Kaskus

News

zlimmomoAvatar border
TS
zlimmomo
Roy Suryo Dipersilakan Membuktikan kalau Rekaman Match Fixing Rekayasa
Roy Suryo Dipersilakan Membuktikan kalau Rekaman Match Fixing Rekayasa

Tim advokasi IndonesiaVsMafiabola mempersilahkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, untuk membuktikan kalau rekaman dugaan match fixing adalah rekayasa. Roy tak seharunys mempermasalahkan lokasi dilakukannya perekaman, tetapi membantu melacak bandar judinya

Roy Suryo mendadak mengeluarkan pernyataan terkait rekaman percakapan yang diduga upaya pengaturan skor di laga Indonesia di SEA Games 2015. Dalam rekaman tersebut diketahui seseorang berinisial 'BS' yang menjadi perantara yang melakukan dialog dengan bandar asal Malaysia.

Sebelumnya, saat rekaman tersebut dibeberkan oleh Tim Advokasi Indonesia Vs Mafia Bola, sudah disebutkan kalau percakapan telepon itu sengaja dilakukan oleh 'BS' untuk "memancing". Dan telepon-teleponan itu disaksikan oleh pihak Kemenpora.

Anggota tim advokasi IndonesiaVsMafiabola Asep Komarudin dengan tegas membantah kalau rekaman tersebut adalah sengaja dibuat-buat. Dengan ilmu pakar telematika yang dimilikinya, Roy dia nilai harusnya bisa membantu melacak bandar tersebut agar segera ditangkap.

"Silahkan buktikan kalau memang rekayasa. Gampangnya, panggil kami, cek operator saaat BS menelpon, tinggal polisi melihat tanggal berapa rekaman itu dilakukan. Tidak perlu Roy Suryo yang sok tahu," ujar Asep ketika dihubungi, Kamis (2/7).

"Kalau menyebut rekayasa, silahkan buktikan. Pengaturan skor merugikan kepentingan umum. Kok ditanya ini direkam di mana? Seharusnya yang jadi masalah ini siapa bandarnya, coba bantu, nanti bandarnya tertangkap kan bagus."

"Dulu dia menpora, katanya tahu ngomong soal mafia bola. Sekarang kenapa baru muncul. Kenapa dulu saat menjabat sebagai menpora tidak mendorong, dulu malah diam saja. Siapapun menporanya harus ditindak soal kasus mafia sepakbola. Pidana harus dilawan, ini masalah pidana penegakkan hukum," tuntasnya.

DETIK SPORT

Rekaman Match Fixing Dilakukan di Kantor Kemenpora, Kok Dipermasalahkan?

Jakarta - Rekaman telepon terkait dugaan match fixing pertandingan timnas U-23 di SEA Games 2015 tiba-tiba dipermasalahkan oleh eks Menpora Roy Suryo, cuma karena dilakukan di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Beberapa waktu lalu beredar dua rekaman pembicaraan telepon yang diduga match fixing itu. Seorang "perantara" asal Indonesia yang berinisial 'BS', bercakap-cakap dengan seseorang yang disebut-sebut sebagai bandar asal Malaysia. [Baca: Ini Rekaman Pembicaraan yang Diduga Match Fixing Pertandingan Indonesia di SEA Games]

Saat rekaman tersebut dibeberkan oleh Tim Advokasi Indonesia Vs Mafia Bola, memang disebutkan bahwa percakapan telepon itu sengaja dilakukan oleh 'BS' untuk "memancing". Dan telepon-teleponan itu disaksikan oleh pihak Kemenpora.

Roy Suryo tiba-tiba angkat bicara mengenai rekaman tersebut. Ia menilai rekaman tersebut sengaja dilakukan di kantor Kemenpora, tepatnya di lantai tiga, dan terkesan hanya dibuat-buat.

"Ya, itu sengaja direkam di lantai 3 (Kemenpora) dan sengaja dibuat. Polisi tinggal melihat CDRI (Call Data Record Information) saja kok. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga semuanya," ujar Roy ketika dihubungi, Kamis (2/7).

"Saya tidak mau mendahului pihak kepolisian. Yang pasti, jika memang mau diungkap, pihak kepolisan itu pasti bisa dengan mudah mengungkap kasus mafia ini. Siapa yang bicara dan lewat mana pembicaraannya gampang sekali ketahuannya," kata pria yang juga pengamat telematika itu.

Lewat akun twitter-nya Roy juga me-retweet beberapa orang yang menyebut rekaman tersebut "abal-abal", karena merupakan rekayasa.

Menanggapi pernyataan Roy, Sekretaris Menpora Alfitra Salamm membenarkan bahwa pembicaraan telepon itu memang dilakukan di kantor Kemenpora. Ia lalu menekankan bahwa substansinya adalah pihaknya sedang berusaha menyelidiki dugaan praktik-praktik match fixing.

"Memang benar kok kejadiannya seperti itu, di ruang rapat lantai 3. Malam-malam, sekitar jam 20.00 WIB. Saya memang dengar langsung BS telepon-teleponan dengan orang (bandar) itu. Selain saya ada staf khusus Faisol Riza," tutur Alfitra kepada detiksport, Kamis (2/7/2015).

"Jadi itu murni ada. Omongan Pak Roy yang bilang itu rekayasa, tidak benar. Saya dengar langsung kok di lokasi.

"Memangnya kalau dilakukan di kantor Kemenpora kenapa? BS memang ingin membuktikan kepada saya kok. Itu saja. Dan terbukti kalau dari pengakuan BS bahwa ada dugaan match fixing. Menurut dia 'kan ada. Saya hanya mendengar teleponan dia dengan bandar itu."

Alfitra menambahkan, rekaman itu sedang diproses di Bareskrim Polri, yang sudah berkoordinasi dengan pihaknya.

"Sekarang di biro hukum. Selanjutnya kami siap membantu Bareskrim, apakah data-data yang lain jika ada di Kemenpora, akan kami laporkan," cetusnya.

DETIK SPORT

Kantor Kemenpora Jadi Tempat Pembuatan Rekaman Pengaturan Skor

Mantan menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menyebut rekaman percakapan pengaturan skor oleh seseorang yang mengaku pelaku pengatur skor pertandingan sepak bola, BS, dilakukan di lantai tiga Kemenpora.

Dugaan itu ia buktikan dengan melacak lokasi hasil rekaman yang beredar di media massa dengan metode CDRI (Call Data Record Information). Dalam CDRI itu ada nomor pengirim, penerima, durasi, lokasi, dan lain-lain.

"CDRI ini ada di semua operator. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga," kata Roy kepada ROL, Rabu (1/7).

Pehobi telematika ini mengatakan hasil dari CDRI itu membuktikan rekaman dilakukan di Kemenpora. Roy berencana akan mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti rekaman yang dijadikan bukti pengaturan skor itu.

Ia merasa curiga rekaman itu hanya dibuat-buat. Karena hasil percakapan dengan seorang mafia terkesan sangat mudah. Bahkan, kemungkinan skor yang disebut dalam rekaman itu hanya ditebak dan bertepatan dengan hasil yang diraih timnas.

Menurut pejabat pemerintahan SBY Jilid dua ini, mafia sepak bola memang harus dibasmi. Tapi, tidak dengan bukti-bukti yang membuat olahragawan merasa sedih.

Bayangkan saja, kata dia, saat skuat timnas U-23 bersama pelatih tiba di Indonesia dari Singapura, langsung diambut isu yang tidak mengenakkan. Mereka disuguhi tuduhan ikut mengatur skor kekalahan Indonesia dari Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015.

"Kalau mau usut mafia bola semuanya pasti setuju. Tapi, tidak dengan bukti yang dibuat-buat dan asal menuduh," kata Roy.
BOLA NET

----------------
transkrip pertama

Das, siapa yang bikin, siapa yang bikin tadi, Indonesia siapa yang bikin?
Saya pantau kabar jauh orang Malaysia, tapi siapa saya tak tau. orang siapa saya tak kenal.

Menang berapa dia orang?
Dapat kabar saja. Tadi kalah … kosong.

Apa?
Lima kosong.

Iya, 5-0.
… (suara tak jelas)…

Itu manajer Indonesia dapet?
Tak tau lah, saya tak kenal … (tak jelas)… tadi dapat kabar Indonesia bikin.

Bandar siapa, bandar siapa, bandarnya siapa?
Bandarnya, dari Singapore…

Opal, Opal?
Aaaa… (Suara tak jelas)…

Ya sama kamu itu. Pal itu saudaramu. (Rekaman selesai)

transkrip kedua

Apaa?

Indonesia kalah berapa, Das?
Empat kosong, babak pertama. Tapi ada lagi, dua biji, tiga biji. Semua … (suara tak jelas) …

Kalah 6 kosong atau 7 kosong?
Aaaa, Lebih 7 lah. Lebih 7 lah saya rasa. Babak pertama sudah 4 kosong, babak kedua paling tidak 3 lagi lah.

Dua atau tiga (gol) ya?
Aaa, tiga lah, minimum tiga lah…

Ini bandar mana, Das, yang pakai?
Macam mana saya pun tak tahu. Tapi saya dapat kabar….

You dapat kabar dari siapa?
Singapura punya orang lah, kawan saya.

Ini semua pemain dapat? Semua pemain atau berapa pemain?
Tidak semua lah … (suara tidak jelas) …


----------------


speechless gua dengan mantan mentri yg ga ngerti matematika
tebak skor?
ada berapa kemungkinan?
mari kita kaji
karena babak pertama, timnas kemasukan 4 gol, saya ambil angka 4 saja
untuk masing2 babak ada 5²=25 kemungkinan skor (0-0,0-1.. dst s/d 4-4)
total berapa kemungkinan?
probabilitas skor untuk babak pertama dan kedua, 625 kemungkinan kalau statuta PIPA hanya memperbolehkan 1 tim memasukkan 4 gol dalam 1 babak
kalo masukin 5? 6² x 6²= 1296 kemungkinan
kalo masukin 6? 7²x 7² = 2401 kemungkinan
dst sampai TAK TERHINGGA

0
2.7K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan