- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
NU: Lebaran 2015 Berpotensi Berbeda


TS
yokono
NU: Lebaran 2015 Berpotensi Berbeda
NU: Lebaran 2015 Berpotensi Berbeda

Jakarta - Penetapan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2015 berpotensi berbeda antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dengan yang lain maupun dengan pemerintah.
Hal itu disebabkan perbedaan di dalam menetapkan tanggal 1 Syawal 1436 H yang merupakan hari Idul Fitri setelah berakhirnya bulan Ramadan.
Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU H Nahari Muslih di Jakarta, Rabu (1/7) malam, mengatakan posisi hilal atau bulan sabit pada tanggal 29 Ramadan saat diadakan rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan sabit muda) tahun ini sangat tipis sehingga kemungkinan tidak berhasil dilihat.
"Posisi hilal sangat tipis, hanya tiga derajat, sehingga ada potensi berbeda. Sangat susah melakukan rukyatul hilal pada posisi seperti itu. Sementara yang berpatokan pada hisab (hitungan) menetapkan standar berbeda-beda, seperti antara Muhammadiyah dan Persiss," kata dia.
Muhammadiyah telah memutuskan bahwa tanggal 1 Syawal 1436 H jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015. Dengan demikian bulan Ramadan tahun ini hanya 29 hari menurut ormas itu.
Sementara NU, seperti biasanya, mendasarkan penetapan 1 Syawal pada rukyatul hilal, sehingga meski di dalam penanggalan NU berdasar hitungan 1 Syawal 1436 H jatuh pada 17 Juli, namun tidak serta merta tanggal itu ditetapkan sebagai hari Idul Fitri.
Tidak tertutup kemungkinan NU menggenapkan Ramadan 30 hari jika tim rukyat yang disebar di sejumlah daerah tidak berhasil melihat hilal.
Di Indonesia, perbedaan Hari Raya Idul Fitri sudah beberapa kali terjadi, namun tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
http://m.beritasatu.com/pelangi-ramadan/ramadan/287659-nu-lebaran-2015-berpotensi-berbeda.html
Mudah" lebarannya bareng

Jakarta - Penetapan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2015 berpotensi berbeda antara organisasi kemasyarakatan Islam yang satu dengan yang lain maupun dengan pemerintah.
Hal itu disebabkan perbedaan di dalam menetapkan tanggal 1 Syawal 1436 H yang merupakan hari Idul Fitri setelah berakhirnya bulan Ramadan.
Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU H Nahari Muslih di Jakarta, Rabu (1/7) malam, mengatakan posisi hilal atau bulan sabit pada tanggal 29 Ramadan saat diadakan rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan sabit muda) tahun ini sangat tipis sehingga kemungkinan tidak berhasil dilihat.
"Posisi hilal sangat tipis, hanya tiga derajat, sehingga ada potensi berbeda. Sangat susah melakukan rukyatul hilal pada posisi seperti itu. Sementara yang berpatokan pada hisab (hitungan) menetapkan standar berbeda-beda, seperti antara Muhammadiyah dan Persiss," kata dia.
Muhammadiyah telah memutuskan bahwa tanggal 1 Syawal 1436 H jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015. Dengan demikian bulan Ramadan tahun ini hanya 29 hari menurut ormas itu.
Sementara NU, seperti biasanya, mendasarkan penetapan 1 Syawal pada rukyatul hilal, sehingga meski di dalam penanggalan NU berdasar hitungan 1 Syawal 1436 H jatuh pada 17 Juli, namun tidak serta merta tanggal itu ditetapkan sebagai hari Idul Fitri.
Tidak tertutup kemungkinan NU menggenapkan Ramadan 30 hari jika tim rukyat yang disebar di sejumlah daerah tidak berhasil melihat hilal.
Di Indonesia, perbedaan Hari Raya Idul Fitri sudah beberapa kali terjadi, namun tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
http://m.beritasatu.com/pelangi-ramadan/ramadan/287659-nu-lebaran-2015-berpotensi-berbeda.html
Mudah" lebarannya bareng
Diubah oleh yokono 02-07-2015 11:53
0
1.1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan