- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hercules yang Jatuh di Medan Tak Punya Black Box?
TS
boyibrahim
Hercules yang Jatuh di Medan Tak Punya Black Box?
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Salah satu tim Investigator TNI Angkatan Udara (AU), Sofyan mengatakan pesawat Hercules C-130 tidak mempunyai kotak hitam (black box) lantaran tahun produksi pesawat belum menggunakan teknologi tersebut.
"Memang tidak mempunyai black box, apalagi tahun produksi belum adanya kotak hitam itu. Kemudian, penggunaannya untuk kepentingan militer. Ada juga pesawat yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi yang untuk pesawat Hercules ini tidak ada Black Box-nya," katanya saat ditemui di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7/2015).
Dia menyebutkan, dalam melakukan investigasi jatuhnya pesawat nahas itu, petugas hanya melakukan pengumpulan puing-puing pesawat.
Sebelumnya, lanjut dia, petugas berhasil mengevakuasi empat mesin pesawat nahas tersebut.
"Empat engine sudah kita tandai dan kini masih kita lakukan penyelidikan, sehingga belum dapat dipastikan penyebab jatuhnya pesawat," ujarnya.
Sumber
"Memang tidak mempunyai black box, apalagi tahun produksi belum adanya kotak hitam itu. Kemudian, penggunaannya untuk kepentingan militer. Ada juga pesawat yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi yang untuk pesawat Hercules ini tidak ada Black Box-nya," katanya saat ditemui di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7/2015).
Dia menyebutkan, dalam melakukan investigasi jatuhnya pesawat nahas itu, petugas hanya melakukan pengumpulan puing-puing pesawat.
Sebelumnya, lanjut dia, petugas berhasil mengevakuasi empat mesin pesawat nahas tersebut.
"Empat engine sudah kita tandai dan kini masih kita lakukan penyelidikan, sehingga belum dapat dipastikan penyebab jatuhnya pesawat," ujarnya.
Sumber
Pesawat Hercules C-130 Tak Dilengkapi Black Box
Quote:
MEDAN – Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Letjen Damin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara dan menewaskan ratusan orang, ternyata tidak dilengkapi kotak hitam (black box).
Hal ini diungkapkan, tim investigasi Mabes TNI AU, Sofyan saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Rabu (1/7/2015). Sofyan menyebutkan, pesawat nahas tersebut tidak memilki black box, karena di tahun produksinya memang tidak menggunakan kotak hitam dengan alasan untuk kepentingan militer.
"Ada juga pesawat (militer) yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi untuk pesawat Hercules ini tidak ada black box-nya,"sebutnya.
Saat ini, kata Sofyan, pihaknya baru melakukan pengumpulan terhadap puing-puing pesawat hercules di Jalan Jamin Ginting, KM 10, Kecamatan Medan Tuntungan, untuk mencari petunjuk penyebab jatuhnya pesawat.
"Saat ini kita masih melakukan pengumpulan terhadap puing-puing untuk investigasi," jelasnya.
Diungkapkan, pihaknya sudah berhasil mengevakuasi empat mesin pesawat nahas tersebut. "Empat engine sudah kita tandai dan kini masih kita lakukan penyelidikan,"sebutnya.
Dia saat belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut. "Belum bisa kita pastikan penyebabnya. Saat ini kita fokus mencari korban dan mengumpulkan puing-puing pesawat," tambah Sofyan.
Dalam insiden pesawat jatuh tersebut sebanyak 123 penumpang tewas. Jumlah ini masih belum termasuk warga sipil yang berada di lokasi jatuhnya pesawat, di mana petugas masih melakukan pencarian. Untuk mempercepat pencarian, petugas dibantu dua ekor anjing pelacak.
Terpisah, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menuturkan, hasil analisa sementara bukti yang didapat bahwa pilot ingin minta kembali ke pangkalan Soewondo setelah lepas landas.
"Kalau seorang pilot minta kembali, ada sesuatu yang rusak. Saat pilot kembali, di situlah terjadi musibah jatuhnya pesawat ini," terang Agus.
Sumber
Hal ini diungkapkan, tim investigasi Mabes TNI AU, Sofyan saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Rabu (1/7/2015). Sofyan menyebutkan, pesawat nahas tersebut tidak memilki black box, karena di tahun produksinya memang tidak menggunakan kotak hitam dengan alasan untuk kepentingan militer.
"Ada juga pesawat (militer) yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi untuk pesawat Hercules ini tidak ada black box-nya,"sebutnya.
Saat ini, kata Sofyan, pihaknya baru melakukan pengumpulan terhadap puing-puing pesawat hercules di Jalan Jamin Ginting, KM 10, Kecamatan Medan Tuntungan, untuk mencari petunjuk penyebab jatuhnya pesawat.
"Saat ini kita masih melakukan pengumpulan terhadap puing-puing untuk investigasi," jelasnya.
Diungkapkan, pihaknya sudah berhasil mengevakuasi empat mesin pesawat nahas tersebut. "Empat engine sudah kita tandai dan kini masih kita lakukan penyelidikan,"sebutnya.
Dia saat belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut. "Belum bisa kita pastikan penyebabnya. Saat ini kita fokus mencari korban dan mengumpulkan puing-puing pesawat," tambah Sofyan.
Dalam insiden pesawat jatuh tersebut sebanyak 123 penumpang tewas. Jumlah ini masih belum termasuk warga sipil yang berada di lokasi jatuhnya pesawat, di mana petugas masih melakukan pencarian. Untuk mempercepat pencarian, petugas dibantu dua ekor anjing pelacak.
Terpisah, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menuturkan, hasil analisa sementara bukti yang didapat bahwa pilot ingin minta kembali ke pangkalan Soewondo setelah lepas landas.
"Kalau seorang pilot minta kembali, ada sesuatu yang rusak. Saat pilot kembali, di situlah terjadi musibah jatuhnya pesawat ini," terang Agus.
Sumber
"Pesawat Hercules yang Jatuh di Medan Memang Tak Punya Kotak Hitam"
Quote:
MEDAN, KOMPAS.com — Perwakilan tim investigator TNI Angkatan Udara, Sofyan, mengatakan, pesawat Hercules jenis C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015), tidak mempunyai kotak hitam (black box). Pesawat Hercules, lanjutnya, memang tidak memiliki kotak hitam.
"Memang tidak mempunyai black box, apalagi (mengingat) tahun produksi, belum ada kotak hitam itu. Kemudian, penggunaannya untuk kepentingan militer. Ada juga pesawat yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi, yang untuk pesawat Hercules ini, tidak ada black box-nya," katanya saat ditemui di Jalan Jamin Ginting, Rabu (1/7/2015).
Dia menyebutkan, dalam investigasi pada kasus jatuhnya pesawat bernomor penerbangan A-1310 itu, petugas hanya melakukan pengumpulan puing-puing pesawat. Sebelumnya, lanjut Sofyan, petugas sudah mengangkat empat mesin pesawat tersebut.
"Empat engine sudah kami tandai, dan kini masih kami selidiki sehingga penyebab jatuhnya pesawat belum dapat dipastikan," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, personel gabungan masih melakukan pencarian korban meninggal dan puing-puing. Meski demikian, proses tersebut ditargetkan selesai pada hari ini.
Sumber
"Memang tidak mempunyai black box, apalagi (mengingat) tahun produksi, belum ada kotak hitam itu. Kemudian, penggunaannya untuk kepentingan militer. Ada juga pesawat yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi, yang untuk pesawat Hercules ini, tidak ada black box-nya," katanya saat ditemui di Jalan Jamin Ginting, Rabu (1/7/2015).
Dia menyebutkan, dalam investigasi pada kasus jatuhnya pesawat bernomor penerbangan A-1310 itu, petugas hanya melakukan pengumpulan puing-puing pesawat. Sebelumnya, lanjut Sofyan, petugas sudah mengangkat empat mesin pesawat tersebut.
"Empat engine sudah kami tandai, dan kini masih kami selidiki sehingga penyebab jatuhnya pesawat belum dapat dipastikan," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, personel gabungan masih melakukan pencarian korban meninggal dan puing-puing. Meski demikian, proses tersebut ditargetkan selesai pada hari ini.
Sumber
Anggota Tim investigator AU Mabes AU, Sofyan, mengatakan pesawat militer Hercules C-130 milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, tidak memiliki kotak hitam
Quote:
“Pesawat nahas itu tidak memilik Black Box. Pasalnya, di tahun produksinya memang tidak menggunakan itu karena untuk kepentingan militer. Ada juga pesawat yang menggunakan kotak hitam. Akan tetapi untuk pesawat Hercules ini tidak ada Black Box,” katanya, Rabu (1/7).
Saat ini, sambung Sofyan, petugas tengah mengumpulkan puing-puing pesawat yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, KM 10, Kecamatan Medan Tuntungan. Sudah empat mesin pesawat yang dievakuasi.
“Empat mesin sudah kita tandai dan masih dilakukan penyelidikan,” katanya.
Sofyan juga belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut. “Saat ini masih fokus mencari korban dan mengumpulkan puing-puing pesawat,” jelasnya. (samosir)
Sumber
Saat ini, sambung Sofyan, petugas tengah mengumpulkan puing-puing pesawat yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, KM 10, Kecamatan Medan Tuntungan. Sudah empat mesin pesawat yang dievakuasi.
“Empat mesin sudah kita tandai dan masih dilakukan penyelidikan,” katanya.
Sofyan juga belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut. “Saat ini masih fokus mencari korban dan mengumpulkan puing-puing pesawat,” jelasnya. (samosir)
Sumber
beda berita, hanya untuk menjelaskan kenapa pesawat militer tidak memiliki black box
Pesawat Militer Tak Miliki "Black Box"
Quote:
Liputan6.com, Jakarta: Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Azman Yunus, mengatakan, tidak ada kotak hitam atau "black box" yang merekam percakapan pilot termasuk data penerbangan di pesawat militer, termasuk pesawat Fokker-27.
"Yang namanya pesawat militer tidak ada 'black box'. Itulah militer. Nah kalau pesawat militer menggunakan kotak hitam dan digunakan oleh musuh dan jatuh, pesawat itu bisa dibongkar oleh musuh dan dapat diketahui datanya," kata Kadispenau kepada wartawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat siang.
Pesawat Fokker-27 jatuh di pemukiman Kompleks Rajawali, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis(21/6)
Tidak adanya kotak hitam di pesawat militer karena alasan keamanan dan untuk menjaga rahasia kemiliteran. Dengan tidak adanya kotak hitam, maka tim investigasi TNI AU dari Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU akan melakukan investigasi dengan meneliti serpihan-serpihan badan pesawat yang tercecer di areal pemukiman.
"Sehingga tidak sama dengan pesawat sipil. Oleh karena itu, di lokasi tidak ada satu orang pun yang bisa kesana karena impact-nya besar dan bisa mengganggu penelitian," kata Marsekal Pertama Azman.
Proses investigasi pesawat buatan Belanda yang dilakukan oleh Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU itu, tambah dia, akan berlangsung selama tiga bulan.
Azman menambahkan, setiap penerbangan yang dilakukan oleh TNI AU harus ada perilisan atau ada orang yang bertanggung jawab apakah pesawat itu layak terbang atau tidak.
"Bahkan, setiap hari kru yang akan terbang diperiksa kesehatannya. Setiap skadron ada dokternya. Pesawat Fokker yang digunakan itu masih layak terbang," tutup Kadispenau.
Pesawat jenis Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara jatuh di daerah perumahan Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (21/6) sekitar pukul 14.44 WIB. Akibat peristiwa ini, 11 orang tewas.
Jumlah itu terdiri atas tujuh anggota Skadron 2 Landasan Udara Halim Perdanakusuma TNI Angkatan Udara, dan empat orang lainnya adalah warga sipil yang tertimpa badan pesawat Fokker27.(ANT/MEL)
Sumber
"Yang namanya pesawat militer tidak ada 'black box'. Itulah militer. Nah kalau pesawat militer menggunakan kotak hitam dan digunakan oleh musuh dan jatuh, pesawat itu bisa dibongkar oleh musuh dan dapat diketahui datanya," kata Kadispenau kepada wartawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat siang.
Pesawat Fokker-27 jatuh di pemukiman Kompleks Rajawali, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis(21/6)
Tidak adanya kotak hitam di pesawat militer karena alasan keamanan dan untuk menjaga rahasia kemiliteran. Dengan tidak adanya kotak hitam, maka tim investigasi TNI AU dari Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU akan melakukan investigasi dengan meneliti serpihan-serpihan badan pesawat yang tercecer di areal pemukiman.
"Sehingga tidak sama dengan pesawat sipil. Oleh karena itu, di lokasi tidak ada satu orang pun yang bisa kesana karena impact-nya besar dan bisa mengganggu penelitian," kata Marsekal Pertama Azman.
Proses investigasi pesawat buatan Belanda yang dilakukan oleh Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU itu, tambah dia, akan berlangsung selama tiga bulan.
Azman menambahkan, setiap penerbangan yang dilakukan oleh TNI AU harus ada perilisan atau ada orang yang bertanggung jawab apakah pesawat itu layak terbang atau tidak.
"Bahkan, setiap hari kru yang akan terbang diperiksa kesehatannya. Setiap skadron ada dokternya. Pesawat Fokker yang digunakan itu masih layak terbang," tutup Kadispenau.
Pesawat jenis Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara jatuh di daerah perumahan Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (21/6) sekitar pukul 14.44 WIB. Akibat peristiwa ini, 11 orang tewas.
Jumlah itu terdiri atas tujuh anggota Skadron 2 Landasan Udara Halim Perdanakusuma TNI Angkatan Udara, dan empat orang lainnya adalah warga sipil yang tertimpa badan pesawat Fokker27.(ANT/MEL)
Sumber
semoga bisa terungkap kecelakaan ini :
Diubah oleh boyibrahim 02-07-2015 14:45
0
2.7K
Kutip
30
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan