkum merdeka.com, Sabtu (4/7):
1.Dilaporkan gergaji anaknya, Sharon maki-maki tetangga
Merdeka.com - Sharon Rose Leasa Prabowo (47), ibu yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, Gaizka Tristan alias GT (12) diketahui pernah memarah-marahi tetangganya karena berani menyembunyikan anaknya.
"Malam minggu kemarin (27/6), dia (Sharon) ke sini mas marah-marahin tetangga gara-gara nyembunyiin anaknya," kata salah satu tetangga LSR yang tidak mau menyebutkan namanya, di Jalan Cipulir Permai, Jakarta Selatan, Jumat (3/7) malam.
Menurut Dodi (nama samaran), GT disembunyikan oleh teman-teman sepermainannya lantaran takut dengan orangtuanya. "Disembunyiin sama teman-temannya. Anaknya juga takut pulang," lanjutnya.
Lebih lanjut Dodi mengatakan, setelah GT kembali pulang ke rumah, GT kembali kabur dan disembunyikan tetangganya. "Setelah pulang itu besoknya dia kabur lagi," pungkasnya.
2.Sharon bantah laporan tetangga ke polisi soal gergaji anak kandung
Merdeka.com - Sharon Rose Leasa Prabowo (47), membantah melakukan tindak kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, Gaizka Tristan alias GT (12). Bahkan, Sharon mengaku melaporkan dugaan kehilangan anaknya tersebut ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (26/6).
"Saya pastikan pada tanggal 26 siang masih di rumah, sudah sore enggak pulang langsung lapor kepolisian," kata Sharon di kediamannya Kompleks Cipulir Permai RT 15/9, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/7) malam.
"Bila ada kekerasan kayak berita- berita sama aja saya menyerahkan diri, logika kan?" ujar Sharon.
Hingga kini, Sharon mengaku tak mengetahui keberadaan anaknya tersebut. Dia dan keluarga masih menunggu perkembangan penyelidikan polisi terkait laporan kehilangan anaknya tersebut.
"Saya masih menunggu berita solid Gaizka dimana. Ini berita mengambang tentang keberadaannya. Mau dimana dianya, saya masih menunggu. Kalian tahu dari mana (wartawan), mereka tahu dari mana (KPAI). Koridornya saya dengan Polsek Kebayoran Lama," kata Sharon.
3.Sebelum kabur, anak diduga digergaji ibunya disuruh siram kebun
Merdeka.com - Sharon Rose Leasa Prabowo (47), membantah melakukan tindak kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, Gaizka Tristan alias GT (12), pada Kamis (26/6) lalu. Namun, dia mengakui sebelum dilaporkan hilang ke Polsek Kebayoran Lama, sempat menyuruh anak keduanya tersebut menyiram tanaman di kebun depan rumah.
"Kronologisnya, tanggal 26 Gaizka masih di rumah pukul 14.00 WIB di dapur. Saya masih memanggil dia. Dia jawab iya. Saya bilang tolong siram kebun depan. Saya lihat halaman rumah masih kering. Saya panggil lagi dia enggak ada. Saya tanya kakaknya enggak ada. Kita cari dan tanya Security, katanya Gaizka masih main basket enggak jauh dari rumah," kata Sharon di kediamannya Kompleks Cipulir Permai RT 4/2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/7) malam.
Menurut Sharon, anaknya bermain hingga menjelang buka puasa. Namun, lantaran tak kunjung pulang hingga pukul 21.00 WIB, dia mencarinya ke sekitar lingkungan rumah hingga memutuskan membuat laporan kehilangan anak ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, malam itu juga.
"Mereka main basket hampir buka puasa, Gaizka masih main dengan Diandra (11) temannya. Kita tunggu sampai pukul 20.30 WIB, enggak ada kabar. Kita cari dengan mobil sekeliling komplek tanya Diandra apa yang terjadi tapi enggak tahu akhirnya kita lapor polisi," ujar Sharon.
