Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) serta operator telekomunikasi tengah menggodok rencana SMS center kepolisian 9191. Tengah dirumuskan pula tindakan bagi pengirim SMS iseng. "Problemnya di Indonesia ini tidak bisa memebedakan SMS untuk pelayanan. Ada yang suka menggunakan fasilitas layanan ini untuk main-main atau iseng-iseng saja," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti seperti dilansir Laman Humas Polda Metro Jaya, Senin (15/6/2015).

Krishna mengatakan, akan ada ketegasan dari pihak terkait jika si pengirim mengirimkan SMS yang bersifat hoax. "Ketika informasi masyarakat ini tidak benar dan ternyata hanya main-main, kita akan memblokir nomor pengirim tersebut, kita lacak," imbuh Krishna.

Ketegasan itu, lanjut Kombes Pol Krishna dilakukan sekaligus mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan SMS center tersebut sebaik mungkin. "Karena ada masyarakat lain yang membutuhkan jadi terkendala dengan yang iseng-iseng ini," katanya.

Krishna berharap jika dengan SMS center 4 digit itu berlaku tarif premium. Namun, dari Kemenkominfo menyatakan layanan 4 digit berlaku tarif normal antara Rp 150-350 per SMS, tergantung operator.

Nantinya, SMS center ini terintegrasi dengan command center di Polda Metro Jaya yang akan merespons secara langsung setiap laporan masyarakat dan meneruskannya ke kantor polisi terdekat.

Soal pemblokiran ini, Officer Regulatory Telkomsel Bazaruddin juga mendukung Polda Metro Jaya. "Iya bisa, ini kan arahnya berarti ke penipuan, melaporkan yang tidak benar. Polri tinggal melaporkan ke Telkomsel nomor ini untuk dibkokir karena nomor ini melakukan penipuan," jelasnya.

Dengan diblokirnya nomor tersebut, pengguna tidak bisa melakukan voice call atau SMS keluar dan masuk.

Sumber berita online indonesia.

Wkwkwkwk... Hayo loh yang suka jail...