sumber
Quote:
Sleman - Keluarga Kopda Saryanto (38) sangat berduka atas musibah Hercules di Medan. Sang kakak Muryanto (43) menyatakan, sejak kecil Saryanto bercita-cita jadi penerbang mengikuti jejak kakaknya yang tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules di Condet, Jakarta Timur, tahun 1991.
"Memang cita-citanya. Ingin seperti kakaknya yang jadi penerbang juga," ujar Muryanto di kediamannya di Dusun Kalongan RT 2 RW 27, Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (1/7/2015).
Muryanto menceritakan, Saryanto merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Dia mengikuti jejak kakaknya Serda Sudiyono yang sempat mengenyam pendidikan di AURI Bandung, namun tewas dalam kecelakaan Hercules pada 5 Oktober 1991 di Condet, Jakarta Timur.
"Saat itu Saryanto masih kelas satu SMP. Dia lihat kakaknya pakai seragam, jadi ingin ikut jadi TNI, ya kesampaian," imbuhnya.
"Di keluarga kami yang jadi TNI hanya dua orang Saryanto dan Sudiyono. Sekarang sudah meninggal semua," tutur Muryanto getir.
Muryanto tampak tabah menceritakan dua tragedi kecelakaan Hercules yang menimpa kakak dan adiknya. Dia tak menyangka dua saudaranya sama-sama harus mengakhiri hidupnya karena kecelakaan pesawat Hercules.
"Pada waktu kecelakaan kakak saya, Sudiyono, kami ke sana ya nggak bisa ketemu lagi. Semuanya dimakamkan massal," kenang Muryanto.
Muryanto menyatakan telah mempersiapkan segala keperluan penyambutan jenazah hingga pemakaman sang adik. Rencananya jenazah Saryanto akan dimakamkan di Permakaman Kalongan yang tak jauh dari rumah orang tuanya.
"Katanya tadi siang ini jenazah mau diterbangkan. Tapi terakhir infonya besok. Kami masih terus menunggu informasinya," ujarnya.
terharu gw bacanya 
meninggal dengan cara yang sama dengan beda 24 tahun 
The best way to die is to die in duty, selamat jalan prajurit !