Sharon mengatakan, setelah mendengar berita dia baru mengetahui keberadaan anaknya di salah satu rumah perlindungan anak di Jakarta Timur. Akan tetapi, kata dia, dirinya masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait keberadaan anaknya tersebut.
"Belum terima apapun tentang berita itu. Saya masih menunggu anak saya. Sampai sekarang ini kehilangan masuk proses penculikan karena tanpa izin saya. Saya masih menunggu berita entah dari Polsek manapun," kata dia.
"Saya lebih banyak berhubungan dengan Polsek Kebayoran Lama dengan penyidik. Mereka belum menemukan keberadaan Gaizka. Saya hampir setiap hari berhubungan dengan Bapak Adi ( penyidik Polsek Kebayoran Lama ). Walaupun dia ada di sana (safe house), saya masih menunggu dan bersama dengan Polsek Kebayoran Lama dan dengan penyidik Bapak Adi," kata Sharon.
4.Anak yang diduga digergaji ibunya dikenal cerdas
Merdeka.com - Gaizka Tristan alias GT (12) dikenal sebagai anak yang cerdas. Anak yang diduga menjadi korban kekerasan oleh ibu kandungnya tersebut selama ini diketahui tak memiliki masalah dengan sekolahnya.
"Seharian belajar dengan baik. Selama ini enggak pernah cerita apa-apa cuma masalah pendidikan aja," kata guru home schooling Gaizka, Yogi Ginanjar (26), Jumat (3/7) malam.
Yogi mengaku mengajar Gaizka dua atau tiga kali dalam seminggu. Menurut Yogi, baik pelajaran maupun sosil, Gaizka tak ada masalah.
"Ngajarnya kadang 2x seminggu kadang 3x seminggu. IQ nya tinggi, cerdas. Dia suka pelajaran menghitung. Selama ini hubungan sosial cerita tentang hubungan sama teman-temannya baik saja. Teman dekatnya Diandra karena sering main ke rumah," ujar Yogi.
Sementara itu, Sharon Rose Leasa Prabowo (47) mengatakan, memiliki tiga orang anak termasuk Gaizka Tristan alias GT (12). Menurut Sharon, Gaizka mempunyai dua saudara yakni Cyrys Lamija Rose (14) dan Vox Viciouns Lucian (6).
Sharon mengatakan, kepada anak-anaknya tak pernah memberikan permainan berlebihan termasuk kepada Gaizka. Bahkan, untuk Gaizka, kata Sharon, anak keduanya tersbeut diketahui lebih aktif bermain di luar rumah.
"Saya enggak pernah kasih dia game, lebih baik di luar lebih aktif. Gaizka enggak punya HP. Lagi-lagi saya enggak mau anak saya terkonsumsi alat-alat elektronik lebih baik main di luar," kata Sharon.
5.Tetangga kenal Sharon punya banyak tato, mirip anak punk
Merdeka.com - Perbuatan Sharon Rose Leasa Prabowo (47) dinilai sangat kejam karena diduga dengan tega menganiaya anak kandungnya Gaizka Tristan alias GT (12). Selain kejam, para tetangga juga mengenal Sharon memiliki rajam dan tindik di tubuhnya sehingga penampilannya seperti anak punk.
"Dia punya tato banyak banget terus ditindik juga. Pokoknya kaya anak punk gitu penampilannya," kata seorang tukang ojeg yang tak ingin disebutkan namanya kepada rekan media di Jalan Cipulir Permai, Jakarta Selatan, Jumat (3/7).
Hal yang senada dikatakan oleh tetangga LSR bernama Siti (nama samaran). Sharon disebut sebagai keturunan bule ini memiliki tato sebadan.
"Badannya tato semua. Orangnya kurus, rambutnya panjang, wajahnya bule-bule gitu. Anaknya juga cakep-cakep," ujar Siti ditempat yang sama.
MAMANYA BAD GIRL , PAPANYA PASTI BAD BOY

Diubah oleh xonet 04-07-2015 11:30
0
4.4K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan