Kamis, 2 Juli 2015 | 12:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Freeport Indonesia telah menyepakati untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 1.000 MW di Papua. Pembangunan pembangkit listrik itu akan digunakan sebagian besar untuk warga.
"PLTA sepakat, Freeport akan bangun," ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu dengan PT Freeport Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/7/2015).
Sudirman menjelaskan, selama ini Freeport belum juga membangun PLTA lantaran belum ada kesepakatan komitmen pemerintah atas kelangsungan bisnis Freeport di tanah air.
Namun, Sudirman menyatakan, pemerintah memberi sinyal kepada Freeport bahwa bisnis Freeport akan terus berlangsung meski tidak menyebutkannya secara rinci.
Dia hanya menjelaskan bahwa pembangkit listrik yang akan dibangun memiliki kapasitas 1.000 MW. Freeport nantinya hanya akan menggunakan sekitar 450 MW.
Sisanya, akan digunakan untuk masyarakat sekitar. (baca:Temui Jokowi, Freeport Nyatakan Siap Investasi 15,5 Miliar Dollar AS)
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan, Presiden Jokowi meminta Freeport untuk segera merealisasikan komitmennya membangun pembangkit listrik.
Presiden juga meminta agar perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu bisa memanfaatkan local content.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Ma'roef Sjamsoeddin mengatakan, pihaknya siap memenuhi permintaan Presiden agar lebih mengembangkan ekonomi bagi Papua. Freeport akan mematuhi segala peraturan yang dibuat pemerintah.
Penulis : Sabrina Asril